SETIAP HARI BERIKAN SESUATU YANG BAIK KEPADA ORANG LAIN

Jangan membandingkan hidup Anda dengan orang lain karena Anda tidak pernah tahu apa yang telah mereka lalui"

Sabtu, 31 Oktober 2015

MUHAMMAD SAW, Nabi Akhir Zaman.


Betapa  kami  mencintaimu,  betapa  hidupmu  bertaburan emas permata kemuliaan, sehingga luapan cinta kami tak bisa dibendung oleh apapun. Akan tetapi tampaknya cinta kami tidaklah sebesar itu kepadamu, Cinta kami tidaklah seindah yang bisa kami ungkapkan dengan kata, kalimat, rebana dan kasidah-kasidah,  Dalam sehari-hari kehidupan kami, kami lebih tertarik kepada hal-hal yang lain.

 
Kami tentu akan datang ke acara peringatan kelahiranmu di kampung kami masing-masing, namun pada saat itu , nanti wajah kami tidak  seceria  seperti  tatkala kami datang ke toko-toko serba ada, ke bioskop, ke pasar malam, ke tempat-tempat rekreasi.
Dinegeri kami ini, umatmu berjumlah terbanyak dari penduduknya, di Negeri ini, kami punya Muhammadiyah, punya NU, punya ulama-ulama dan MUI,punya ICMI, punya pesantren-pesantren , sekolah-sekolah, kelompok-kelompok studi islam , yayasan-yayasan, Mubaliq-muibalig, budayawan dan seniman, serta cendekiawan dan apa saja.

Namun yang tak kami punya hanyalah kesediaan, keberanian dan kerelaan yang sungguh-sungguh untuk mengikuti jejakmu. #suratkepada kanjeng-nabi@Emhaainunnajib.

NABI  MUHAMMAD SAW

Nama : Muhammad bin Abdullah
Garis Keturunan Ayah : Adam as
Syits Anusy
Qainan
Mahlail Yarid Idris as Mutawasylah
Lamak
Nuh as Sam Arfakhsyadz Syalih Abir
Falij Ra’u Saruj Nahur Azar Ibrahim as
Ismail as
Nabit Yasyjub Ya’rub Tairah Nahur
Muqawwim Udad Adnan Ma’ad Nizar
Mudhar
Ilyas Mudrikah Khuzaimah Kinanah
an-Nadhar
Malik Quraisy (Fihr) Ghalib Lu’ay
Ka’ab
Murrah Kilab Qushay Zuhrah Abdu
Manaf
Hasyim Abdul Muthalib Abdullah
Muhammad saw
Garis Keturunan Ibu : Adam as
Syits Anusy Qainan
Mahlail Yarid Idris as Mutawasylah Lamak
Nuh as
Sam Arfakhsyadz Syalih Abir Falij
Ra’u
Saruj Nahur Azar Ibrahim as Ismail as
Nabit
Yasyjub Ya’rub Tairah Nahur
Muqawwim
Udad Adnan Ma’ad Nizar Mudhar
Ilyas Mudrikah Khuzaimah Kinanah an-Nadhar
Malik Quraisy (Fihr) Ghalib Lu’ay Ka’ab
Murrah
Kilab Qushay Zuhrah Abdu Manaf
Wahab
Aminah Muhammad saw
Usia : 62 tahun
Periode sejarah : 570 – 632 M
Tempat diutus (lokasi) : Mekah al-Mukarramah
Jumlah keturunannya (anak) : 7 anak (3 laki-laki (Qasim,
Abdullah & Ibrahim) dan 4 perempuan (Zainab, Ruqayyah,
Ummi Kultsum & Fatimah az Zahrah)
Tempat wafat : Madinah an-Nabawiyah
Sebutan kaumnya : Bangsa Arab
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 25 kali secara
jelas


Semoga kita bisa bertemu dengan Nabi Muhammad SAW Kelak, dan kembali kepada Allah SWT dengan hati yang puas lagi di-Ridhoi-NYA.

Selasa, 27 Oktober 2015

SEBUAH INSPIRASI SUBUH


Ketika waktu subuh datang, ada kewajiban kita, kaum muslimin untuk menunaikan sholat subuh berjamaah di masjid, seperti juga bagi anda, tentunya waktu subuh adalah sebuah momnetum spesial untuk hanya menuju kepada Allah SWT, kehadiran kita sebagai jamaah di masjid, insya Allah bersih dari niatan riya, unsur menyemangati dan memakmurkan masjid, tumbuh dalam tahapan proses kita pribadi, semoga awal perubahan ini yang kita harapkan, bisa terasa , bukan saja yang “Tampak”, namun harus bisa merasuk ke dalam darah dan daging kita, seperti hadist nabi sampaikan sebuah kebenaran walau hanya satu ayat saja, berikut kami sampaikan sebuah Inspirasi Subuh, dari salah seorang Jamaah Masjid Abudzar Al Ghiffari At-Taqwa. Yang ditulis, setiap kali selesai subuh, Semoga menginspirasi Rekan-rekan,untuk merenung, memaknai dan merasakan nuansa waktu Subuh dalam bathin yang berbeda.

Kulihat dua bintang dibelahan langit sebelah timur dan bulan yang hampir sempurna bulat di ufuk barat, menyapa kita dg cahayanya yg indah, begitulah ciptaan Allah dalam pengabdiannya di waktu subuh....subhanallah..

 Pagi yang barokah ini kuucapkan salam buat tukang sayur didekat rumahku namanya pak jangkung dan salam buat pak Bunayya Saifuddin sodaraku dan juga tetanggaku Masnetro, semoga semuanya selalu mendapat keberkahan....amin.
Bagi yg peduli kesehatan, mari kita biasakan bangun pagi hari, sholat berjamaah atau berkegiatan lainnya, menatap langit dg bintang yg masih berkilau menjadikan mata sehat dan jasmaniah lainnya pun insya Allah disehatkan oleh yang punya alam semesta...amin.
 
Pagi subuh (4.44) di hari sabtu 11 Muharram, selamat pagi sahabat, semoga sahabatku semua diberikan kemuliaan dan keimanan yang melindungi kesejahteraannya....amin.

Alhamdulillah masih bisa sholat subuh berjamaah di masjid Al Ghifari...semoga sahabatku semua hari ini mendapat berkahnya ...amin.
 
Berzikirlah dari waktu subuhmu hingga terbit matahari niscaya kamu akan selamat dunia & akhirat....selamat pagi sahabat, semoga barokah ...amin

Allhamdulillah sdh tiba ke hari senin lagi, selamat pagi (4.54) sahabat2ku selamat bangun pagi bersiap bekerja agar sll mendapat barokah dari Allah SWT ....amin.

Selamat pagi(05.00) selamat hari minggu mari kita berolahraga setelah itu nikmati serabi sambil ngopi...

Belajar dari kehidupan di pagi hari(04.53), semua semangat utk beri yg terbaik buat alam dan seisinya. Ayam berkokok, burung bersautan, pepohonan keluarkan oksigen, dan azan pun berkumandang dg takbirnya, itu semua sbg tanda bersyukur kpd Allah atas barokahnya, juga diberi kehidupan kembali oleh Allah SWT...subhanallah.

Selamat pagi para sahabatku selamat menikmati pagi hari (4.49) yg selalu membawa kebugaran dan kesegaran baik jiwa maupun raga, dg demikian semoga hari ini lbh baik dr hari kemarin....amin.

Selamat Tahun Baru Hijriyah 1437 Semoga Sehat & Sejahtera Selalu

Subhanallah walhamdulillah walailahailallah , (ketika berada di masjid at taqwa tgl 12/10/2015 )
 
Sesungguhnya sholat subuh berjamah di mesjid itu nikmat dan juga sehat, dan pula Allah memberi jaminan kpd setiap insan muslim yg sll bersemangat utk sholat subuh berjamaah di mesjid yaitu alam dan seisinya tidak akan mengingkari dari hidupnya. Subhanallah....
 
Bersilaturahmilah di mesjidmu pada waktu subuh niscaya kamu selamat dunia akhirat.....amin.

Asholatukhoiruminanaum, Alhamdulillah...semoga hari ini berkah...amin.
#dalam catatanBung Deddy S Mufti,

Kamis, 22 Oktober 2015

KETETAPAN ALLAH

SURATAN ILAHI
Mungkin kau tak tau di mana rizkimu..

Tapi rizkimu tau di mana dirimu..
Dari lautan, bumi, gunung dan laut biru..
Allah memerintahkannya menujumu..
Allah menjamin rizkimu sejak 3 bulan kau dalam kandungan ibumu..

Amatlah keliru bila bertawakal rizki dimaknai dari hasil bekerja...

Karena bekerja adalah ibadah..
Sedang rizki itu urusanNya..

Melalaikan kebenaran demi menghawatirkan apa yang dijaminNya..

Adalah kekeliruan berganda...

Manusia membanting tulang demi angka simpanan gaji...

Yang mungkin esok akan ditinggal mati...
Mereka lupa bahwa hakikat rizki bukan apa yang tertulis dalam angka..
Tapi apa yang 
telah dinikmatinya..

Rizki tak selalu terletak pada pekerjaan kita..

Allah menaruh sekehendakNya..

Siti Hajar bolak balik 7x shafa dan marwa..

Tapi zam zam justru terbit dari kaki bayinya.
Ikhtiar itu perbuatan..
Rizki itu kejutan..

Dan jangan lupa..

Tiap hakikat rizki akan ditanya..
"Dari mana dan untuk apa"
Karena rizki adalah "hak pakai".
Halalnya dihisab..
Haramnya diazab..

Maka jangan kau iri pada rizki orang lainnya.

Bila kau iri pada rizkinya, kau juga harus iri pada takdir matinya..
Karena Allah membagi rizki, jodoh dan usia umatnya...
Tanpa bisa tertukar satu dan lainnya...



Jumat, 16 Oktober 2015

PAK HAJI MIAN, SANG PENGHANTAR SEBUAH KEBAHAGIAAN.

Kalau anda pernah menghadiri sebuah pernikahan, khususnya untuk pernihakah secara islam, maka sudah pasti anda bisa jelas membedakan mana yang Sohibul Hajah, mana yang tamu, mana yang calon penganten dan mana yang menjadi Penghulu, beberapa penampilan seorang penghulu, punya cirri khas, namun secara keseluruhan, penampilan para penghulu tsb, hampir sama, berseragam khas pns departeman agama, sering membawa Tas kerjanya, makanya Penghulu indentik dengan sebuah pernikahan, karena setiap kali ada sebuah pernikahan, berarti ada sang penghulu, padahal seorang penghulu maknanya tidak sesederhana itu, dalam islam Penghulu itu adalah sosok yang mempunyai kelebihan secara keilmuaan dan spritiual, karena biasanya yang menjadi tanggung jawab penghulu bukan sekedar sebagai pencatat sebuah pernikahan, namun seluruh urusan  rukun nikah, adminitrasi dan dakwah agama menjadi bagian kerjanya, terlebih masa sekarang ini, yang sebagian calon penganten, tidak ingin direpotkan dengan urusan-urusan adminitrasi dan acara protokoler, maka seringkali seorang penghulu diminta untuk memandu acara, menyampaikan khutbah nikah, membaca Doa, bahkan terkadang sering menjadi pengatur acara, bahkan ada juga yang bertindak sebagai penerima atau menyerahkan sang calon pengantin, kalau sudah kondisi seperti ini, fungsi penghulu bisa menjadi multifungsi, sesuai dengan permintaan sang sohibul hajjah.    
Dalam kesempatan tulisan kali ini,  saya mencoba menurunkan tulisan Sang Penghulu kami, Beliau adalah Pak H. Mian Akhmad, umur menjalang 75 tahun,  satu-satunnya seorang yang menyandang status penghulu di wilayah Rw.18, beliau adalah asset milik wilayah Rw.18, mengapa ? karena hampir tidak ada yang tidak mengenal Baliau, dari ketua RT, hingga warga biasa, baik orang tua maupun remaja, hampir semua dari kita pernah berhubungan dengan beliau, baik sekali atau bahkan lebih dari sekali , apalagi mereka yang pernah menikah, pernah menikahi putra-putrinya, bahkan yang pernah menikah dua kali. 
Berpenampilan “kinclong”, Rapi, necis, selalu datang lebih awal, waktu setengah jam sebelum acara biasanya beliau sudah mengkhususkan diri untuk bersilahturahmi dengan Sohibul Hajah, Sapaan wajib beliau adalah, Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh, sebagian orang-orang yang berada dan bersebelah dengan beliau, sudah pasti beliau akan ajak bersalaman. Apalagi soal urusan document, sudah pasti menjadi hal yang utama perhatiannya, bagaimana tidak, jika urusan document, kurang satu, betapa galaunnya beliau, beliau paham hal itu, bisa  menggangu proses ijab kabulnya nanti.  Makanya urusan document akan berulang kali menjadi perhatian beliau mulai dari Buku Nikah, surat keterangan untuk nikah, surat keterangan asal-usul, surat keterangan tentang orang tua, yang kesemuannya harus dibuat di kelurahan, tentunya pihak calon pengantin terlebih dahulu lapor ke pengursun Rt dan Rw setempat, sekaligus untuk mendapatkan surat pengantar.
Berpuluh-puluh calon penganten yang sudah beliau nikahkan, karena seingat saya, pertama kali kami tinggal dilingkungan Rw.18 tahun 1993 , beliau sudah menjadi Penghulu, namun banyak yang sudah berbeda, setiap kali ada pelaksanaan pernikahan, dahulu, pelaksanaan nikah dilaksanakan dikantor KUA,calon penganten, mendaftarkan diri terlebih dahulu di kantor KUA, dengan segala persyaratannya, kemudian pihak KUA atau penghulu menerima dan harus melayani untuk masyarakat sesuai dengan keinginan dari masyarakatnnya, banyak dari masyarakat yang ingin mewujudkan pernikahan dengan sebaik-baiknnya,  terlepas pelakasanaannya di rumah Calon penganten, di Gedung, di Hotel atau  dikantor KUA, pihak KUA harus melayani dengan sebaik-baiknnya, sebagaimana sudah diatur dalam aturan Menteri Agama RI No.11 Tahun 2007 pasal 21 ayat 1, : akad nikah dilaksanakan di KUA, ayat 2nya atas permintaan calon penganten dan atas persetujuan PPN (pegawai pencatat nikah ) akad nikah dapat dilaksanakan di luar KUA. Cerita itulah yang sebagian disampaikan Beliau, saat kami asyik mengobrol sambil sesekali menunggu kabar, Sang besan hadir, karena saat beliau tiba, rupanya sang Besannya belum datang, terjebak macet.
Kebahagiaqan tidak hanya dirasakan oleh sohibul hajjah dan kedua mempelai, namun bagi Pak Haji Mian, pun mengaku senang, setiap kali proses nikah selesai dilaksanakan dengan baik dan lancar, karena mengingat sebagian orang menganggap pernikahan itu adalah Sakral, beliau tegaskan karena dalam pernikahan ada sebuah janji dengan Tuhan sang pencipta, yaitu acara ijab Kabul, sesunguhnya ijab Kabul itu bukan janji kepada Sang Penghulu, tapi janji kepada sang pencipta, kita tahu bahwa ijab Kabul adalah sebuah pelimpahan tanggung jawab, ucapan serta realisasi janji pemeliharaan anak dari Orang tua/walinnya kepada suaminya dengan penuh tanggung jawab dunia akhirat.  Sambil menyebutkan sebuah hadist Rasullullah, Beliau membacakan  an- nikahu sunnati, man raghiba ‘an sunnati falaisa minni”, artinya “nikah itu sunnahku, dan yang tidak mau mengikuti sunnahku, tidaklah termasuk umatku” ( HR Ibnu Majjah dari Aisyah ra ). karena dengan menikah kedua mempelai bisa saling memberi perhatian, bisa menjalani kasih sayang, peduli, merasa simpati penuh ketulusan dan saling Cinta. Sesungguhnya hadist ini merupakan kunci dari tentramnya dan langgengnya sebuah perkawinan , karena nikah itu adalah sunnahku, maka mengamalkannya adalah ibadah kepada Allah SWT. Allah akan menolong hambaNya yang menikah karena ingin menjaga diri dari perbuatan zina. Jikalau menikah itu hanya untuk menyalurkan hasrat seksualnya, bukanlah tidak mungkin jika belum terpuaskan hasratnya dia akan mencari pelampiasan lain yang tidak halal. Maka jangan heran kalau kita pernah mendengar seorang aktifis dakwah yang berselingkuh dengan tetangganya, naudzubillah. Sungguh mulia ketika Rasulullah mengatakan menikah itu akan menjaga kehormatan kita, beliau tidak mengatakan bahwa menikah itu akan menjadi tempat menyalurkan hasrat kita. Meskipun pelaksanaannya sama, namun sungguh nilainya sangat jauh berbeda.
Sama dengan profesi lainnya, menjadi penghulu, tidak terlepas juga dari gunjingan orang, manakala muncul sebuah kemauan dari sebagian masyarakat yang ingin serba instant, tidak ingin direpotkan dengan urusan tetekbengek administrasi, dengan berbagai alasan karena mereka sibuk pekerjaan maupun alasan lainnya.  Akibatnnya kondisi ini sering dimanfaatkan untuk bertransaksi jasa, antara calon penganten dengan petugas jasa pengurusan, bisa dari pihak KUA sendiri, bisa juga dari pihak kelurahan, yang biasanya mereka sepakat dengan besaran uang jasa yang sama-sama disepakati. Justru yang menjadi kontroversil adalah bahwa sesuai aturan biaya pencatatan Nikah hanya sebesar Rp. 30.000,- , sementara, setiap peristiwa perkawinan diluar resminya yang dilakukan di luar kantor KUA, bisa lebih dari Rp. 800.000, bahkan ada yang diatas 1 juta rupiah, dengan dalih untuk biaya transportasi menghadiri akad nikah dan biaya lain-lain, mengingat jarak menghadiri akad nikah yang tidak seragam, ada yang sangat jauh dari kantor KUA, bahkan ada yang dekat-dekat saja, biaya-biaya ini yang sering disebutkan dengan biaya pungutan liar atau biaya tarif penghulu, kalau sudah seperti ini, apa yang menjadi kebanggan sebagai seorang pegawai KUA, jika ternyata dicap , dicibir dan digunjing oleh orang lain, sanak keluarga bahkan anak istrinya, sebagai sarang pungutan liar,  rasannya kami yang sudah dekat dan sering bergaul dengan seorang penghulu seperti Pak Haji Mian, menjadi tidak terima dengan stigma tersebut, seorang seperti beliau yang tulus apalagi jasa penghulu sangatlah mulia, seorang penghulu dengan niat dan tujuan mendukung ibadah, sudah mampu menyatukan ijab Kabul, dari kedua belah pihak menjadi satu tujuan, apalagi berdiri diatas aqidah islam dan semata-mata tunduk taat kepada Allah SWT yang maha pengabul dan maha pemberi barokah.
            Memang seorang penghulu datang dalam sebuah pernikahan membawa nama lembaga , mereka para penghulu dilarang untuk menerima gratifikasi, karena gratifikasi termasuk kedalam tindakan korupsi. Apalagi kalau dikaitkabn dengan prosesnnya. Menikah saja dulu, baru kemudian datang ke KUA, untuk mencatatkan pernikahannya, kalau petugas KUA tidak mau mencatat, laporkan saja ke Polisi, menghalang-halangi proses pernikahan sama saja menghalangi-halangi rakyat untuk beragama.
Dalam sebuah kebahagiaan
Padahal kalau dicermati  dimasyarakat, saat sekarang ini, seiring dengan menurunnya tata nilai social islami, dan semakin rendahnya kesadaran masyakarat dalam menjalankan aturan agamanya,  sungguh diperlukan aturan dan management pencatatan yang  baik, dan itu adanya dilembaga pemerintah seperti KUA, tujuannya adalah agar orang-orang tidak dengan mudah mengakui sesuatu yang tidak pernah terjadi atau membantah sesauatu yang benar-benar terjadi. Pencatatan oleh petugas KUA adalah untuk menjaga hak masing-masing suami dan istri serta anak yang mungkin kelak lahir dari sebuah pernikahan itu, mengantisipasi juga jika kelak pasangan suami istri suatu hari terjadi masalah.
Pada Akhirnya, kami harus memahami kembali dan menyimak apa yang disampaikan Pak Haji Mian Akhmad , sang Penghulu dalam sebuah khotbah nikahnya, “laqad kaana lakum fii rasuulillaahi uswatun hasanatun liman kaana yarjuu allaaha waalyawma Al al-aakhira wadzakara allaaha katsiiraan” Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari Kiamat, dan dia banyak menyebut Allah. [ al- Ahzaab 33 : 21].   Al Hafizh Ibnu Katsir mengatakan,”Ayat yang mulia ini sebagai prinsip yang besar untuk mencontoh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, baik perkataan, perbuatan dan segala keadaan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam, baik berupa aqidah, syariah atau ibadah, akhlaq, dakwah, politik atau yang lainnya. Kita wajib berittiba’, tidak hanya dalam hal ibadah atau akhlaq beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam saja, akan tetapi harus menyeluruh.”
Seseorang seperti Sang Penghulu, adalah juga manusia biasa, ada hak dan ada kewajiban pribadi sebagai manusia, sebagai kepala rumah tangga, sebagai seorang ayah, untuk berkumpul dan bercengkerama dengan keluarga, namun disaat beliau dihadapakan dengan sebuah tuntutan tugas, Semoga segalanya mendapat lindungan dari Allah SWT, sekali lagi kami berdoa semoga Pak Haji Mian, selalu diberi kesehatan, diberi kemudahan, dan dilindung dirinya dari kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi, kami yakin Beliau adalah asset yang luar biasa bagi wilayah Rw.18, banyak  dari beliau yang sudah disumbangkan untuk masyarakat umum, terlebih keseharian beliau sangat mumpuni dalam kepengurusan masjid di lingkungan RW.18, banyak lagi talenta lainnya seperti pengetahuan beliau tentang jenazah. Selamat Bekerja Pak Penghulu, selalu yang terbaik buat beliau. sambil menyeruput secangkir kopi masing-masing yang sudah terasa dingin.



Senin, 05 Oktober 2015

PUISI HABIBI

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu....bukan itu...
Karena aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya..
Dan kematian adalah sesuatu yang pasti...
Kali ini adalah giliranmu untuk pergi..
Aku sangat tahu itu.....

Tetapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat adalah....
Kenyataan bahwa kematian...
Mampu memutuskan kebahagian dalam diri seseorang...

Sekejap saja,,,,lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati...
Hatiku seperti tak ditempatnya...dan tubuhku serasa kosong melompog hilang isi...
Kau tahu sayang...rasanya seperti angin yang tiba tiba hilang,,..berganti kemarau gersang..

Pada air mata yang jatuh kali ini.....
Aku selipkan salam perpisahan panjang...
Pada kematian yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada...
Aku bukan hendak mengeluh...tapi rasanya terlalu sebentar kau disini...

Mereka mengira akulah kekasih yang baik bagimu sayang....
Tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik....
Mana mungkin aku setia padahal kecendrunganku adalah mendua.....
Tapi kau ajarkan aku kesetiaan sehingga aku setia....
Kau ajari aku arti cinta sehingga mampu mencintaimu seperti ini....

Kau dariNya  dan  kembali padaNya.....
Kau dulu tiada untuku dan sekarang kembali tiada....
Selamat jalan sayang,...
Cahaya Mataku penyejuk jiwaku.....

Selamat jalan calon Bidadari surgaku....

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes