SETIAP HARI BERIKAN SESUATU YANG BAIK KEPADA ORANG LAIN

Jangan membandingkan hidup Anda dengan orang lain karena Anda tidak pernah tahu apa yang telah mereka lalui"

Rabu, 08 Maret 2017

MENGENANG ALMARHUM BPK.H. SUPARMAN bin KASIJAN ( Berkarya, Berfastabigul Khairat, dan Berolah_raga )

Ada tiga hal yang kita tidak mengetahui sedikitpun tentang hal ini, yakni perkara Jodoh, Rezeki dan kematian, banyak hal yang meng-isyaratkan seseorang akan mendapat jodoh dengan si dia, namun upaya yang dilakukannya untuk mendapatkannya hampir bisa dibilang sudah maksimal, namun justru si perempuan malah berjodoh dan bersanding dengan orang lain, begitu pula perkara hal  kematian, banyak dari kami dilingkungan yang berusia muda, justru malah dalam hidupnya lebih dahulu menghadap Allah SWT dan meninggalkan kami yang ada didunia ini untuk selama-lamannya. Kematian tidak mengenal usia muda, usia remaja, usia dewasa hingga usia tua, baik saat kondisi segar bugar ataupun  saat kondisi sakit melemah, ketika takdir Allah datang, maka saat itulah seluruh urusan dunia ditutup.
Tepat di hari Jumat tanggal 3 Maret 2017, pukul 16:30 WIB, Allah SwT telah menetapkan dan mentakdirkan  akan kehidupan seseorang, Innalillahi wa innaillahi roijun, kondisi ini yang saat itu dialami oleh Rekan kami, Sahabat kami, Bapak kami, orangtua kami, Kakek kami, Teman sejawat kami, Jamaah masjid kami, yang tecinta bapak H. SUPARMAN Bin KASIDJAN, tepat diumur 64 tahun lebih 2 bulan, beliau lahir di Bogor, tanggal 18 Januari 1953, meninggal pada tanggal 3 Maret 2017, di rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi barat,  saat gagal dalam proses cuci darah untuk yang kesekian kalinnya, upaya untuk menjaga kesehatannya  agar tetap bugar sejak menderita sakit ditahun 2011 , sudah maksimal Beliau lakukan, baik yang sifatnnya kegiatan fisik ringan maupun dalam mengatur pola makan, termasuk juga rutin kunjungan ke Dokter perusahaannya tempat beliau bekerja. se-iring dengan sakit yang dideritanya, tak kunjung putus kami sesama Rekan, baik yang pernah bekerja di Kedinasan yang sama di Telkom, maupun di lingkungan tempat tinggal beliau. ucapan memberi semangat dan kesediaan untuk tetap sabar dalam ujian dari Allah Swt, sering menjadi kewajiban kami mengingatkan dan terus menyemangati beliau. kurun waktu juga yang terus menerus menghitung proses penyakit beliau, bertahan hingga hampir  6 tahun dalam kondisi sakit, dan harus berulang kali cuci darah, menjadi keprihatinan bagi kami sebagai tetangga , rekan dan sahabat, saat-saat beliau harus  terbaring  dirumah  sakit maupun di-rumah beliau. terlebih bila ada acara-acara yang harusnya melibatkan beliau di Acara Ke-RT-an maupun di Acara ke-RW-an, mengingat hampir semua kegiatan dilingkungan tempat tinggalnya, maupun diwilayah RW, beliau selalu mensupport  dan punya peran sentral, bersama Pak RW Bpk H.Hartiyo, serta Bpk H. Deddy Effendi S.Sos, ketua Rt.02, serta Bpk . Supriyatno, ketua Rt.05,  dalam mensuskseskan sebuah acara bahkan di acara yang lebih luas seperti Lomba Jalan Sehat, pertemuan dengan Wakil presiden, saat kunjungan sang Wapress tahun 2010 ke Kantor RW 18 Kelurahan Aren Jaya, dalam acara  apresiasi program PNPM Mandiri. Waktu itu Wapresnya dijabat oleh  Bpk Budiono, beserta sejumlah menteri-menterinya.
                Mengamati perjalanan hidup beliau, yang syarat hubungannya dengan berbagai karakter manusia, dengan keanekaan ragaman masalah sosial di lingkungan tempat tinggal beliau, betapa tidak, Beliau menjabat sebagai ketua rukun tetangga Rt.06 dilingkungan tempat beliau, sudah terbilang  cukup lama, dan mungkin di wilayah RW.18 yang terlama, hampir 9 periode, kalau dihitung waktu hampir 27 tahun beliau menggeluti permasalahan karakter lingkungan dan karakter manusia di dalamnya. Rukun tetangga dimana tempat tinggal beliau, yang hampir berpenduduk kurang lebih 600 jiwa, tentu saja memperkaya pemahaman beliau tentang karakter manusia, satu persatu dari setiap kepala keluarga hingga anggota keluarganya hampir paham dan hapal, ditambah kesibukan Beliau yang semasa aktivennya bekerja hingga pensiun di tahun 2008, cukup banyak menyita waktu beliau untuk membagi dan memilah masalah dan solusi yang akan diberikan. kedewasan dan kebijaksanaan beliau tentunnya menjadi harapan para warga, Rekan, Teman dan sahabatnya, untuk dijadikan rujukan pertama disetiap masalah, sehingga diharapkan dari setiap  warganya dapat merasa nyaman di tempat tinggalnya dan merasa ada dukungan dari tokoh warga, sudah barang tentu kehidupan didalamnnya akan menjadi tentram , rukun, saling nenghargai, saling berbagi dan tentunnya saling nasehat menasehat serta tegur menegur prilaku menjadi sesuatu yang mendekatkan silahturahmi sesama warganya, juga dengan beliau almarhum.
      Langkah positif dan menjadi kesan mendalam dilingkungan beliau tinggal, adalah saat-saat semua warga di wilayah RW.18 mengalami musibah Banjir, bukan sekali dua kali daerah tempat tinggal beliau kena banjir, karena memang daerah tempat tinggal beliau menjadi langganan banjir,   termasuk di wilayah RT 04,Rt 07 , RT.02 dan RT. 09, banjir kadang terjadi dimalam hari, walau sering kejadiannya banyak dipagi hari, pernah satu kali kejadian banjir terjadi dimalam hari, saking derasnnya hujan, seluruh wilayah beliau tinggal , satu RT mengalami banjir hampir satu meter, ketinggian sepinggang orang dewasa, bisa dibayangkan rasanya keprihatinan beliau sebagai ketua Rt, melihat kondisi wargannya kena banjir, banyak harta yang rusak, banyak anak-anak yang ketakutan dan panik, sebagian barang-barang yang sudah tidak bisa diselamatkan akan terbawa banjir ke sungai, disinilah peran Beliau menjadi istimewa dan punya peran penting, bersama pengurus RT lainnya, berusaha sebisa mungkin meng-evakuasi ke tempat-tempat yang tinggi dan tidak mengalami banjir, ke tempat saudara-saudara mereka yg kebetulan tidak terkena banjir, sebagian banyak juga yang di evakuasi di halaman masjid RW, yang cukup tinggi dan luas areannya. Masjid Miftahul Jannah menjadi penyelamat banjir untuk bisa smentaraa bertahap dalam waktu 2 hingga 3 hari kedepan. Kami tahu persis beliau sangat menjaga dan menjalin silahturahmi dengan ketua RT lainnya, sehingga kejadian banjir ditempat beliau selalu menjadi perhatian rekan-rekan RT lainya untuk dapat menolongnya, banyak yang dibantu dengan mengirimkan Air minum, nasi bungkus, makanan matang , pakaian bersih dan beras, langkah positif beliau yang bisa dicontoh warganya adalah intensnya dan komitmentnnya beliau berkoordinasi dengan pengurus Rtnya, bersama mendatangi warganya yang terkena banjir, menanyakan kesehatan, menanyakan keperluan yang dirasa mendesak, memberikan semangat untuk tetap sabar dalam segala cobaan, hal-hal kecil inilah yang menjadi dialog kekeluargaan beliau dengan wargannya.
