Banyak hal yang
sudah Beliau sumbangsihkan bagi kegiatan-kegiatan yang bersentuhan langsung baik yang
sifatnya memakmurkan masjid ataupun yang
secara fisik pada saat-saat mendirikan
serta saat pembangunan masjid Al Ghiffari at Taqwa tahun 2003-2006 yang lalu.
Beliau sendiri sudah cukup lama aktiv di kepengurusan DKM masjid Abudzar
Al Ghiffari At Taqwa , beberapa penggantian kepengerusan DKM di setiap
periodenya, beliau selalu di-ikutkan untuk membantu dan merembukan pemikirannya bagi berjalannya
kepengurusan Masjid DKM Abudzar Al
Ghiffari At Taqwa. Sebut saja saat Ketua DKM tahun 2006 dijabat oleh Bapak Drs.H.Srijdono Mukmin Skm, MM, Yang
merupakan Sahabat Beliau terdekat, yang sama-sama satu kampung dan satu dearah
dari Jambi, nama Beliau bpk Drs Abdullah Wali, kerap namanya didudukan di Kepengurusan
DKM Masjid sebagai Penasehat Dewan
Masjid. Hal ini karena bapak Abdullah Wali, sudah punya pengalaman dalam
kepanitian pembangunnan Masjid di Kabupaten Kerinci Jambi sebelumnnya. Dan kesedian
Beliaupun didalam kepengurusan tersebut menandakan betapa pedulinya beliau
dalam kegiatan Sosial dan dalam dakwah Islam. Terbukti keberlangsungan beliau di Kepengurusan
periode selanjut masih memberi arti penting bagi dinamika kepengurusan
selanjutnnya.
Tahun penggantian Ketua DKM dari Bapak Drs H. Sridjono
Mukmin Skm. MM, yang sudah 2 periode
kepada Bapak H. Shokib, ( 2
periode juga ) hingga yang secara
Estafet saat ini ketua DKM di pegang oleh Bpk Drs Nursigit Purwanto, ( periode 2015 - 2018 ). Tak luput nama Beliau masih tercatat sebagai anggota dewan penasehat Masjid, walau
kita tahu beliau sering mengalami jatuh sakit, namun Sholat Jamaah dimasjid,
beliau sering ambil kesempatan untuk tetap sholat di masjid. Sampai Akhirnya mendadak dapat Kabar duka dari Jambi, bahwa
Beliau telah meninggal pada Hari Jumat Sore tanggal 21 Oktober 2016, di
Kampungnnya, dalam kondisi sakit lemas, dan ditemani oleh Saudara-saudarinya di
rumah yang beliau tinggali, kebetulan Beliau memang sedang berada di Jambi, dalam
rangka mengunjungi dan bertakziah kepada kakak perempuannya yang sakit dan
telah dipanggil keharibaan Allah Swt lebih dahulu, rencana kepulangan beliau ke
Bekasi sambil menunggu peringatan 40 hari Kakaknya, akhirnya tidak dapat di
realisir, Beliau telah juga menghadap Allah SWT, meninggalkan kita semua Anak,
Cucu, Sahabat, rekans, Tetangga, dan 3 Anak kandungnnya , yakni kak Eli , Rakhmat dan Erni. beserta cucu –cucu
tercintanya . Takdir memang menjadi milik Allah Swt, Setahun sebelumnnya Istri
Beliau Ibu Zaenab (lihat http://rw18arenjaya.blogspot.co.id/2015/09/sang-nenek-yang-kami-cintai.html ) telah lebih dahulu menghadap Allah Swt pada tanggal 1
September 2015, dalam keadaan sakit di Rumah Sakit POLRI kramat Jati.
Terlahir dengan nama lengkap, Abdullah
Wali bin H. Usman, di desa Semerap, Keliling Danau, Kecamatan Kerinci, Kabupaten
Jambi, 69 tahun silam, bersama 10 Saudara lainnya yang satu orangtua kandung,
yakni 5 laki-laki dan 5 perempuan, sementara beliau sendiri adalah anak ke 2
dari sepuluh bersaudara, Beliau sendiri dari awal bekerja sudah mengabdikan
dirinya untuk menjadi Guru, setelah menamatkan sekolah pendidikan gurunya di Kota
Padang, tercatat sebagai Pensiunan Guru
di DKI Jakarta, hingga akhir hayatnya. Saat ini beliau bertempat tinggal di Jl. Pulau Sangihe Raya Rt.08/18 Blok 8 Kelurahan Aren jaya Perumnas 3
Bekasi timur. Kegiatan sosial beliau, sudah sama-sama kita ketahui bersama,
terutama bagi Rekans dan Sahabat semua yeng bertempat tinggal di Rt.08 maupun
di Blok.8, beliau asli berkarakter Sumatera type karakter melayu, dikenal
sangat tegas dan apa adanya dalam menyampaikan buah pikirannya, jika itu baik
maka akan disampaikan hal yang baik juga, tanpa dikurangi sedikitpun, begitu
juga jika beliau melihat ada potensi ketidakbenaran dan kesalahan yang terjadi,
baik yang berada di lingkungan RT tempat tinggal beliau maupun di kegiatan DKM
Masjid, pasti beliau akan menyampaikan dalam bahasa yang lugas. Bahwa ada hal
yang menjadi tersinggung dihati orang lain setelah beliau menyampaikan
pikirannya, sedikitpun tak ada pikiran beliau berniat menyengajakan membuat
sakit hati orang lain, semua semata-mata disampaikaan dalam tujuan yang baik
dan demi kepentingan bersama.
Kami yakin dan mempercayai bahwa hampir semua
yang mengenal beliau semasa hidup dan pernah secara langsung berinteraksi atau
tidak secara langsung berinteraksi, masih menyimpan kesan yang mendalam, ada
sesuatu dari karakter Beliau yang
menjadikan beliau punya peran
tersendiri dalam kehidupan sosial dan keagamaannya. Coba simak dan pahami
saat-saat beliau ngobrol ataupun Rapat RT, Diskusi keberadaan masjid, Piknik
bersama, kerja bakti, mengunjungi Orang Sakit, mengajar dan mendidik
murid-muridnnya, selalu bahasa ketegasannya muncul tanpa disadari, beliau
bangga terlahir dari daerah Kerinci Jambi,daerah yang sejuk yang sebagian
lingkungannya di kelilingi oleh Danau yang indah, segudang pengalaman yang pernah
didapat beliau sejak bersekolah dan mengajar sebagai Guru sekolah
di SMP dan STM di Daerah Tanah Abang, selalu beliau implementasikan kedalam
kehidupan pribadi dan bermasyarakat. Berbagi, Bersama Almarhum Pak Syamsudin
Simatupang ( Rt.08) dan Bpk almarhum
Herman Hermawan ( Rt.08 ), yang mengajar di sebuah sekolah
yang sama di tanah Abang, adalah teman-teman beliau bersosial, mengabdi dalam dunia
pendidikan, dan akhirnya ikut bersama tinggal di Perumahan yang sama di
dilingkungan yang sama, di Blok.8 Perumnas 3 bekasi timur setelah tempat tinggal beliau yang lama ditanah Abang digusur untuk pembangunan Hotel dan
geudng bertingkat. Begitu banyak temen yang menjadi Guru dan
sampai saat ini masih diberi kehidupan setelah pensiun, seperti Bpk Maruli
Simanjuntak dan Ibu Ika Herman Hermawan, pasti masih menyimpan cerita panjang
keseharian beliau mengajar dan berinteraksi dengan masyarakat, Atau simak cerita Bpk Dedi Effendi S.Sos
selaku Ketua Rt.02/Rw.18, yang juga ketua DKM masjid Miftahul Janah, yang
pernah menjadi Muridnya dan kini bertempat tinggal di wilayah yang sama dengan
Mantan Gurunya yakni Bpk Drs. Abdullah Wali.
“Kiprahnya” di Pengurus DKM
Meninggalnya Bpk
Abdullah Wali, tentu membawa duka yang mendalam bagi ketiga Anak-anaknya
dan keluarganya, duka juga menyelimuti kita di Kepengurusan Masjid DKM Abudzar
Al Ghiffari At Taqwa, betapa tidak, Hari raya Idhul Fitri bulan Lalu dan saat
peringatan hari raya Idhul Qurban tanggal 12 September 2016 lalu, Beliau masih
mencatatkan sebagai Muslim yang
meniatkan berqurban sapi berkelompok di Masjid Abudzar Al Ghiffari At Taqwa,
dan beliau juga masih meyaksikan pemotongan Hewan Qurbannya di Teras masjid,
sebelum kepergian beliau Ke kampung halamannya Jambi, seminggu setelahnya.
Adalah kemulian bagi kita yang masih hidup untuk selalu melihat hal-hal yang positif di diri orang lain, karena kita bisa belajar
dari kehidupan disemua sisi, sisi sosial, sisi bermasyarakat seseorang, sisi prilaku
agamanya, serta sisi dimana seseorang itu mampu berbagi dan menyumbangkan hal
positifnya bagi kemanfaatan di luar diri pribadinnya. Kendati sering mengalami sakit pada fisiknya
karena Asam urat, Diabetes, lemas, namun Beliau masih sempat mengikuti dan
memberi perannya di kegiatan DKM Masjid.
Beberapa hal yang menjadi catatan sekretariat masjid, beliau pernah
mengisi Ceramah Ramadhan pada tahun 2008, tepatnya di bulan September 2008,
bersama dengan para ustad yang sudah malang melintang di jagat Dakwah islam di
perumnas 3, dalam satu mimbar masjid, seperti Bpk KH Syarkawi Kasim, Bpk Ustad
Sanwani, Bpk Ustad Drs M. Arsyad dan Bpk Ustad Imam Hamami. Masih tercatat juga
di kegiatan masjid Beliau pernah juga menjadi Ketua Panitia Pemilihan Ketua DKM
masjid Abudzar Al Ghiffari pada Periode tahun 2010 - 2013. bersama sekretaris
pemilihan Bpk Agus Sutisna ( Rt.09 ). Masih ditambah lagi dengan aktivenya
beliau menghadiri kajian-kajian Islam yang di selenggrakan pihak DKM masjid,
seperti Kajian yang di Pimpin bapak Ustad
Nurhakim Zaki Jaffar Lc, disetiap bulannya di di Masjid Abudzar, yang
saat hadirnya beliau adalah saat kajian ke 4 dan ke 5, dengan tema “ Memahami
dan mensikapi perbedaan kilafiah dalam islam” , sungguh bukan materi yang
gampang di cerna, namun semangat beliau menimba ilmu dan memberi motivasi dalam
semua kegiatan masjid bagi remaja dan dewasa , tentu menjadi acungan jempol
sendiri untuk kami berikan apresiasi terbaik selama kehadirannya dalam setiap
kajian islam.
Sepanjang kami berinteraksi, bergaul dan
bersosialisasi dengan beliau, luar biasa berbagi kenangan indah bersama beliau,
misalnya, dalam rapat-rapat masjid, selalu beliau paling akhir menyampaikan
pendapatnya, selalu ada hasil terbaik saat diskusi bersama, diselingi dengan
kehadiran Bpk H Dahrul Lubis dan Pak H Srijdono Mukmin, semakin lengkaplah,
kemeriahan rapat di dalamnya, rapat menjadi hidup, namun tetap dalam koridor
kepentingan dan visi misi Masjid Abudzar Al Ghiffari. Saat ini kebahagian
Beliau adalah bukan terletak pada apa
yang beliau dapatkan, tetapi kebahagian Beliau adalah yang telah bisa beliau
berikan kepada kami Para Sahabatnya, Rekans, Teman-temannya, tetangganya dan
sifat Silahturahmi Beliau semasa beliau Hidup. Mudah-mudahan keinginan beliau
pulang ke kampung halamannya dan berpulang ke haribaan Allah SWT di kampung
halaman serta dimakamkan di sana, membuka keridhoan Allah SwT memberikan
kelapangan bagi Kuburnya dan ampunan yang luas, serta diberikan tempat
disisiNya yang terbaik dan diberikan Cahaya Nur yang terang benderang menunju
kembali keharibaan Allah SWT.
Haru dan sedih tentu melingkupi keluarga dan kita
semua, namun semoga InsyaAllah, senantiasa Allah mewafatkan Beliau dalam
keadaan Khusnul Khotimah, beliau telah meninggalkan kita semua, kami yakin
beliau sebagai manusia dan kita semua, pernah salah, pernah keliru, pernah
gelisah demi kebahagian kami, demi kebahagian keluarganya, untuk itu ya Allah,
bukakan pintu maaf, ampuni kesalahannya, muliakan beliau disisimu, masukan
beliau kedalam surgaMu ya Allah, Naungi kuburnya dengan CintaMu, sebagaimana
beliau tidak pernah putus
mencintai keluarganya, menyayangi putra-putrinya, juga menyayangi kami pengurus
DKM, SELAMAT JALAN Bapak Drs. Abdullah
Wali. Semoga Allh memberikan Ridhonya, Aamiin.
Tulisan ini sekaligus juga, menyampaikan permohonan
Maaf kepada semua Jamaah masjid dan Pengurus Masjid, Bila selama masa hidup beliau telah berlaku salah dan menyakiti hati orang lain,
atas nama Ayahanda Beliau Bpk Drs Abdullah Wali, Ananda Rakhmat Ali, eli dan
Erni, menyampaikan maaf yang sebesar-besarnya dan mohon dibukakan pintu maaf
bagi Ayahanda tercinta.
Tahun 2016 ini , Kepengurusan masjid DKM, telah
kehilangan 2 sosok anggotanya, Yakni Bpk H. Ridwan Saiidi dan Bpk Drs Abdullah
Wali, Semoga beliau berdua Khusnul Khotimah. "Inna
lillahi wa inna ilaihi raji'un”
0 komentar:
Posting Komentar