
Kalau anda pernah jalan-jalan dan berkunjung ke wilayah kelurahahan Arenjaya,
Bekasi timur, dan pernah ingat nama Jl. Nusantara Raya atau Jl. Jawa, pusat
jantungnya kegiatan aktivitas paling ramai di kel. Aren jaya, apalagi sepuluh tahun yang lalu, saat hujan
menyambut kedatangan anda, dibulan-bulan musim penghujan, yang anda dapati
pasti genangan air yang hampir merata, membagi wilayah Jl. Nusantara Raya ke
jalan –jalan simpangan seperti Jl Jawa, Jalan Lombok, jalan Bali, Jl, Sulawesi
, Jl Timor, Jl Yapen, Jl Saparua, seluruh jalan tersebut adalah jalan langganan
banjir, diwilayah Kel Aren Jaya, daerah yang lebih terkenal dengan wiayah
perumnas 3 Bekasi ini, kalau sudah musim banjir, bukan hitungan sehari, banjir
berhenti, tapi bisa hitungan minggu bahkan sebulan daerah itu tidak bisa
dilewati mobil dan motor, padahal kalau di hitung secara ekonomis, Jl. Nusantara
raya, merupakan jalan utama yang dipenuhi oleh sebut saja Kantor Keluarahan
aren jaya sendiri, ada kantor Pos, beberapa kantor bank swasta, kantor PAM,
PLN, Sekolah, belum lagi Aneka toko yang menjajakan sembilan bahan pokok dan
kebutuhan secunder lainnya. Terlebih moda transportasi utama berlalu lintas dijalan
tersebut, bisa dibayangkan kesulitan yang dirasakan warga untuk menjalani
kegiatan ke kantor, ke sekolah, ke pekerjaan lainnya.
Terlepas dari apa yang
menjadi tudingan penyebab banjir,bisa karena kali satu-satunya yang ada, yg
sudah sangat kecil, bisa juga ketidakdisiplinan sebagian warga membuang sampah
sembarangan, yang sangat signifikan adalah berimbasnya area banjir ke daerah
RW-RW yang tadinya tidak separah dulu, contohnya misal daerah RW.18, Jl Irian
jaya dan sekitarnnya, genangan air yg dulu hanya sebatas mata kaki, sekarang
sudah naik hingga ke batas betis, tambah tahun menjadi sebatas pinggang,
lama-lama menjadi trauma jika hujan mulai turun, sehingga kekhawatiran
melindung hartanya dari banjir, menjadi percuma. Inilah gambaran kecil kalau
penataan lingkungan tidak konsisten untuk dipelihara, kalau ketidakdisplinan
warga belum menjadi budaya, ditambah usulan-usulan warga selalu pending karena
anggaran, karena rumitnya birokrasi dan sebagainnya. Namun rasa optimis harus
selalu kita simpan dalam hati, seperti pepatah bilang, didunia ini tak ada yang
tetap, yang ada dan pasti adalah selalu ada perubahan, karena perubahan tidak
mungkin tetap. Mau bukti, inilah beberapa perubahan yang kita rasakan,
khususnya yang ada di wilayah RW.18, perbaikan jalan, dari conblok, menjadi
jalan Cor, bukan saja jalan utama, tapi jalan kedalam wilayah sekecil Rt, pun
tetap direalisasikan, sesekali waktu silahkan survey ke wilayah-wilayah Rt.01,
Rt.02, RT.03, Rt.04, RT. 05,RT.06, Rt.07 hingga Rt.09.

Mengupdate semua itu,
realisasi perbaikaan jalan dan renovasi dari Jl. Nusantara Raya, sudah tertata,
genangan Air sudah tidak ada yang memakan waktu berjam-jam, surut seketika,
manfaat ini sudah dirasakan hampir semua warga Kelurahan Aren jaya, tinggal di
ujungnya saja, harus juga dibenahi, agar Air tidak malah berhenti diujung,
Ahamdulillah, pertengahan April 2015, wilayah RT.09 dan RT.08 mendapat
realisasi saluran pembuangan Air ( Got ) dari pihak Pemkot Bekasi, berikut kami
sertakan gambar terbaru tahap pengerjaan saluran air, yang kami foto per
tanggal 18 April pagi ini, tinggal bagaimana warga mengantispasi proses
pekerjaan ini, menjadi baik dan sesuai rencana semula, silahkan bicarakan dalam rapat Rt. Mana saja
yng perlu disepakati, di-usulkan, ditetapkan, agar tidak menjadi benturan dalam
pelaksanaan selanjutnnya dilapangan, Peran
aktive Pak RW.18, Pak H.Hartiyo, dalam menjembatani setiap project dilingkungan
RW, sudah mumpuni, kami paham bahwa Para
Pengurus RW, sejak awal mengawal project ini, mulai dari tahapan usulan,
anggaran hingga ekskalasi di pemerintah Kota Bekasi, sampai eksekusi dilapangan bukan menjadi yang pertama. Semoga wujud
saluran air yang mengalir, bisa menentramkan dihati, dipikiran dan bersih indah
tertata, sekian pandangan langsung dilapangan, dan Semoga Awet....hehe, Bravo
RW.18.
0 komentar:
Posting Komentar