Hal lainnya yang juga menjadi kesan kami terhadap beliau, dan tidak banyak dilakukan ketua  RT lainnya adalah saat mengunjungi warga lain RT yang meninggal dunia, Jika beliau bertakziyah, selalu akan membawa rombongan warganya bersama-sama bertakziyah, berangkat bersama-sama, pulang bersama-sama, membantu bersama, urusan kebaikan dan kebersamaan sudah menjadi hal yang melekat pada diri beliau, walau sebagai manusia beliau juga punya kekurangan dalam hal sesuatu,namun kebaikan akan selalu membuka jalan untuk berbuat koreksi kepada yang lebih baik. Kepergian beliau sudah pasti meninggalkan luka yang dalam bagi pihak keluarga besarnya,terutama bagi Istri beliau Ibu Hj Farida Suparman K dan ketiga putra-putri beliau, meninggalkan 2 putri dan 1 putra, dua putra-putri beliau sudah berkeluarga, sementara yang paling bontot perempuan masih kuliah. Kepergian beliau menghadap Allah SwT juga diiringi dan diantar oleh rekan-rekan beliau semasa masih bekerja, beliau pensiun normal di usia yang ke 55, sebagai pegawai BUMN telkom. Disemayamkan dirumah duka ditempat tinggal beliau di Perumnas 3 Bekasi, yang sudah dihuninnya hampir 35 tahun lebih, Disholatkan di Masjid Jami Miftahul Jannah, dimana masjid tersebut adalah masjid yang selama ini beliau urus dan kawal mulai dari renovasi , pencarian dana, hingga berdiri seperti sekarang ini, Beliau tercatat sebagai  bendahara masjid, jazzakumullah khairan katsiran, Rekan-rekan beliau di-kedinasan telkom, membei banyak kata sambutan, begitu pula Ketua DKM masjid, Kertua RW, Sesepuh lingkungan, bersama memunajat memohonkan kelapangan kuburnnya, diampuni dosa-dosany, serta ditemptakan di sisi Allah SwT yang terbaik, dan diterima amal ibadahnnya. Kepergian terhadap orang-orang yang disayangi dan dicintai kelurganya, merupakan bagian yang tersulit secara psikologis, namun sebagai umat muslim,  adalah  menjadi bagian dari keimanan kita kepada Allah Swt, seperti Allah berfirman, Kullu nafsin dzaikathul maut, semua hal yang ada dilangit dan dibumi, pasti akan mengalami kematian, hanya waktu yang membedakan sesamanya  kapan diantara kita  yang  akan menghadap Allah Swt lebih dahulu. Kepergian beliau juga mengingatkan bagi kita semua untuk  selalu memahami 3 hal, ketika kematian sudah terjadi hanya 3 hal ini yang bisa menolong kita diakherat nanti, Amal Soleh, Anak yang selalu mendoakan kedua orang tuannya dan yang ketiga, ilmu yang bermanfaat yang sudah diberikannya bagi sesama manusia tatkala masih hidup.

Harimau  mati  meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama baik, semoga hal-hal yang terbaik dari Almarhum Bpk Suparman Bin Kasijan , seperti mendirikan musholah di RT.06, ikut membangun keberadaan akan berdirinya masjid RW,18 masjid Jami Miftahul Jannah, selalu dikenang dan diingat oleh kami-kami, rekans, Sahabat, keluarga, dan orang-orang yang mengenal Beliau, semasa beliau masih hidup, tak ada yang sempurna didunia ini, selalu kepasrahan hanya untuk Allah SwT Semata, dan semoga Ridho Allah selalu terlimpahkan Almarhum dan kepada kita semuanya. Aamiin Ya Rabbalamin. 

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes