ALLAHU AKBAR,,ALLAHU AKBAR...ALLAHU AKBAR LA ILAAHA ILALLAAHU WALLAHU AKBAR
,ALLAHU AKBAR WALILLAAHIL HAMD.
Dipagi yang cerah ini, marilah Kita lantunkan dan panjatkan berbagai pujian
kepada Allah SWT, kita kumandang Takbir, tahlil dan takhmid, sebagai bentuk
rasa syukur kita kepada Allah Swt, bersama ratusan juta orang, bahkan milyaran, seperlima
dari penduduk dunia. Yang merupakan umat islam, yang hari ini merayakan hari raya Idul Fitri,

Hari ini perpisahan kita dengan Ramadhan menyisakan harap dan cemas. Harapan
besar akan ampunan dan rakhmat serta keberkahan ramadhan, agar keberkahan ini tetap
bisa menghiasi hari-hari hidup kita yang akan datang. Juga Kecemasan andai Allah
belum berkenan menerima persembahan amal ibadah kita, yang penuh dengan kealpaan dan kekurangan.
Ya Allah terimalah dari berbagai macam ibadah-ibadah, yang kami persembahan
kepadaMU ya Allah, ya Allah terimalah puasa ramadhan kami, sholat malam kami,
sholat sunah kami, Ruku dan sujud kami ya Allah serta sempurnakanlah
kekurangan-kekurangan disana-sini. Sesungguhnya engkau adalah zat yg maha pengampun
dan penerima Taubat , engkaulah zat yang
maha penyayang.
Inilah kalimat pengantar awal yang disampaikan oleh Khotib pada Sholat Idul
Fitri, di halaman masjid Abudzar Al Ghiffari At Taqwa, dengan Penceramah Bapak
Ustad NURHAKIM ZAKI, Lc, Pada Jumat pagi
tanggal 17 Juli 2015, yang sebelummnya, acara dibuka oleh Mc Bpk Maman
Suharman, yang kemudian dilanjutkan tentang Laporan-laporan selama pelaksanaan
kegiatan Ramadhan 1436 H, termasuk juga penerimaan Zakat dan Amplop
Ramadhan, oleh Bapak ketua DKM masjid
Abudzar Al Ghiffari At Taqwa, Bpk Drs Nursigit Purwanto.
Memenuhi halaman luar masjid, disitulah mimbar Sholat Ied dibangun untuk
menyosong 1 syawal 1436 H, dihadiri sekitar hampir 800 jamaah sholat Ied, dari
berbagai wilayah Rt. 05, wilayah Rt. 08 dan wilayah RT.09 hingga sebagian warga
Rw.05 rawangkalong dan sekitarnya, ada sebagian jamaah lain ,yang sudah datang sejak
pagi pukul 06:00 melantunkan gema Takbir
Allahu Akbar 3x Allahu akbar walillahilhamd.
Melengkapi ceramahnnya, Pak Ustad Nurhakim Zaki,Lc, menyitir sebuah ayat al
qur’an pada surat al Baqoroh ayat 185, bahwa Bulan Ramadhan adalah juga bulan
dimana al Quran diturunkan, Al Quran
sebagai petunjuk bagi manusia , dan penjelasan dari petunjuk-petunjuk itu. itulah
al Quran,yang akan menyelamatkan kita dari berbagai masalah dalam persimpangan
hidup bahkan tikungan tajam, karena itu dia berasal dari Allah swt, zat yang maha tahu , maha adil, Maha pengasih pada hambanya, dan maha
pengampun akan kesalahan –kesalahan yang kita perbuat.
Menganalogikan budaya pulang kampung atau mudik di indonesia, sekirannya
hari ini kita menyaksikan Saudara-saudara muslim kita yang pulang ke kampung
halamannya, maka sudah dipastikan keselamatan kita menuju kampung halaman,
hingga selamat dikampung halaman, tentunnya
karena kita mentaati aturan dan rambu-rambu jalan, disana ada tanjakan, disana
ada tikungan, disana ada isyarat-isyarat yg tak boleh dilanggar, harusnya
menjadikan kita berhati-hati, direncanakan dalam perjalanan adalah sesuatu yang
wajib, agar kita sampai pada kampung
halaman, begitu juga dengan kita, sebagai manusia , Kampung halaman kita adalah
Surga yang dulu Allah SWT menempat Adam dan Hawa, dimana Allah ciptakan mereka
didalam surga, tapi kemudian mereka terusir karena perbuatan atau karena kemaksiatan
yang telah dilaksanakan, oleh karean itu Allah, menetapkan bahwa Al Quran merupakan
petunjuk jalan bagi kita.
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar la ilaaha illillallaahu wallahu
akbar Allahu akbar walillaahil hamd.
Sesungguhnya apabila kita bersama-sama dengan Allah SWT, membaca Al Quran,
mendirikan sholat dan melaksanakan berbagai kewajiban kita kepada Allah SWT,
sudah pasti Allah memberikan jaminan, keselamatan kita, Allah akan
menyempurnakan kepada kita pahala , menambahkan karunianya, sesungguhnya Allah
adalah Ghofurur syakur, zat yang maha pengampun lagi maha mensyukuri.
Akan tetapi diantara hamba-hamba Allah, tidak sama tingkatannya,
sesungguhnya Al Quran itu kami wariskan, kepada hamba-hamba yang kami pilih. Diantara mereka ada yang masuk
kelompok orang yang menganiaya dirinya sendiri, dsbnya, berikut kelompok orang-orang
yang ada diantaranya adalah tiga tingkatan yakni :
1. Orang yang mezalimin dirinya
sendiri, karena melalaikan kewajiban dan terpleset ke dalam banyak kesalahan , bila
kita merasa berada dalam kelompok tingkatan ini, maka perbanyaklah meminta ampun, bersegera
menyambut seruan Allah, berserah diri denganNya penuh ketundukan, semoga Allah
berkenan nanti memberi ampunanNya.
2. Muntasik, orang yang
berada dipertengahan, beribadah dengan pas-pasan, ekonomis, menjauhi berbagai larangan-larangan Allah
Swt, walaupun mereka tetap senantiasa
menjaga dan menunaikan kewajiban-kewajibannya kepada Allah.
3. Faminhum shodikun
bikhaerat, adalah orang yg bersegera melakukan kebaikan, mereka tidak perlu menunggu
orang mengajak kebaikan , tapi berinisiatip melakukan kebaikan kebaikan, karena
sesungguhnya kebaikan itu ibarat cahaya .
Hari ini kita menyaksikan, ketika hari ini melihat ada berbagai macam
kezaliman, ketahuilah sesungguh kezaliman itu Ada, karena hilangnya kebaikan-kebaikan ditengah-tengah umat, kalau kita bertanya
kenapa kita mendapati kegelapan, karena sesungguhnya kegelapan itu sesuatu yang
nisbi, dia adalah tidak ada, yang
sebenarnya kegelapan itu terjadi karena ketika itu tidak ada cahaya, itulah
kebaikan , begitu kita menyalakan lilin kebaikan dalam jiwa kita, insyaallah
itu akan menerangi dan menghilangkan kegelapan itu, oleh karena itu Allah memuji orang-orang yang
bersegera berbuat kebaikan, karena kebaikan itu akan melahirkan anak-anak
kebaikan yang lainnya, sehingga isyaallah , semoga kita semua menjadi
pelopor-pelopor kebaikan.
Untuk itu , marilah dihari yang Fitri ini, kita berdoa, bermunajat kepada
Allah Swt, mudah-mudahan Allah menggolongkan kita orang-orang yang senantiasa
berbuat baik, orang-orang yg dianugerahkan kekuatan untuk mendekatkan diri
kepada Allah Swt, dan Menjadikan Al Quran sebagai kebenaran hidupnya.
"Innallaha wa
malaikatahu yusholluna 'alan nabi. Ya ayyuhalladziina amanu shollu 'alaihi wa
salamu taslima"…….
Diakhiri dengan saling
meminta maaf diantara para jammah, haru dan sedih meliputi segenap jammah
ketika saling bermaaf dan berpelukan.
Wasalamualaikum wr,wb,
semoga kita bertemu dengan Ramadhan kembali ditahun depan. Amiin.
0 komentar:
Posting Komentar