SETIAP HARI BERIKAN SESUATU YANG BAIK KEPADA ORANG LAIN

Jangan membandingkan hidup Anda dengan orang lain karena Anda tidak pernah tahu apa yang telah mereka lalui"

Rabu, 08 Maret 2017

MENGENANG ALMARHUM BPK.H. SUPARMAN bin KASIJAN ( Berkarya, Berfastabigul Khairat, dan Berolah_raga )

Ada tiga hal yang kita tidak mengetahui sedikitpun tentang hal ini, yakni perkara Jodoh, Rezeki dan kematian, banyak hal yang meng-isyaratkan seseorang akan mendapat jodoh dengan si dia, namun upaya yang dilakukannya untuk mendapatkannya hampir bisa dibilang sudah maksimal, namun justru si perempuan malah berjodoh dan bersanding dengan orang lain, begitu pula perkara hal  kematian, banyak dari kami dilingkungan yang berusia muda, justru malah dalam hidupnya lebih dahulu menghadap Allah SWT dan meninggalkan kami yang ada didunia ini untuk selama-lamannya. Kematian tidak mengenal usia muda, usia remaja, usia dewasa hingga usia tua, baik saat kondisi segar bugar ataupun  saat kondisi sakit melemah, ketika takdir Allah datang, maka saat itulah seluruh urusan dunia ditutup.
Tepat di hari Jumat tanggal 3 Maret 2017, pukul 16:30 WIB, Allah SwT telah menetapkan dan mentakdirkan  akan kehidupan seseorang, Innalillahi wa innaillahi roijun, kondisi ini yang saat itu dialami oleh Rekan kami, Sahabat kami, Bapak kami, orangtua kami, Kakek kami, Teman sejawat kami, Jamaah masjid kami, yang tecinta bapak H. SUPARMAN Bin KASIDJAN, tepat diumur 64 tahun lebih 2 bulan, beliau lahir di Bogor, tanggal 18 Januari 1953, meninggal pada tanggal 3 Maret 2017, di rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi barat,  saat gagal dalam proses cuci darah untuk yang kesekian kalinnya, upaya untuk menjaga kesehatannya  agar tetap bugar sejak menderita sakit ditahun 2011 , sudah maksimal Beliau lakukan, baik yang sifatnnya kegiatan fisik ringan maupun dalam mengatur pola makan, termasuk juga rutin kunjungan ke Dokter perusahaannya tempat beliau bekerja. se-iring dengan sakit yang dideritanya, tak kunjung putus kami sesama Rekan, baik yang pernah bekerja di Kedinasan yang sama di Telkom, maupun di lingkungan tempat tinggal beliau. ucapan memberi semangat dan kesediaan untuk tetap sabar dalam ujian dari Allah Swt, sering menjadi kewajiban kami mengingatkan dan terus menyemangati beliau. kurun waktu juga yang terus menerus menghitung proses penyakit beliau, bertahan hingga hampir  6 tahun dalam kondisi sakit, dan harus berulang kali cuci darah, menjadi keprihatinan bagi kami sebagai tetangga , rekan dan sahabat, saat-saat beliau harus  terbaring  dirumah  sakit maupun di-rumah beliau. terlebih bila ada acara-acara yang harusnya melibatkan beliau di Acara Ke-RT-an maupun di Acara ke-RW-an, mengingat hampir semua kegiatan dilingkungan tempat tinggalnya, maupun diwilayah RW, beliau selalu mensupport  dan punya peran sentral, bersama Pak RW Bpk H.Hartiyo, serta Bpk H. Deddy Effendi S.Sos, ketua Rt.02, serta Bpk . Supriyatno, ketua Rt.05,  dalam mensuskseskan sebuah acara bahkan di acara yang lebih luas seperti Lomba Jalan Sehat, pertemuan dengan Wakil presiden, saat kunjungan sang Wapress tahun 2010 ke Kantor RW 18 Kelurahan Aren Jaya, dalam acara  apresiasi program PNPM Mandiri. Waktu itu Wapresnya dijabat oleh  Bpk Budiono, beserta sejumlah menteri-menterinya.
                Mengamati perjalanan hidup beliau, yang syarat hubungannya dengan berbagai karakter manusia, dengan keanekaan ragaman masalah sosial di lingkungan tempat tinggal beliau, betapa tidak, Beliau menjabat sebagai ketua rukun tetangga Rt.06 dilingkungan tempat beliau, sudah terbilang  cukup lama, dan mungkin di wilayah RW.18 yang terlama, hampir 9 periode, kalau dihitung waktu hampir 27 tahun beliau menggeluti permasalahan karakter lingkungan dan karakter manusia di dalamnya. Rukun tetangga dimana tempat tinggal beliau, yang hampir berpenduduk kurang lebih 600 jiwa, tentu saja memperkaya pemahaman beliau tentang karakter manusia, satu persatu dari setiap kepala keluarga hingga anggota keluarganya hampir paham dan hapal, ditambah kesibukan Beliau yang semasa aktivennya bekerja hingga pensiun di tahun 2008, cukup banyak menyita waktu beliau untuk membagi dan memilah masalah dan solusi yang akan diberikan. kedewasan dan kebijaksanaan beliau tentunnya menjadi harapan para warga, Rekan, Teman dan sahabatnya, untuk dijadikan rujukan pertama disetiap masalah, sehingga diharapkan dari setiap  warganya dapat merasa nyaman di tempat tinggalnya dan merasa ada dukungan dari tokoh warga, sudah barang tentu kehidupan didalamnnya akan menjadi tentram , rukun, saling nenghargai, saling berbagi dan tentunnya saling nasehat menasehat serta tegur menegur prilaku menjadi sesuatu yang mendekatkan silahturahmi sesama warganya, juga dengan beliau almarhum.
      Langkah positif dan menjadi kesan mendalam dilingkungan beliau tinggal, adalah saat-saat semua warga di wilayah RW.18 mengalami musibah Banjir, bukan sekali dua kali daerah tempat tinggal beliau kena banjir, karena memang daerah tempat tinggal beliau menjadi langganan banjir,   termasuk di wilayah RT 04,Rt 07 , RT.02 dan RT. 09, banjir kadang terjadi dimalam hari, walau sering kejadiannya banyak dipagi hari, pernah satu kali kejadian banjir terjadi dimalam hari, saking derasnnya hujan, seluruh wilayah beliau tinggal , satu RT mengalami banjir hampir satu meter, ketinggian sepinggang orang dewasa, bisa dibayangkan rasanya keprihatinan beliau sebagai ketua Rt, melihat kondisi wargannya kena banjir, banyak harta yang rusak, banyak anak-anak yang ketakutan dan panik, sebagian barang-barang yang sudah tidak bisa diselamatkan akan terbawa banjir ke sungai, disinilah peran Beliau menjadi istimewa dan punya peran penting, bersama pengurus RT lainnya, berusaha sebisa mungkin meng-evakuasi ke tempat-tempat yang tinggi dan tidak mengalami banjir, ke tempat saudara-saudara mereka yg kebetulan tidak terkena banjir, sebagian banyak juga yang di evakuasi di halaman masjid RW, yang cukup tinggi dan luas areannya. Masjid Miftahul Jannah menjadi penyelamat banjir untuk bisa smentaraa bertahap dalam waktu 2 hingga 3 hari kedepan. Kami tahu persis beliau sangat menjaga dan menjalin silahturahmi dengan ketua RT lainnya, sehingga kejadian banjir ditempat beliau selalu menjadi perhatian rekan-rekan RT lainya untuk dapat menolongnya, banyak yang dibantu dengan mengirimkan Air minum, nasi bungkus, makanan matang , pakaian bersih dan beras, langkah positif beliau yang bisa dicontoh warganya adalah intensnya dan komitmentnnya beliau berkoordinasi dengan pengurus Rtnya, bersama mendatangi warganya yang terkena banjir, menanyakan kesehatan, menanyakan keperluan yang dirasa mendesak, memberikan semangat untuk tetap sabar dalam segala cobaan, hal-hal kecil inilah yang menjadi dialog kekeluargaan beliau dengan wargannya.
Hal lainnya yang juga menjadi kesan kami terhadap beliau, dan tidak banyak dilakukan ketua  RT lainnya adalah saat mengunjungi warga lain RT yang meninggal dunia, Jika beliau bertakziyah, selalu akan membawa rombongan warganya bersama-sama bertakziyah, berangkat bersama-sama, pulang bersama-sama, membantu bersama, urusan kebaikan dan kebersamaan sudah menjadi hal yang melekat pada diri beliau, walau sebagai manusia beliau juga punya kekurangan dalam hal sesuatu,namun kebaikan akan selalu membuka jalan untuk berbuat koreksi kepada yang lebih baik. Kepergian beliau sudah pasti meninggalkan luka yang dalam bagi pihak keluarga besarnya,terutama bagi Istri beliau Ibu Hj Farida Suparman K dan ketiga putra-putri beliau, meninggalkan 2 putri dan 1 putra, dua putra-putri beliau sudah berkeluarga, sementara yang paling bontot perempuan masih kuliah. Kepergian beliau menghadap Allah SwT juga diiringi dan diantar oleh rekan-rekan beliau semasa masih bekerja, beliau pensiun normal di usia yang ke 55, sebagai pegawai BUMN telkom. Disemayamkan dirumah duka ditempat tinggal beliau di Perumnas 3 Bekasi, yang sudah dihuninnya hampir 35 tahun lebih, Disholatkan di Masjid Jami Miftahul Jannah, dimana masjid tersebut adalah masjid yang selama ini beliau urus dan kawal mulai dari renovasi , pencarian dana, hingga berdiri seperti sekarang ini, Beliau tercatat sebagai  bendahara masjid, jazzakumullah khairan katsiran, Rekan-rekan beliau di-kedinasan telkom, membei banyak kata sambutan, begitu pula Ketua DKM masjid, Kertua RW, Sesepuh lingkungan, bersama memunajat memohonkan kelapangan kuburnnya, diampuni dosa-dosany, serta ditemptakan di sisi Allah SwT yang terbaik, dan diterima amal ibadahnnya. Kepergian terhadap orang-orang yang disayangi dan dicintai kelurganya, merupakan bagian yang tersulit secara psikologis, namun sebagai umat muslim,  adalah  menjadi bagian dari keimanan kita kepada Allah Swt, seperti Allah berfirman, Kullu nafsin dzaikathul maut, semua hal yang ada dilangit dan dibumi, pasti akan mengalami kematian, hanya waktu yang membedakan sesamanya  kapan diantara kita  yang  akan menghadap Allah Swt lebih dahulu. Kepergian beliau juga mengingatkan bagi kita semua untuk  selalu memahami 3 hal, ketika kematian sudah terjadi hanya 3 hal ini yang bisa menolong kita diakherat nanti, Amal Soleh, Anak yang selalu mendoakan kedua orang tuannya dan yang ketiga, ilmu yang bermanfaat yang sudah diberikannya bagi sesama manusia tatkala masih hidup.

Harimau  mati  meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama baik, semoga hal-hal yang terbaik dari Almarhum Bpk Suparman Bin Kasijan , seperti mendirikan musholah di RT.06, ikut membangun keberadaan akan berdirinya masjid RW,18 masjid Jami Miftahul Jannah, selalu dikenang dan diingat oleh kami-kami, rekans, Sahabat, keluarga, dan orang-orang yang mengenal Beliau, semasa beliau masih hidup, tak ada yang sempurna didunia ini, selalu kepasrahan hanya untuk Allah SwT Semata, dan semoga Ridho Allah selalu terlimpahkan Almarhum dan kepada kita semuanya. Aamiin Ya Rabbalamin. 

Senin, 31 Oktober 2016

KETIKA SANG KAKEK DALAM PERJALAN PULANG ( Mengenang Bpk Drs Abdullah Wali )

Banyak hal yang sudah Beliau sumbangsihkan bagi kegiatan-kegiatan yang bersentuhan langsung  baik  yang  sifatnya memakmurkan masjid ataupun yang secara fisik pada saat-saat mendirikan  serta saat pembangunan masjid Al Ghiffari at Taqwa tahun 2003-2006  yang lalu.  Beliau sendiri sudah cukup lama aktiv di kepengurusan DKM masjid Abudzar Al Ghiffari At Taqwa , beberapa penggantian kepengerusan DKM di setiap periodenya, beliau selalu di-ikutkan untuk membantu  dan merembukan pemikirannya bagi berjalannya kepengurusan Masjid  DKM Abudzar Al Ghiffari At Taqwa.  Sebut  saja saat Ketua DKM tahun 2006 dijabat oleh Bapak  Drs.H.Srijdono Mukmin Skm, MM, Yang merupakan Sahabat Beliau terdekat, yang sama-sama satu kampung dan satu dearah dari Jambi, nama Beliau bpk Drs Abdullah Wali, kerap namanya didudukan di Kepengurusan DKM  Masjid sebagai Penasehat Dewan Masjid. Hal ini karena bapak Abdullah Wali, sudah punya pengalaman dalam kepanitian pembangunnan Masjid di Kabupaten Kerinci Jambi sebelumnnya. Dan kesedian Beliaupun didalam kepengurusan tersebut menandakan betapa pedulinya beliau dalam kegiatan Sosial dan dalam dakwah Islam. Terbukti  keberlangsungan beliau di Kepengurusan periode selanjut masih memberi arti penting bagi dinamika kepengurusan selanjutnnya.
Tahun penggantian Ketua DKM dari Bapak Drs H. Sridjono Mukmin Skm. MM, yang sudah 2 periode  kepada  Bapak H. Shokib, ( 2 periode juga ) hingga  yang secara Estafet saat ini ketua DKM di pegang oleh Bpk Drs Nursigit Purwanto,  ( periode  2015 - 2018 ).  Tak luput nama Beliau masih tercatat  sebagai anggota dewan penasehat Masjid, walau kita tahu beliau sering mengalami jatuh sakit, namun Sholat Jamaah dimasjid, beliau sering ambil kesempatan untuk tetap sholat di masjid. Sampai Akhirnya  mendadak dapat Kabar duka dari Jambi, bahwa Beliau telah meninggal pada Hari Jumat Sore tanggal 21 Oktober 2016, di Kampungnnya, dalam kondisi sakit lemas, dan ditemani oleh Saudara-saudarinya di rumah yang beliau tinggali, kebetulan Beliau memang sedang berada di Jambi, dalam rangka mengunjungi dan bertakziah kepada kakak perempuannya yang sakit dan telah dipanggil keharibaan Allah Swt lebih dahulu, rencana kepulangan beliau ke Bekasi sambil menunggu peringatan 40 hari Kakaknya, akhirnya tidak dapat di realisir, Beliau telah juga menghadap Allah SWT, meninggalkan kita semua Anak, Cucu, Sahabat, rekans, Tetangga, dan 3 Anak kandungnnya , yakni kak  Eli , Rakhmat dan Erni. beserta cucu –cucu tercintanya . Takdir memang menjadi milik Allah Swt, Setahun sebelumnnya Istri Beliau Ibu Zaenab (lihat  http://rw18arenjaya.blogspot.co.id/2015/09/sang-nenek-yang-kami-cintai.html  ) telah lebih dahulu menghadap Allah Swt pada tanggal 1 September 2015, dalam keadaan sakit di Rumah Sakit POLRI kramat Jati.
           
Terlahir dengan nama lengkap, Abdullah Wali bin H. Usman, di desa Semerap, Keliling Danau, Kecamatan Kerinci, Kabupaten Jambi, 69 tahun silam, bersama 10 Saudara lainnya yang satu orangtua kandung, yakni 5 laki-laki dan 5 perempuan, sementara beliau sendiri adalah anak ke 2 dari sepuluh bersaudara, Beliau sendiri dari awal bekerja sudah mengabdikan dirinya untuk menjadi Guru, setelah menamatkan sekolah pendidikan gurunya di Kota Padang, tercatat sebagai Pensiunan  Guru di DKI Jakarta, hingga akhir hayatnya. Saat ini beliau  bertempat tinggal di Jl. Pulau Sangihe Raya  Rt.08/18 Blok 8 Kelurahan Aren jaya Perumnas 3 Bekasi timur. Kegiatan sosial beliau, sudah sama-sama kita ketahui bersama, terutama bagi Rekans dan Sahabat semua yeng bertempat tinggal di Rt.08 maupun di Blok.8, beliau asli berkarakter Sumatera type karakter melayu, dikenal sangat tegas dan apa adanya dalam menyampaikan buah pikirannya, jika itu baik maka akan disampaikan  hal yang  baik juga, tanpa dikurangi sedikitpun, begitu juga jika beliau melihat ada potensi ketidakbenaran dan kesalahan yang terjadi, baik yang berada di lingkungan RT tempat tinggal beliau maupun di kegiatan DKM Masjid, pasti beliau akan menyampaikan dalam bahasa yang lugas. Bahwa ada hal yang menjadi  tersinggung  dihati orang lain setelah beliau menyampaikan pikirannya, sedikitpun tak ada pikiran beliau berniat menyengajakan membuat sakit hati orang lain, semua semata-mata disampaikaan dalam tujuan yang baik dan demi kepentingan bersama.

        
Kami yakin dan mempercayai bahwa hampir semua yang  mengenal  beliau semasa hidup dan  pernah secara langsung berinteraksi atau tidak secara langsung berinteraksi, masih menyimpan kesan yang mendalam, ada sesuatu dari karakter Beliau yang  menjadikan  beliau punya peran tersendiri dalam kehidupan sosial dan keagamaannya. Coba simak dan pahami saat-saat beliau ngobrol ataupun Rapat RT, Diskusi keberadaan masjid, Piknik bersama, kerja bakti, mengunjungi Orang Sakit, mengajar dan mendidik murid-muridnnya, selalu bahasa ketegasannya muncul tanpa disadari, beliau bangga terlahir dari daerah Kerinci Jambi,daerah yang sejuk yang sebagian lingkungannya di kelilingi oleh Danau yang indah,  segudang  pengalaman  yang  pernah didapat beliau  sejak  bersekolah dan mengajar sebagai Guru sekolah di SMP dan STM di Daerah Tanah Abang, selalu beliau implementasikan kedalam kehidupan pribadi dan bermasyarakat. Berbagi, Bersama Almarhum Pak Syamsudin Simatupang ( Rt.08)  dan Bpk almarhum Herman Hermawan ( Rt.08 ), yang mengajar di sebuah sekolah yang sama di tanah Abang, adalah teman-teman beliau bersosial, mengabdi dalam dunia pendidikan, dan akhirnya ikut bersama tinggal di Perumahan yang sama di dilingkungan yang sama, di Blok.8 Perumnas 3 bekasi timur setelah tempat  tinggal beliau yang lama ditanah Abang  digusur untuk pembangunan Hotel dan geudng  bertingkat.  Begitu banyak temen yang menjadi Guru dan sampai saat ini masih diberi kehidupan setelah pensiun, seperti Bpk Maruli Simanjuntak dan Ibu Ika Herman Hermawan, pasti masih menyimpan cerita panjang keseharian beliau mengajar dan berinteraksi dengan masyarakat,  Atau simak cerita Bpk Dedi Effendi S.Sos selaku Ketua Rt.02/Rw.18, yang juga ketua DKM masjid Miftahul Janah, yang pernah menjadi Muridnya dan kini bertempat tinggal di wilayah yang sama dengan Mantan Gurunya yakni Bpk Drs. Abdullah Wali.


“Kiprahnya” di Pengurus DKM

            Meninggalnya  Bpk Abdullah Wali, tentu membawa duka yang mendalam bagi ketiga Anak-anaknya dan keluarganya, duka juga menyelimuti kita di Kepengurusan Masjid DKM Abudzar Al Ghiffari At Taqwa, betapa tidak, Hari raya Idhul Fitri bulan Lalu dan saat peringatan hari raya Idhul Qurban tanggal 12 September 2016 lalu, Beliau masih mencatatkan sebagai  Muslim yang meniatkan berqurban sapi berkelompok di Masjid Abudzar Al Ghiffari At Taqwa, dan beliau juga masih meyaksikan pemotongan Hewan Qurbannya di Teras masjid, sebelum kepergian beliau Ke kampung halamannya Jambi, seminggu setelahnya.
Adalah kemulian bagi kita yang masih hidup  untuk selalu melihat hal-hal yang positif  di diri orang lain, karena kita bisa belajar dari kehidupan disemua sisi, sisi sosial, sisi bermasyarakat seseorang, sisi prilaku agamanya, serta sisi dimana seseorang itu mampu berbagi dan menyumbangkan hal positifnya bagi kemanfaatan di luar diri pribadinnya.  Kendati sering mengalami sakit pada fisiknya karena Asam urat, Diabetes, lemas, namun Beliau masih sempat mengikuti dan memberi perannya di kegiatan DKM Masjid.  Beberapa hal yang menjadi catatan sekretariat masjid, beliau pernah mengisi Ceramah Ramadhan pada tahun 2008, tepatnya di bulan September 2008, bersama dengan para ustad yang sudah malang melintang di jagat Dakwah islam di perumnas 3, dalam satu mimbar masjid, seperti Bpk KH Syarkawi Kasim, Bpk Ustad Sanwani, Bpk Ustad Drs M. Arsyad dan Bpk Ustad Imam Hamami. Masih tercatat juga di kegiatan masjid Beliau pernah juga menjadi Ketua Panitia Pemilihan Ketua DKM masjid Abudzar Al Ghiffari pada Periode tahun 2010 - 2013. bersama sekretaris pemilihan Bpk Agus Sutisna ( Rt.09 ). Masih ditambah lagi dengan aktivenya beliau menghadiri kajian-kajian Islam yang di selenggrakan pihak DKM masjid, seperti Kajian yang di Pimpin bapak Ustad  Nurhakim Zaki Jaffar Lc, disetiap bulannya di di Masjid Abudzar, yang saat hadirnya beliau adalah saat kajian ke 4 dan ke 5, dengan tema “ Memahami dan mensikapi perbedaan kilafiah dalam islam” , sungguh bukan materi yang gampang di cerna, namun semangat beliau menimba ilmu dan memberi motivasi dalam semua kegiatan masjid bagi remaja dan dewasa , tentu menjadi acungan jempol sendiri untuk kami berikan apresiasi terbaik selama kehadirannya dalam setiap kajian islam.


Sepanjang kami berinteraksi, bergaul dan bersosialisasi dengan beliau, luar biasa berbagi kenangan indah bersama beliau, misalnya, dalam rapat-rapat masjid, selalu beliau paling akhir menyampaikan pendapatnya, selalu ada hasil terbaik saat diskusi bersama, diselingi dengan kehadiran Bpk H Dahrul Lubis dan Pak H Srijdono Mukmin, semakin lengkaplah, kemeriahan rapat di dalamnya, rapat menjadi hidup, namun tetap dalam koridor kepentingan dan visi misi Masjid Abudzar Al Ghiffari. Saat ini kebahagian Beliau  adalah bukan terletak pada apa yang beliau dapatkan, tetapi kebahagian Beliau adalah yang telah bisa beliau berikan kepada kami Para Sahabatnya, Rekans, Teman-temannya, tetangganya dan sifat Silahturahmi Beliau semasa beliau Hidup. Mudah-mudahan keinginan beliau pulang ke kampung halamannya dan berpulang ke haribaan Allah SWT di kampung halaman serta dimakamkan di sana, membuka keridhoan Allah SwT memberikan kelapangan bagi Kuburnya dan ampunan yang luas, serta diberikan tempat disisiNya yang terbaik dan diberikan Cahaya Nur yang terang benderang menunju kembali keharibaan Allah SWT.
Haru dan sedih tentu melingkupi keluarga dan kita semua, namun semoga InsyaAllah, senantiasa Allah mewafatkan Beliau dalam keadaan Khusnul Khotimah, beliau telah meninggalkan kita semua, kami yakin beliau sebagai manusia dan kita semua, pernah salah, pernah keliru, pernah gelisah demi kebahagian kami, demi kebahagian keluarganya, untuk itu ya Allah, bukakan pintu maaf, ampuni kesalahannya, muliakan beliau disisimu, masukan beliau kedalam surgaMu ya Allah, Naungi kuburnya dengan CintaMu,  sebagaimana  beliau tidak pernah  putus mencintai keluarganya, menyayangi putra-putrinya, juga menyayangi kami pengurus DKM,  SELAMAT JALAN Bapak Drs. Abdullah Wali. Semoga Allh memberikan Ridhonya, Aamiin.
Tulisan ini sekaligus juga, menyampaikan permohonan Maaf kepada semua Jamaah masjid dan Pengurus Masjid,  Bila selama masa hidup beliau  telah berlaku salah dan menyakiti hati orang lain, atas nama Ayahanda Beliau Bpk Drs Abdullah Wali, Ananda Rakhmat Ali, eli dan Erni, menyampaikan maaf yang sebesar-besarnya dan mohon dibukakan pintu maaf bagi Ayahanda tercinta.
Tahun 2016 ini , Kepengurusan masjid DKM, telah kehilangan 2 sosok anggotanya, Yakni Bpk H. Ridwan Saiidi dan Bpk Drs Abdullah Wali, Semoga beliau berdua Khusnul Khotimah. "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un”


Senin, 12 September 2016

Empat Sapi dan 10 Kambing ( Amanah di Hari Raya Idhul Adha )

Setelah rasa syukur  yang dipanjatkan kehadiran Allah SWT atas Keagungan hari Raya idhul Fitri 1437 H bulan lalu, Pengurus DKM Abudzar Al Ghiffari At Taqwa  merasa perlu di moment  Hari Raya Idhul Adha ini  yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijah 1437 H atau bertepatan dengan hari Senen waktu indonesia, tanggal 12 September 2016, menengadahkan tangan kembali kehadirat Allh SWT, menyampaikan rasa syukur atas turunnya barokah kepada masjid Abudzar Al Ghiffari At Taqwa, mengingat ditahun perayaaan Iedhul Adha 1437 H ini, DKM Masjid masih dipercaya oleh Jamaah masjid dan warga sekitar Blok 8, Perumnas 3 bekasi  menitipkan hewan Qurbannya untuk diserahkan kepada masjid Abudzar Al Ghuiffari At Taqwa, kepercayan ini sudah tentu mendapat Respon yang positif dengan sesegera mungkin membentuk panitia penerimaan dan penyaluran hewan Qurban serta  panitia peringatan hari  raya Iedhul Adha, sebagaimana disampaikan oleh Ketua DKM masjid Bpk Drs Nursigit Purwanto, dalam sambutannya di pelaksanaan Sholat Iedul Adha, yang sebelumnnya telah diawali oleh pembawa acara Mas Eko Sumiyanto, serta senandung suara Bilal, yang dibacakan oleh Pak Haji Shokib dengan suara khasnya. Sebelum sang Khotib berada diatas mimbar Iedhul Adha,  Berkesempatan dihari iedhul adha ini yang menyampaikan Hikmah hari Raya Qurban adalah Bpk Ustad H. Muhamad Yamin S,Pdi.Msi, dengan tema umum, adalah tentang kisah seorang manusia yang diuji oleh Allah SwT, untuk mentaati perintah Allah SWT yang diterimanya lewat mimpi, bukan sekedar mimpi, jika mimpi ini terjadi terhadap seorang dengan Tauhid tinggi dan Iman kepada Allah selaku sang pencipta langit dan bumi serta segala isinya, sudah tentu mimpinya adalah sebuah komunikasi tersendiri ( sejatinya berupa wahyu ) antara manusia seperti Ibrahim, sang Nabi dan Rasul, serta keikhlasan keluarganya serta sang anaknya yang disayangi, untuk diperintahkan menyembelih anak laki-lakinya, sebagaimana perintah didalam mimpi tersebut.  Kisah ini diabadikana didalam Al Quran di surat Ash-Shaaffat.
           
Dalam ceramah awalnnya, Pak Ustad Yamin, menceritakan tentang senandung Takbir yang dari tadi malam, sudah mulai dibacakan, di seluruh jagad dunia, oleh umat Islam, terutama kondisi dilokasi padang Arafah , Mina dan di Musdalifah, yang syahdu dan penuh rasa syukur kepada Allah Swt, sebagai ritual pelaksanaan Ibadah Haji. Beruntung Allah mengkaruniakan 2 hari raya besar Rutin tahunan untuk Umat Islam, yakni pertama  Idhul Fitri, dimana hari itu sebagai implementasi kegiatan hablluminanas, ajang silahturahmi antar manusia, yang sudah lama tidak bertemu, Orang Tua, saudara, teman, handai taulan,  untuk saling memaafkan, dan bergembira setelah satu buan penuh berpuasa, Yang kedua Adalah Hari raya Idhul Adha, sebuah hari raya, yang sejatinya adalah kegiatan manusia kepada sang penciptanya, dalam bentuk habluminallah. Walau dalam keseharian manusia, juga sudah melaksanakan sholat, dsbnya, sebagai bentuk hubungan dan komunikasi dengan Allah. Dengan Allah yakni dengan menjalankan syariatnya, perintahnya, sebagaimana Allah mengabadikan kisah Nabi Ibrahim, tentang ketaatan, keikhlasan, kepada Allah Swt. Semua bentuk ketaatannya untuk melepaskan seluruh harta yang dimilikinya, disayanginya, yakni Jiwa dan raganya, untuk disembelih, Lakukan ya Ayah, kata nabi Ismail, sang anak, ketika Ayahnya Nabi Ibrahim meminta anaknya untuk menjalankan perintah Allah Swt.  Namun Allah, telah menggantinya dengan seekor domba, ketika saat Nabi Ibrahim menjalankan sembelihan tersebut terhadap anaknya. Inilah titik awal perintah berqurban bagi Umat Islam, disetiap bulan Dzulhijah, untuk menyembelih hewan qurban berupa Kambing, Domba, Sapi dan Onta. Untuk dagingnya di bagikan kepada masyarakat sesuai dengan syariatnnya.     
           
Lebih jauh Pak Ustad menyampaikan kepada Jamaah yang mampu, yang punya kelebihan dan  kelapangan rezeki untuk berqurban, untuk Apa kita berqurban ? Untuk membuktikan bahwa kita ini beriman kepada Allah Swt, kenapa hikmah kambing, domba, sapi, Onta dijadikan hewan Qurban, karena semua hewan ternak tersebut adalah hewan yang sifatnya jinak, tidak Radikal, dan tidak anarkis, sehingga mereka membuktikan ketaatan untuk tidak berontak saat di sembelih, sementara manusia hanya diminta untuk mengorbankan hartanya, bukan nyawannya, namun masih banyak manusia yang juga belum mau berqurban, sementara untuk mencicil kendaraan baik mobil maupun Motor, disetiap bulan mampu dan bersedia, sementara untuk berqurabn domba yang hanya sekali setahun, tidak pernah dilakukannya, padahal mencicil mobil bisa mencapai 4 hingga 5 juta sebulan,  maukah kita berqurban? Tanya Pak Ustad,  semoga moment Iedul Qurban kali ini, menyadarkan kita demi untuk menegakkan kalimat Allah, yakni laillahaillallah, muhamadararullah.  Berqurban   bukan tentang menyembelih hewan, tapi tentang memutuskan rasa kepemilikan kita terhadap semua yang Allah titipkan.
Segenap Pengurus DKM masjid Abudzar Al Ghiffari   mengucapkan Selamat Hari Raya Iedhul Adha 10 Dzul-hijah 1437 H, Semoga Allah senantiasa melimpahkan Rahmat, Taufik dan Hidayah serta InayahNya  untuk  kita  semua  dan keluarga serta Rezeki  yang  berkah dan Mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan kami.
Labbaiik.. allahumma labbaiik..
Labbaiik.. Lasyariikalakalabbaiik
Innalhamda wa ni'mata... Lakawalmulk Laaa syariikala..
Ditutup dengan Doa oleh Pak Ustad Muhammad Yamin. Aamin Ya Robbal Alamin.
Berikut daftar Jamaah masjid yang menitipkan Hewan Qurbannya kepada Panitia Masjid Abudzar Al Ghiffari At Taqwa :
Ketua Panitia : Bpk. Dayat Hidayat
Sekretaris : Bpk. Yudi Iskandar
Bendahara : Bpk. Sugiono



Hewan Sapi Kelompok Pertama :

1.            Bpk. Ujang Maizal, u/  Ujang Maizal dan               keluarga  (Rt.05 )
2.            Bpk. Triyogo Mulyo Adhi U/ Kanya Karamina          Gunita Binti Triyogo  (Rt.08  )
3.            Bpk. Wiwik Mardiana binti Djayadiman U/ Ibu                                                                                Wiwik Sendir (Rt.08  )
4.            Bpk. Koswara u/ Pak Koswara dan keluarga  (Rt.08 )
5.            Bpk. Rembo Garniza u/ Rembo bin Gani Idrus (Rt.08 )
6.            Ibu Elly  u/ Ananda Hafizah Rahma Putri Binti Tegih Widodo (Rt.08  )
7.            Ibu Daryati u/ Ibu Daryati dan keluarga (Rt.08  )

Hewan Sapi Kelompok kedua:
1.            Bpk Thamrin u/ Bpk Thamrin dan Kel  ( Rt.08 )
2.            Ibu Darmono u/ Bpk Darmono dan keluarga  ( Rt.08 )
3.            Bpk Sali  u/ Pak Sali dan Keluarga ( Rt.05 )
4.            Bpk. Edwin u/ Edwin dan Keluarga  ( Rt.05 )
5.            Bpk. Lukman u/ Ananda Anastasia Faradila Hakim ( Rt.05 )
6.            Bpk. Muhamad Fery u/ Fery Bin Gani Idrus  ( Rt.08 )
7.            Sdr. Asep Chandra u/ Almarhumah Ibunda Saadah  ( Rt.05 )

Hewan Sapi Kelompok ketiga :
1.            Bpk Supriyatno  u/ Bpk Supriyatno dan keluarga  ( Rt.05 )
2.            Ibu Umu Hafizoh u/ Ibu Umu Hafizoh dan keluarga  ( Rt.05 )
3.            Bpk Ustad Akhmad Rifky u/ ananda M. Zaidan Hilal Nabil Bin a. Rifky ( Rt.09 )
4.            Bpk. Maman u/ Bpk Maman dan keluarga  ( Rt.09 )
5.            Ibu Nining u/ Ananda Nily Azhar Riady binti Haryono ( Rt.09 )
6.            Bpk. Bambang Sasongko u/ Bpk. Bambang Sasongko dan Keluarga  (Rt.05  )
7.            Sdr. Sugeng Prayitno u/ Ananda Alvin Iqsandy Bin Sugeng Prayitno  ( Rt.08 )

Hewan Sapi Kelompok ke-empat :
1.            Ananda Egry Syaukila Farhatein u/ ananda Egry sendiri   ( Rt.08 )
2.            H. Muryadi Rasyid u/ H. Muryadi Rasyid  (  )
3.            Hj. Darmawati Kuraisin u/ Ibu Darmawati Kuraisin pribadi (  )
4.            Bpk. Surawardi  U/ Bpk. Surawardi sendiri  (  )
5.            Ananda Elnino Arzakia N Fauzan u/ Ananda Elnino sendiri (  )
6.            Ibu Sofni Yusrita u/ Ibu Sofni  sendiri  (  )
7.            Sdri. Ade Handayani  u/ Ade Handayani sendiri (  )
 

    Hewan Kambing :
1.       Bpk. Dr. Ribai Usman u/ Bpk, Rivai dan                 keluarga   ( Rt.08 )
2.       Ibu Theresian u/ Ibu Theresia sendiri                    ( Rt.08 )
3.       Ananda Restiana u/ ananda Restiana dan             keluarga  ( Rt.08 )
4.      Bpk. Sutrisno U/ alm Tri Handoko Yusaputro          ( ( Rt.09 ) )
5.            Bpk. Ujang Maizal u/ Bpk. Ujang W ( Rt.05 ) 
6.            Bpk Dedy Mufti  u/ Bpk Dedy Mufty dan Keluarga ( Rt.08 )
7.            Ibu Halimatu Syamsiah U/ Halimatu Syamsiah  ( Rt.09  )
8.      Bpk. Adib Wibawa  u/ Ananda Arbana Densa putra ( Rt.05 )
9.      Ibu Hj. Neni G u/ Ibu Hj Neni ( Rt.05 )
10.    Bpk. Helly Susatya  u/ Ibunda Yamsi binti Djoyo Prawiro ( Rt.05)



Sabtu, 13 Agustus 2016

SEKALI SEMANGAT TETAP SEMANGAT Yuk....MERDEKA!!!

Peringatan hari kemerdekaan ke 71 tahun Indonesia merdeka, tidak sekedar hanya diperingati namun apresiasi penuh dari Pengurus RW.18 aren Jaya, dalam memberikan support  terbaiknnya untuk menyemangati dan mengisi acaranya, bukan sekedar Lips service, terbukti dengan meriahnnya kantor sekretariat RW.18, polesan cat warna cerah menghiasi tampilan kantor RW, umbul-umbul setinggi tiang listrikpun turut melambai seolah kata “merdeka” tak hentinya berteriak. Ditambah tampilan Banner dengan ajakan untuk memahami dan mengisi kemerkedaan menggoda warga untuk tak berhenti membaca, tapi ada isi dibalik kata-kata yang tertulisnya.
Persiapan bukan saja sudah dimulai, tapi sejak surat edaran ketua RW.18 diterima para warga, untuk segera memasang merah Putih mulai tanggal 5 Agsutus 2016, menjadikan  suasana sangat berbeda disetiap sudut wilayahnnya, ditambah dengan sederet  acara kegiatan yang sebenarnnya  hampir sama dengan peringatan tahun lalu, tetap saja banyak warga memenuhi untuk datang diacara pembukaan peringatan hari kemerdekaan pada tanggal 7 Agustus 2016. Deretan acara seperti Jalan Santai, BAZAR, Pertandingan yg sifatnnya lomba, Loma Bukutrangkis, Tenis Meja, Futsal Anak-anak, Futzal Bapak-bapak dan Catur. Apalagi ada dari sebagian pengurus RT memberikan kaos kontingennya untuk peserta lomba, luar biasa, tak ada yang menjadikannya hambatan untuk setiap warga mensupport  acaranya, kendala dana dan waktu, bukan lagi yang urgent bagi sebagian pengurus RT. Ibarat puisi-puisinya Khairil Anwar, sekali berarti sesudah itu mati. Merdeka atau mati.
               
Tengok saja partispasi ibu-ibu dalam memeriahkan acara pembukaan di tanggal 7 agustus tersebut, hamparan menu pendukung acara membuktikan itu adalah hasil komunikasi yang kompak dan penuh dukungan warganya, apa saja pertisipasinya dari setiap RT, inilah listnya.





RT. 1..Aqua 2 dan Rebusan Pisang
RT.2 Teh Manis dan Rebusan Jagung
RT.3 Teh MaNIS dan rebusan jagung  
RT.4 Jahe dan rebusan tales
RT.5 Teh Manis dan rebusan pisang
RT.6 Jahe sdan rebusan Ubi
RT.7 Kopi dan lontong
RT.8 Aqua dan rebusa singkong
RT.9 Kopi dan Lontong


kontingen Rt.08
Lapangan RW yang begitu luaspun menjadi sesak dipenuhi para warga yang ikutan Senam sehat, dan lomba-lomba pembuka pun dimulai guna memeriahkan acara seperti kumpulan ibu-ibu menyusun sedotan limun menjadi hasil kreattif yang mengundang  tawa, atau lomba menyusun satu kata menjadi kumpulan kalimat  “Merdeka”, tak hanya itu kumpulan bapak-bapak juga, siap mempertontonkan kebolehannya  bermain Futsal, walau umur sudah kepala mendekati 50 tahun, namun semangat membagi  jiwa mudanya dulu, membuat kegembiraan sendiri bagi yang nonton maupun bagi peserta sendiri. Inilah kemeriahan yang dibangun , yang bukan sekedar fisik, tapi rohanipun menjadi terisi dengan nilai-nilai serta kegembiraan kemerdekaan. Sementara Pak Lurahpun setia mengunjungi lokasi lahan milik warga RW.18  yang dicoba untuk diikutkan lomba tingkat kecamatan dan kota dalam paket lomba lingkungan sehat dan apotik hidup. Sifat kepedulian warga adalah sebuah nilai yang seharusnya diphami semua masyarakat , sehingga kedepan bisa mengukir bangsa ini, negara indonesia ini , seperti yang dicita-citakan para bapak pendiri bangsa.  Itulah cita-cita besar kita, bangsa indonesia. Aamiin.

Jumat, 17 Juni 2016

MARHABAN YAA RAMADHAN


Kamis, 31 Maret 2016

MASJID ABUDZAR AL GHIFFARI AT-TAQWA dalam goresan KARYA BUKU

Assalamualaikum,Wr,Wb,

Ini hanya  sebuah  ide, baru pada sebuah wacana yang ada dipikiran , belum sampai wujud yang nyata, namun  kami percaya sebuah pepatah, Man Jadda Wa jadda, bila kamu bersungguh –sungguh dalam suatu hal, maka sesungguhnya kamu akan mendapatkan hasil nyata.  Sesungguhnya  tak  ada yang tak mungkin di dunia ini, jika pertolongan Allah SWT sudah datang, maka sebuah kesusksesanpun  akan dapat diraihnnya.

Kami sadar bahwa tak mudah menuangkan ide dalam wujud nyata, apalagi dalam sebuah karya buku, banyak hal yang harus menjadi kumpulan rujukan kami, termasuk pada keinginan kami untuk menceritakan kisah sejarah masjid kita.  Masjid adalah sebuah tempat ibadah kaum muslimin, tempat kegiatan sosial kemasyarakatan dan tempat penerangan  madrasah ilmu  (tarbiyah ), serta sebagai tempat pembinaan masyarakat islami, dalam hal ini termasuk masjid yang  selama bertahun -tahun kita  gunakan untuk pelaksanaan Ibadah , menimba ilmu, mengkokohkan ukhuwah islmiyah serta tempat kami berdakwah. Sebuah masjid  yang  dibangun karena untuk menyemangati  dan mengembangkan fungsi masjid yang lebih besar, Dia adalah Masjid ABUDZAR AL GHIFFARI AT-TAQWA, yg berlokasi di Jl.Pulau Sangihe 3 Perumnas 3 Bekasi, yang awalnnya tumbuh dari sebuah Musholah kecil  bernama Musolah  At-Taqwa. Waktu berjalan dan perubahanpun semakin nyata. Wujud masjid dan karakter sentuhan yang mengikuti perkembangannya saat ini,  yang membuat kami ingin menggoreskan sejarahnya pada sebuah karya buku, yang kami beri  judul “ DARI BEKAL TAQWA MEMBANGUN MASJID “.

Untuk itu, harapan kami, tiga bulan kedapan, dapat terwujud, pengumpulan materi-materi untuk buku ini, kami gantungkan pada 2 sumber utama, yang pertama adalah Sumber dari Para pengurus masjid terdahulu , informasi dari kaum muslimin dan muslimat disekitar masjid, informasi ketua RW, ketua RT, dan para jamaah yang pernah terlibat langsung atas lahirnya musolah At Taqwa dan pembangunan awal Masjid Abudzar Al Ghiffari.
Yang kedua adalah nara sumber dari sebuah Facta yang pernah menjadi historis dan saksi masjid, seperti Foto-foto, dokumen, surat-surat serta material pendukung lainnya. 
Kami bukan yang terbaik dalam menyusun sebuah karya buku, namun kesediaan para jamaah , bapak-bapak serta Ibu-ibu warga Blok 8, untuk berpartispasi mewujudkan ide ini, sangat kami apresiasi dan menghargai sumbangsihnya, baik berupa saran, usulan, pikiran serta ide , untuk itu kami sangat terbuka atas semua masukan, didepan pintu masjid kami letakan KOTAK SARAN,  silahkan untuk memanfaatkannya demi kebaikan dan semangat kita bersama. Terima kasih untuk perhatiannya.
Al akkum minkum, Wassalamualaikum, Wr,Wb  #Pengurus DKM Masjid

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes