SETIAP HARI BERIKAN SESUATU YANG BAIK KEPADA ORANG LAIN

Jangan membandingkan hidup Anda dengan orang lain karena Anda tidak pernah tahu apa yang telah mereka lalui"

Sabtu, 23 Mei 2015

NOMOR ANTRIAN 156

Entah kenapa,kok rasanya pengin banget dateng ke Bank BJB jl, Ir Juanda Bekasi, buat bayar PBB sendiri, padahal tanggal 18 Mei 2015, adalah hari Senin, hari yang selalu menjadi kesibukan awal semua urusan kantor. Padahal sudah 3 tahun ini, yang namanya bayar PBB sudah tidak pernah aku lakukan sendiri, pasti melalui anakku yang selalu aku suruh untuk membayar ke Bank. Sesampainya di kantor bank BJB, tepat jam 10:37 wib, sudah disambut ramah oleh 2 security muda, cewek dan cowok, sambil menyapa , bisa kami bantu,Pak. dengan senang hati aku membalasnnya, mau bayar PBB, kemudian disodorkannya cuplikan kertas potongan dari Box print aplikasi bank, dengan nomor antrian 156, sambil senyum-senyum sayapun mencari bangku untuk duduk bersandar sambil menunggu, namum bangku di Lobby tersebut tidak ada yang kosong, sudah penuh oleh semua nasabah bank BJB, yang macam-macam urusannya dengan pihak Bank, ada yang bayar pajak, setor tunai, ambil uang, hingga urusan informasi di Customer Service.

           Kutatap nomor antrianku, sambil sesekali mencocokan dengan display antrian pelanggan, yang ternyata, saat aku datang, sudah sampai kepada panggilan nomor 100, dalam hati, aku harus menunggu 56 orang lagi hingga nomor antrianku dipanggil  petugas Bank. Apaboleh buat sambil menikmati ruang lobby yang ber-AC, dan kesibukan orang di Bank, kunikmati saja penantian ini dengan penuh harap,semoga tidak terlalu lama dan tidak berjam-jam duduk manis di lobby bank tersebut. Sesekali tetap kulirik lagi display antrian panggilan nasabah, lumayan bergerak juga nomor antriannya, dari nomor urut 101 s/d 127, alhamdulillah, semoga tidak sampai mendekati makan siang, maklum kalau sudah kena jam istirahat makan siang, sudah pasti akan menunggu lepas istirahat sampai jam setengah dua siang. Namun ada yang aneh, saat antrian ada di nmr 131, sekedar info saja, loket bank untuk layanan PBB, memang disediakan 2 petugas, namun kenapa hanya untuk satu antrian saja kok lama banget, hingga nasabah yang lain, terlihat gelisah, jangan-jangan apkilasi sistem mengalami Off lIne, selidik punya selidik, lamanya proses pada nomor antrian tersebut, ternyata, nasabah dengan nomor antrian tersebut adalah nasabah bayar PBB dengan Colective, tidak hanya satu atas nama PBB yang dibayar, tapi hampir sekitar 25 pbb yang dibawa nasabah tersebut untuk diprint, keterlaluan layanan Bank ini, kenapa satu antrian nomor bisa dibolehkan untuk sekaligus membayar hampir 25 pbb, kan kasian seperti saya yang hanya membawa 1 PBB, dan bayar atas nama sendiri, harus menunggu proses itu hingga selesai. 
   Kenapa pihak Bank tidak membatsi jumlah PBB yang diprint dan kenapa layanan seperti ini, tidak diinfokan sebelumnnya oleh petugas Bank, bagaimana kalau tidak hanya nasabah tersebut saja, tetapi ada nasabah lain yang sama kebutuhannya, yang dibolehkan dengan cara yang sama, bisa-bisa sangat merugikan untuk nasabah yang bayar PBBnya sendiri. Telanjur nasi sudah menjadi bubur, akhirnya tetap aku tunggu hingga nomor antrian ku dipanggil petugas bank. Beruntung pas jam 13: 08 , nomor antrian saya dipanggil, kuberikan nomor antrian tadi disertai surat tagihan PBB dari kelurahan, tidak lebih dari 5 menit, selesai urusan bayar, dan diberikan print out validasi dari petugas bank, sebagai tanda terima bayar PBB. Sambail keluar dari ruangan Bank BJB,  siang itu, hitung punya hitung ternyata bayar PBB dihari senin, bisa melebih waktu satu jam, bahkan yang saya alami hari itu, hampir 2,5 jam, waktu cukup melelahkan , padahal sebagian nasabah yang bayar PBB, adalah warga negara yang berniat dan tulus untuk menunaikan berkewajiban bayar pajaknnya sebelum jatuh tempo, gak kebayang seandainaya , bayar pajab PBBnya dekat-dekat di akhir jatuh tempo, sudah pasti akan membludak antriannya, sudah bukan rahasia umum lagi, bahwa bangsa indonesia paling senang membayarnya di akhir-akhir jatuh tempo. Semoga pengalaman ini, bisa ada hikmahnya buat teman-teman yang mau bayar PBBnya di Bank BJB, paling tidak mengingatkan agar jangan bayar di hari senin, nasabahnya sudah pasti membludak, semoga juga pihak Bank bisa memimikirkan cara terbaik untuk mampu mensolusikan masalah ini, terutama waktu menunggu tidak terlalu lama. 

Senin, 18 Mei 2015

HATI-HATI !!! beredar Beras Plastik di Indonesia

Beredarnya beras plastik di Indonesia kini meresahkan warga, mengingat mayoritas penduduk Indonesia menjadikan beras sebagai makanan pokok sehari-hari. Parahnya, beras ini sekilas tak jauh berbeda dengan beras-beras asli di Indonesia.
Dewi Setiani, warga Bekasi, Jawa Barat menemukan sejumlah keanehan dengan beras yang dibelinya. Sehingga dia menduga bahwa beras tersebut adalah beras palsu yang terbuat dari Plastik.
"Kemarin saya beli beras di pasar. Seperti biasa saya membeli beras ini kiloan dengan harga Rp 8000 per kilo. Tapi saat saya beli ini engga seperti beras yang saya konsumsi sebelumnya," kata Dewi ketika dihubungi merdeka.com, Senin (18/5).

Dugaan tersebut muncul ketika dia mengolah beras itu menjadi bubur untuk dia santap esok paginya. Namun setelah didiamkan beberapa jam, bubur inipun berbentuk aneh.

"Seperti biasa tadi malam saya masak bubur buat besok pagi. Tapi saat tadi saya mau memanaskan buburnya, bentuknya jadi beda. Biasanya kan bubur kan kalau udah dingin bentuknya mengental dan menyatu, tapi kalau ini dia berbentuk buliran
Dan seperti belum matang” imbuh Dewi.

Selain bubur, Dewi juga sempat menanak beras itu untuk dijadikan nasi uduk, namun keanehan pun kembali dia temukan. "Saat dimasak beras itu malah ngeluarin banyak air. Kalau beras biasa kan meresap air tapi ini malah ngeluarin air. Saat dimakan juga rasanya aneh, sintetisnya berasa banget kayak kita makan plastic” jelasnnya.

Setelah menemukan keanehan-keanehan itu, Dewi memeriksa penampilan beras tersebut. Sekilas, beras itu tampak tak jauh berbeda dengan beras pada umumnya, namun ketika dilihat lebih dekat maka akan terlihat jelas perbedaannya.

"Beras yang asli kan dia putih tapi tengah-tengahnya ada putih susunya. Tapi kalau beras ini tuh dia putih bening saja," ungkap Dewi.


Dewi berharap, kejadian ini tidak akan dialami oleh warga lain karena sangat merugikan dan membahayakan.
Berita ini diambil dari media masa yg beredar via merdeka.com. tgl 18/05/2015.

Jumat, 15 Mei 2015

TOUR GRANDCANYON,Pangandaran is Grand Silahturahmi PKK.RW.18

Peserta Tour in The Bus
                                                                                  Entah sudah berapa kali kegiatan Tour Darmawisata PKK RW.18 diadakan, tentunya dengan tempat dan waktu yang berbeda, akan membedakan pula suasana dan kemeriahannya, terlebih dengan banyaknya para peserta yang ikut, manfaat silahturahminya akan semakin terasa  mengena ,saling kenal dengan orang baru, saling cerita diperjalanan, saling memberi pandangan atas lokasi, suasana, kulinernya dsbnya, bisa memberikan suasana refreshing yang nyata, lupa akan aktivitas keseharian yang rutin, yang terkadang aktivitas rutin bisa bikin BT ( badmood), inilah kesempatan untuk merubah suasana, merubah pola pikir, bahwa diluar lingkungan tempat tinggal kita, tempat kerja kita, ada terdapat wilayah atau tempat yang diciptakan Allah Swt dengan begitu indahnnya, harmonisassi lingkungan alam dengan air terjunnya, dengan sungai yang membentang lebar, dengan pepohonan yang rindang dan sangat baik buat kebutuhan paru-paru kita,  dengan hewan yang mencari kehidupan ditempat ekosistimnya, benar-benar menjadikan kita bisa mengenal penciptaan alam dengan sang penciptannya, sambil merenung, sambil mendekatkan diri kepada Allah Swt, sambil bersyukur, sambil mewujudkannya dalam wujud yanag nyata, saling tolong menolong serta membantu sesama, berikhtiar untuk memberi yang terbaik buat lingkungan, buat tim PKK sendiri, buat sesama manusia, menuju manusia yang sesempurna ciptaan Allah. Yang diberi akal dan nafsu, untuk bisa memisahkan mana yang baik dan buruk, serta mana yang benar dan salah.
            Yang menjadi menarik adalah mengapa Wisata PKK RW 18 kali ini, pilihannya jatuh pada lokasi Grandcanyon pangandaran, nanti kita bisa wawancara langsung dengan ketua Tim PKK RW.18 dengan Ibu Hajah Siti Sundari Hartiyo,  yang saat ini sedang menikmati alam pangandaran bersama tim PKK RW.18 lainnya dan sebagian warga yang ikut berpartispasi langsung pada acara tours ini. Berangkat pada kamis malam sekitar jam 9 malam, tanggal 14 Mei 2015, malam jumat dengan rombongan Bis besar, menelussuri pertama kawasan bekasi hingga diujung pangandaraan nantinya. Kita doakan semoga tours ini dimudahkan, dilancarkan, dan dimantabkan niatnya untuk kekompakan tim PKK dan kemaslahatan warga RW.18 umumnnya. kami dari tim humas, memang tidak bisa gabung semuanya disana, namun rekan kami ada yang bisa mewakili kegiatan ini, pernak-pernik informasi via SMS, Wash Up, dan BBM, serta media sosial lainnya, terasa kesan–kesan para pesertanya mengambarkan sebuah kesenangan dan kemeriahan yang membumi. Terlebih bila para peserta sudah bisa jalan-jalan di luar ruangan, menikmati pemandangan alam Grandcanyon, siapapun akan menikamati fantastisnya alam garndcanyon, meskipun ada banyak ratusan orang menjelajahi sungai dan ngarai ini, setiap hari, namun disana orang-perorang dapat benar-benar mencari tempat tersembunyi, tempat yang sebaiknya baik impian anda tentang alamnya. Bukan sekedar omong kosong, tour Grandcanyon pangandaran adalah sebuah cara untuk untuk menikmati kekaguman penciptaan Alam semesta, sehingga kita bisa membuka pikiran dan mata pertama kita untuk lebih banyak bersyukur atas nikmati yang sudah kita peroleh sepanjang usia ini. Sekali lagi Selamat untuk perjalanan Toursnya, semoga dilain kesempatan kami dan yang lainnya bisa bergabung dan punya kesempatan ikut jalan-jalan bersama Pak RW.18 Bpk H.Hartiyo dan istri, serta para pengurus RW.18 lainnya. Sekali lagi bravo, titip salam buat peserta dari RT.08, Bu Thamrin, Bu Farida Anwar, Bu Ance, Bu Nunung, serta Bu Erna Hanung, ditunggu pengalamannya bagi warga Rt.08  dan juga salam hangat buat peserta dari RT 01 s/d 09. Bravo RW.18. 

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes