SETIAP HARI BERIKAN SESUATU YANG BAIK KEPADA ORANG LAIN

Jangan membandingkan hidup Anda dengan orang lain karena Anda tidak pernah tahu apa yang telah mereka lalui"

Selasa, 29 Desember 2015

HADIRILAH...... TABLIGH AKBAR di MASJID JAMI MIFTHANUL JANNAH, RW.18

Hampir  setiap tahun, acara  peringatan Maulid Nabi besar Muhmammad SAW, di MASJID JAMI MIFTAHUL JANNAH ini dilaksanakan, sejak awal berdirinya masjid Jami ini hingga sampai bentuk masjid yang sudah megah hasil renovasi 2 tahun lalu. Ini menandakan bahwa Para pengurus DKM masjid ini, baik periode sebelumnnya hingga periode masa bakti 2014-2017 sekarang ini,  punya kepedulian terhadap kelestarian ajaran-ajaran Nabi besar Muhammad SAW, manusia mulia yang terpilih oleh Allah SWT untuk mendakwahkan ajaran islam yang dibawanya bagi  kemaslahatan umat  manusia di bumi ini. Melalui Al Quran  sebagai sumber segala hukum ajaran islam, seharusnya umat  muslim, lebih peduli untuk membaca, memahami dan melaksanakan isi kandungan Al Quran  pada kehidupan sehari-hari.  Apalagi kehidupan di dunia ini hanya sementara, kelak kita semua akan kembali keharibaan Allah SWT, hanya beda waktu, tempat dan cara nya masing-masing kita kembali kepadaNya. dengan apa kita kembali ?, tentunya saja dengan “bekal” amalan-amalan yang baik, patuh dan taat tehadap mana yang dilarang dan mana yang diperbolehkan, mana yang diperintahkan dan mana yang menjadi kewajiban kita manusia terhadap Tuhannya, terhadap sesama manusia serta terhadap alam dan se-isinya.  
Pada kesempatan ini, Pengurus DKM masjid Jami Mifhatul Jannah, menyelenggarakan kembali TABLIGH AKBAR dalam rangka memperingatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada hari Sabtu, tanggal 2 Januari 2016, diawal penghujung tahun baru ini, pada pukul 10 :00 pagi hingga selesai, di Aula Masjid Jami Miftahul Jannah. Dengan penceramah Bpk Ustad Taufiqurrahman. Untuk itu kepada seluruh jamaah masjid Mifthaul Jannah,  Seluruh  warga Rt dilingkungan Wilayah RW 18 terutama kaum muslimnya bisa hadir di acara tersebut, juga kepada jamaah Masjid Abudzar Al Ghiffari yg masih berlokasi dilingkungan RW18, dapat turut berpartispasi menyemangati jamaahnya untuk dapat hadir pula pada acara tersebut. Semoga diacara tahun ini, yang sebelumnnya juga pernah berkali-kali diselenggrakan dimasjid ini, Allah turunkan barokahnya, agar kita semua bisa meningkatkan penghayatan dari peringatan-perinagatan sebelumnnya, supaya kita semua merasakan ada perbedaan dan penerapan  output nya secara personal, maupun secara sosial terhadap perenungan kita akan sifat-sifat nabi muhammad , ajaran-ajarannya serta Tauladannya bagi umat manusia. Kalau boleh meminjam bahasanya Emha Ainun Najib atau Cak Nun, sang budayawan Indonesia itu, Muhammad itu tidak pernah menjadi lapuk oleh panas hujan segala zaman. Muhammad itu dipelihara namanya dizaman orang bertani, serta dizaman ulatramodern sekarang ini, dimana ketika kekuatan alat-alat informasi dan komunikasi dijadikan “Dewa”.


Tak ada salahnnya, pada perenungan ini, untuk mengingatkan diri pribadi sendiri, kepada kita semua, bahwa manusia itu ada diantara misteri dan misteri, kita semua punya sejarah, punya masa lalu, ada sejarah atau masa lalu kita yang tidak bisa kita ganggu gugat, ada sejarah yang memang benar-benar Allah kasih. Ayah saya namanya, udin, almarhum, ibu saya namanya ibu siti, itu bukan pilihan saya, saya lahir di jakarta, itu juga bukan pilihan saya. Bapak Ibu dan adikadik semua, ayahnya siapa, ibunya siapa, lahir dimana , itu juga bukan pilihan anda, itu namanya mubrom, masa lalu kita, ada yang benar-benar  Allah yang  kash. Tak ada campur tangan kita, begitu juga tak ada ikhtiar bapak ibu kita memilihkan kita, lahir menjadi ganteng, punya hidung mancung, lahir di Singapura misalnya, begitu juga Bapak ibu dan anda , sekarang anak siapa, lahir dimana, apa itu pilihan anda, tentu bukan. Maka jadi kita harus sadar, ada masa lalu kita yang sebenarnnya kita terima saja. Karena masa lalu itu , tidak bisa  kita putar ulang kembali, makanya kalau orang beriman itu, ketika ada pilihan kita yang tidak menyenangkan. Harus ingat ayat Al Quran surat Al Bagoroh ayat 155 hingga 157. “ Alladina  idzaa assobathum musibah, khollu inna lillahi wa innaillahi rojiun.”   Untuk itu , karena kita hidup sementara, semoga kita kelak saat  kembali keharibaan Allah SWT, bisa meninggalkan jejak yang bagus, dalam kehidupan sehari-hari, yakni menjadi orang yang baik, yang yang menjalin silahturahmi dan membangun kebaikan bagi Saudara-saudara kita, Teman-teman kita dan kolega-kolega kita semua.   Ya Allah maafkan segala kekeliruan kami, naungi kedua orangtua kami, dalam lindunganMu ya Allah, jadikan kami orang-orang yang selalu bersyukur kapadaMu dan jadikan kami orang-orang muslim yang rela bersungguh-sungguh dan berani untuk mencintai dan mengikuti Jejak Nabi Muhammad SAW. Amin Ya Rabbal alamin.

Jumat, 18 Desember 2015

MIMPIKU KEPADA MASJID ABUDZAR AL GHIFFARI AT TAQWA

Hal yang paling membekas dari masa kecil kami adalah  saat-saat harus berangkat ngaji, bareng temen-temen, setiap habis magrib, tentu saja kesenangan kami bukan pada ilmu al qurannya pada saat itu, tapi lebih kepada kumpul-kumpul  dan becandaan selepas ngaji, karena kalau diingat-ingat kembali, tempat ngaji kami adalah sebuah ruangan yang tidak terlalu besar, dan letaknnya dekat dengan  tempat mandi dan wc umum milik Asrama Polisi, yang sengaja diizinkan oleh kepala asrama untuk dibangun dan dipergunakan untuk anak-anak mengaji. Bukan tanpa kendala mengaji di Musollah tersebut, selain aliran listrik yang dipusatkan hanya pada satu Gardu di kantor asrama, yang pada waktu itu, satu aliran listrik dibagi untuk semua tempat tnggal di asrama , ada sekitar 150 rumah yang aliran listriknya dibagi rata. Sehingga kejadian mati lampu sering kali terjadi, karena panasnya gardu , akibatnya mengaji dengan menggunkan lilin atau Petromak, atau semprong lampu sering kami alami. Dengan penerangan yang terkadang gelap dan antrian menunggu dari temen-temen lain untuk mengaji dihadapan pak Ustad.  Pak Ustad Momon, biasa kami paanggil, Diantara waktu itulah, kami dan sebagian temen-temen mengaji, terkadang menggunakan waktu untuk mengkaji pelajaran dihari kemarin , namun ada juga dari temen lainnya yang menggunakan waktunnya untuk bercandaan dengan temen lainnya sebelum dapat giliran mengaji didepan pak ustad. Maklum karena Pak Ustad, yang masih bujangan, mengajar tanpa assiten, dengan begitu banyak santri yang mengaji, tak semua bisa dikontrol dan diawasi oleh beliau, yang bisa membantu adalah dari kakak kelas yang sudah mengaji di tingkat al quran, sementara kami-kami masih belajar dari ABATASAnya Quran, waktu itu usia kami masih dikelas 2 hingga 5 SD. Namun demikian bukan tak ada yang membanggakan kami mengaji ditempat tersebut, kami bangga mengaji ditempat tersebut, karena ada temen kami yang menjuarai lomba baca al quran di tingkat kelurahan, Kak Iwan dan Nurjanah, kami memanggilnya, mereka berdua sering menjuarai acara lomba baca al quran ditingkat kelurahan.
 Inilah benang merah yang memberikan motivasi bagi semua santri mengaji disana bahwa belajar dengan sungguh-sungguh akan membawa kepada kebutuhan kami kelak saat dewasa nanti, selain memberikan kebanggan kepada orang tua, keluarga, tapi kepada lingkungan dan temen-temen kita. Tak ada yang tak memberi bekas mengaji disana, sebagai muslim dan sesama muslim yang terbaik adalah bisa saling mengingatkan sesama muslim bahwa Al Quran dan islam tentu petunjuk yang sudah diturunkan oleh Allah SWT, lewat nabi Muahammad SAW, yang menjadi pegangan dan jalan hidup di dunia dan kelak kembali ke haribaan Allah SWT, sang pencipta semua makluk.  Lantas apa hubungannya dengan Masjid Abudzasr Al Ghiffari yang di disebutkan dalam judul tulisan ini.
Masjid Abudzar Al Ghiffari At Taqwa adalah masjid yang letak , dan sekarang sudah dibangun dari tanah Fasum serta fasos ini, terlihat sudah gagah dan berdiri di lingkungan kami sekarang tinggal dan berumah tangga, sejak tahun 2005, dengan luas lahan hampir sekitar 600 m2, dengan fasilitas yang cukup memadai untuk ibadah dan madrasah bagi anak-anak. Ibu-ibu dan bapak bapak dilingkungan kami. Masjid Abudzar yang punya historis dari awal Musollah kecil Al Taqwa , kemudian banyak perubahan disana-sini sehingga sekarang berdiri dan  menjadi sebuah masjid Jami pengganti dari Musolah tersebut, fasilitasi ruangan sudah dilengkapi dengan Toilet, tempat wudhu, pengeras suara, mimbar dan tentunya Pengurus DKMnya. Misi dan visi dari pengelolaan masjid, adalah bagiaan yang menjadi area dan ranah kerja dari Para Pengurus Masjid Abudzar al Ghiffari at Taqwa, bagaimana kedepan masjid ini bisa menaungi dan mengayomi umat muslim di sekitarnnya, tentunya menjadi keinginan banyak orang  dan mimpi para jamaah yang menyandarkan aspek kegiataan beragamanya pada dinamika masjid ini.     Masjid yang mempunyai jamaah dari Lingkungan Rt.05, Rt. 08 dan Rt-09 serta masih ditambah jamaah dari Lingkungan RW.05, yang rumah tinggalnya berdekatan dengan komplek masjid ini. Terasa “keramaain”  masjid ini bila hari jumat datang, ibadah sholat Jumat yang diselenggrakan Pihak pengurus masjid ini, akan mengundang para jamaah dari sekitar Rt.05, Rt.08 ,Rt09 dan sekitar wialyah Rw.05 dengan panggilan azannya via pengeras suara masjid, yang cukup terdengar dan mampu menginformasikan kegiatan-kegiatan masjid seperti informasi tibanya waktu-waktu sholat wajib dengan tepat waktu, informasi wafatnnya salaah satu jammaah atau penduduk disekitarnnya, bahkan sekelas acara Tabliq Akbar besarpun pernah diselenggrakan dimasjid ini dengan Dai-dai Kondang dari Ibukota Jakarta. Jika seluruh layanan basic masjid  ini bisa terpenuhi dan dirasakan pihak warga dan masyarakat sekitar, sudah barang tentu, upaya pengurus masjid memberikan yang terbaik kepada jamaah akan menunai kebaikan yang barokah bagi kemajuan dan perkembangan masjid kedepan. Misal pengelolaan zakat, sodagoh dan infak, pengeloaan yang sifatnnya pembelajaran , pendidikan bagi jamaah, Baca Quran, kajian Islam, Majelis Taklim, pengelolaaan dana masjid, membeentuk wadah kegaitan untuk remaja masjid, pendirian TPA, dan fungsi-fungsi masjid lainnya akan menyemangati dan mendorong kemajuan islam di masjid abudzszar kelak. Inilah kenapa seorang muslim harus bangga terhadap masjidnya dan harus punya mimpi menjadikan masjid seperti yang dicontohkan Rasullullah SAW. Sebaigamana salah satu Hadist Nabi, yang disampaikan oleh Imam Bukhari dari riwayat Ustman Bin Affan  Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al Quran dan mengajarkannya atau hadist yang sama tetapi beda redaksinnya “ Sesungguhnya orang yang paling utama diantara kalian, adalah orang yanag belajar Al Quran dan Mengajarkannya “. Ada 2 hal yang bisa kita petik dari hadist diatas, yakni 2 amalan,  Belajar dan mengajarkannya.  

Dua hadist tersebut yang saat ini dterapkan oleh para pembina dan pengasuh sebuah tempat pendidikan Al Quran, yang letaknnya tidak jauh dari Masjid Abudzar Al Ghiffari At Taqwa , kedua tempat pendidikan ini, walau terbatas dari segi tempat namun mereka sudah mampu mengikuti dan meneladani ajaran islam dan  rasulnya, paling tidak mereka telah menyempurnakan diri sendiri dan menyempurnakan keberagamaan islam orang lain. Bahkan mereka sudah mampu menularkan metode belajar dan kajian islamnya kepada orang lain. Dengan jumlaah santri yanag berbeda dari keduanya, namun manfaat dan binar-binar sinar ajaran islam, sudah ikut memberikan Auora dan Semangat   di Lingkungan Masjid Abudzar Al Ghiffari At Taqwa. Bisa kami sebut salah satunya adalah taman pendidkan RUMAH SAHABAT AL QURAN ( RSQ )  yang di kelola sepasanga suami Istri lulusan dari LIPIA Jakarta, yakni Bpk Ustad Nuhakim Zaki Jaffar LC dan istrinya, yang seorang Hafidzoh,  taman pendidikan ini dengan santri hampir 250 orang, dengan pilihan program, waktu dan kurikulum  pendidikan  seperti Tahfidz Anak, Pesaantren Sabtu,Tahsin Dewasa, Tahfidzh Dewasa dan bahasa Arab, dengan semboyannya “ Mempelajari Al Quran kini makin Mudah!, dengan guru-guru yang potensi dan punya kapasitas seperti Ummu Aisyah dan Ibu Ina. Pernah satu kali kami memperhatikan dan melihat kegiatan taman RSQ ini  saat menggunakan tempat di masjid Abudzar Al Ghiffari untuk kegiatan Murojaah bagi anak-anak didiknya, dengan membawakan dan latihan menghapal surat Al Fajr ( 30 ayat ) serta surat Al Balad ( 20 ayat ).  Sumbangsih kegiatan-kegiatan siar islam ini tidak hanya terbats pada taman RSQ ini saja, yang lebih dahulu ada dilingkungan masjid seperti Taman Pendidikan Al Quran RAUDAHTU AL JANNAH, juga melengkapi sumbangsihnya bagi anak-anak disekitar lingkungan masjid, dengan program IQRO dan Juzz Amma serta Al Qurannya. Taman pendidikan ini lebih kepada Tajwid , membaca secara tartil dan membaca Quran dengan metode yang diasuh oleh sepasang suami istri juga, yakni Bapak Ustad Akhmad Rifqi dan Umi Nurhikmah, istinnya. Yang lulusan pesantren disalah satu pesantren di Ciebon, Ponpes Buntet.  Sungguh kedua taman pendidikan ini memberikan wujud nyata dari metode pendidikan islam, yang implikasinya tentu saja akan tumbuh dan menular ke lingkungan Masjid Abudzar Al Ghiffari At Taqwa. Kondisi dan keberadaan kedua taman pendidikan Al Quran ini yang berdekatan dengan lningkungan masjid, kedepan harusnya menjadi bagian dari sentuhan kerja Pengurus  masjid untuk bisa merangkul dan memberikan ruang yang lebih nyaman untuk  memakmurkan masjid, mengingat saat ini kedua taman pendidikan ini, berdiri dan berkegiatan di lokasi mereka masing-masing. Inilah kenapa dalam tulisan ini kami menyampaikan kegiataan kami mengaji dimasa kecil dengan keberadaan masjid tempat tinggal kami sekarang, nuansa , waktu , fasilitas dan zaman yang berbeda, akan memberikan benang merah yang berbeda pula,  mudah-mudahan mimpi kami dan juga mimpi kaum muslim lainnya terhadap keberadaan masjid menjadikan madrasah bagi anak-anak muslim, baik yang sifatnnya Peribadatan, Sosial kemasyarakatan dan Tarbiyah atau lebih luas dari itu seperti Pelayanan kesehatan, Bimbingan dan penyuluhan serta santunan sosial seperti bea siswa, bisa terwujud, sembari kami berdoa dan semoga diridhoi Allah SWT , menjadi golongan yg disebutkan dan mendapat barokahnya dalam sebuah hadist dari HR Muslim “ Bacalah Al Quran karena dia yang akan datang pada hari Kiamat sebagai juru syafaat bagi pembacanya” Amin.  

Rabu, 09 Desember 2015

Di Antara silahturahmi dan bedah saluran Irigasi Got ( Pak RW turba )

Bukan baru pertama kali ,pertemuan  pak RW dengan tokoh-tokoh RT di wilayahnya, Semenjak dulu agenda pertemuan Pak RW dengan para tokoh Rt, sudah tersusun sejak periode pengangkatan ketua RW yang kesekian periode, hanya schedul dan waktu Beliau atau bisa jadi jadwal Rapat RT diwilayahnya, yang tidak memungkinkan waktunya selaras dengan kegiatan rt atau sebaliknnya, secara non formal, Pak RW selalu menyapa kepada warganya,itu sudah karakter beliau, selalu ramah dan hangat . Beruntung bahwa Rt.08, hari sabtu tanggal 28 Nopember 2015, kedatangan Pak RW dalam rapat warga Rtnya, dan tentunya update berita terbaru dari informasi pemerintah kota bekasi selalu menjadi informasi yang pertama, dan terbaru. Rencana pencanangan program Kota bekasi dengan nama program” seratus kosong seratus”, sebagai upaya meuwujudkan kota bekasi memenangkan Adipura, menjadi sebuah persiapan tersendiri. Program seratus kosong seratus, yang disampaikan langsung dari Pak H.Hartiyo sebagai ketua RW.18 , dengan penejelasannya  adalah program untuk seratus persen khusus rehabilitasi rumah tidak layak huni, sebagai informasi sebelumnnya diwilayah  Kelurahan Aren jaya, terdeteksi masih ada 5 RW diwilyahnya yang tergolong sebagian wilayahnya tidak layak huni, untung RW.18, bukan bagian dari 5 RW kategori tidak layak huni tsb.  Sementara nol  %, adalah peersoalan limbah, termasuk sanitasi dan sampah, yang terakhir adalah 100%, khusus untuk bersih lingkungan. Sebagai informasi Rt.07, yang masuk wilayah RW.18 pernah menjadi salah satu juara lingkungan terbersih se wilayah Kel Aren jaya. Pada kesempatan inilah Pak RW memberikan pemahaman soal progran 100kosong100.  Tentu saja dengan harapan semua Rt memahami dan mampu memberi yang terbaik buat kota bekasi.
         
 Alhasil rapat Rt.08 kali ini memberikan “keramaian” tersendiri dengan hadirnya Pak RW, mana yang ranahnya RW dan mana yang ranah RT, menjadi jelas, namum demikian, pada kesempatan ini, Pak RW, memberikan kritisi kepada ranah RT, seperti masalah Kas rt, yakni laporan keuangan rt, baik penerimaan maupun pengeluarannya, juga menprotes masalah Pokdar, pengeluaran untuk pokdar, yang bersinggungan dengan Pembanguan Pos Keamanan terpadu, terutama dengan salah pahamnnya dengan panitia pembangunan tersebut. Namun hadirnya Pak RW, tentunya saja memberikan penjelasan yang terbaik, bagi semua isue dan masalah yang timbul. Terutama penyelesaian dan percepatan pembangunan Pos keamanan terpadu. Intinya dalah bagaimana kali  ini Pak RW menyemangati warga Rt.08, agar tidak sungkan untuk membantu kegiatan Ke-RT-an, baik yang sifatnya wilayah Rt, wilayah Rw , hingga wilayah Kota. Namun sayang kehadiran Pak RW kali ini, tidak menyisakan ruang tanya jawab, sehingga pertanyaan-pertanyaan yang masih disimpan warga Rt.08, tidak bisa terpuaskan karena tidak adanya ruang tanya jawab. Namun Pak RW mengharapkan agar pertemuan RT semacam ini bisa dijadwal dalam waktu sebulan sekali atau 2 bulan sekali. Karena pertemuan ini adalah forum tertinggi di RT, apapun isue dan masalah rt, mari dibahas bersama-sama, kalau ada yang sifatnnya bersinggungan pendapat hingga ada kesan “berantam”, berantamlah disini,demi kebaikan RT, setelah rapat Rt ini selesai, maka segeralah guyub kembali, seolah tidak ada hal yang menjadi serius, tapi aktivas kebaikan mengalir demi suksesnya untuk warga Rt sendiri.         

  Kita tahu, bahwa kesuksesan adalah melalui proses yang benar dan tepat, tak ada kesuksesan yang tidak melibatkan pikiran dan action. Semua kesusksesn pasti dimulai dengan rencana, persiapan dan matangnya koordinasi dari semua pihak.  Tak terkecuali bahwa program bedah saluran irigasi saluran Got, yang awalnnya sempat tidak diterima pelaksanaannya , program dari Kota bekasi soal irigasi yg diperlebar dan diperdalam hingga kedalam yang memungkinkan bisa menampung air dengan baik dan provorsional. Awalnya pembangunan bedah dan renovasi saluran irigasi got ini menunai tanya tanya besar dan keraguan dari warganya. Betapa tidak, dari pekerjaan bongkar Got, hingga penempatan Belco dan waktu yang tidak teratur jadwal kerjanya, kadang libur dan pekerjaan seperti ditinggal dan dibiarkan saja, ini  sempat membuat warga RW 18, terutama disepanjang Jl Irian raya, penuh dengan keluh kesah, selain kotor dan berantakan, namun juga waktu penyelesaian yang tidak bisa ditargetnya selesainnya. Apalagi beberapa saluran PAM, saluran Gas dan pagar serta tembok menjadi runtuh sebagian , bahkan ada yang memang runtuh sama sekali. Luar biasa “indah”nya bongkar besar saluran got ini. Walau dilapangan Pimpinan Project, baik Kontraktor maupun petugasnya, mendampingi dan mampu menampung keluhan warga saat itu. Hingga tulisan ini diturunkan, semuanya masih berjalan lancar, tak ada adu otot dan kesan marah dari sebagian warga, parelel dengan datangnya musim hujan, terasa bahwa sangat effekti direnovasinnya saluran got tersebut, air bisa mengalir dengan di tampungan yang baik dan mengalir hingga ke ujung, dengan baik pula.  Seiring juga dengan Komitment dari Kontrator, akan memberikan dan membangun kembali jembatan ke wilayah rumah warga, dengan setiap warga  yang  jalan kearah pintu masuknya, terutama  jembatan penghubung menuju rumah sudah dapat perbaikan, Free dan tanpa bayar, dengan alokasi bangunan jembatan rumah sepangang 3 meter x 2 meter. Wujud komitmen inilah sebenarnnya  yang  menjadi harapan warga, bahwa sebuah project, butuh melibatkan dari tingkat RT, RW, Lurah hingga sehingga kerugian bisa diperkecil dengan adanya komunikasi yang intens dan saling tidak merugikan kedua pihak. Semoga pembelajaran dari sebuah project bisa melahirkan kejujuran dan mementingkan kebaikan orang banyak. Bravo Pak RW, bravo Pak Rt, bravo untuk semua pihak  yang telibat mensukseskan project ini. Semoga Allah melipatkan gandakan kebaikan semua pihak. Amin.

Sabtu, 31 Oktober 2015

MUHAMMAD SAW, Nabi Akhir Zaman.


Betapa  kami  mencintaimu,  betapa  hidupmu  bertaburan emas permata kemuliaan, sehingga luapan cinta kami tak bisa dibendung oleh apapun. Akan tetapi tampaknya cinta kami tidaklah sebesar itu kepadamu, Cinta kami tidaklah seindah yang bisa kami ungkapkan dengan kata, kalimat, rebana dan kasidah-kasidah,  Dalam sehari-hari kehidupan kami, kami lebih tertarik kepada hal-hal yang lain.

 
Kami tentu akan datang ke acara peringatan kelahiranmu di kampung kami masing-masing, namun pada saat itu , nanti wajah kami tidak  seceria  seperti  tatkala kami datang ke toko-toko serba ada, ke bioskop, ke pasar malam, ke tempat-tempat rekreasi.
Dinegeri kami ini, umatmu berjumlah terbanyak dari penduduknya, di Negeri ini, kami punya Muhammadiyah, punya NU, punya ulama-ulama dan MUI,punya ICMI, punya pesantren-pesantren , sekolah-sekolah, kelompok-kelompok studi islam , yayasan-yayasan, Mubaliq-muibalig, budayawan dan seniman, serta cendekiawan dan apa saja.

Namun yang tak kami punya hanyalah kesediaan, keberanian dan kerelaan yang sungguh-sungguh untuk mengikuti jejakmu. #suratkepada kanjeng-nabi@Emhaainunnajib.

NABI  MUHAMMAD SAW

Nama : Muhammad bin Abdullah
Garis Keturunan Ayah : Adam as
Syits Anusy
Qainan
Mahlail Yarid Idris as Mutawasylah
Lamak
Nuh as Sam Arfakhsyadz Syalih Abir
Falij Ra’u Saruj Nahur Azar Ibrahim as
Ismail as
Nabit Yasyjub Ya’rub Tairah Nahur
Muqawwim Udad Adnan Ma’ad Nizar
Mudhar
Ilyas Mudrikah Khuzaimah Kinanah
an-Nadhar
Malik Quraisy (Fihr) Ghalib Lu’ay
Ka’ab
Murrah Kilab Qushay Zuhrah Abdu
Manaf
Hasyim Abdul Muthalib Abdullah
Muhammad saw
Garis Keturunan Ibu : Adam as
Syits Anusy Qainan
Mahlail Yarid Idris as Mutawasylah Lamak
Nuh as
Sam Arfakhsyadz Syalih Abir Falij
Ra’u
Saruj Nahur Azar Ibrahim as Ismail as
Nabit
Yasyjub Ya’rub Tairah Nahur
Muqawwim
Udad Adnan Ma’ad Nizar Mudhar
Ilyas Mudrikah Khuzaimah Kinanah an-Nadhar
Malik Quraisy (Fihr) Ghalib Lu’ay Ka’ab
Murrah
Kilab Qushay Zuhrah Abdu Manaf
Wahab
Aminah Muhammad saw
Usia : 62 tahun
Periode sejarah : 570 – 632 M
Tempat diutus (lokasi) : Mekah al-Mukarramah
Jumlah keturunannya (anak) : 7 anak (3 laki-laki (Qasim,
Abdullah & Ibrahim) dan 4 perempuan (Zainab, Ruqayyah,
Ummi Kultsum & Fatimah az Zahrah)
Tempat wafat : Madinah an-Nabawiyah
Sebutan kaumnya : Bangsa Arab
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 25 kali secara
jelas


Semoga kita bisa bertemu dengan Nabi Muhammad SAW Kelak, dan kembali kepada Allah SWT dengan hati yang puas lagi di-Ridhoi-NYA.

Selasa, 27 Oktober 2015

SEBUAH INSPIRASI SUBUH


Ketika waktu subuh datang, ada kewajiban kita, kaum muslimin untuk menunaikan sholat subuh berjamaah di masjid, seperti juga bagi anda, tentunya waktu subuh adalah sebuah momnetum spesial untuk hanya menuju kepada Allah SWT, kehadiran kita sebagai jamaah di masjid, insya Allah bersih dari niatan riya, unsur menyemangati dan memakmurkan masjid, tumbuh dalam tahapan proses kita pribadi, semoga awal perubahan ini yang kita harapkan, bisa terasa , bukan saja yang “Tampak”, namun harus bisa merasuk ke dalam darah dan daging kita, seperti hadist nabi sampaikan sebuah kebenaran walau hanya satu ayat saja, berikut kami sampaikan sebuah Inspirasi Subuh, dari salah seorang Jamaah Masjid Abudzar Al Ghiffari At-Taqwa. Yang ditulis, setiap kali selesai subuh, Semoga menginspirasi Rekan-rekan,untuk merenung, memaknai dan merasakan nuansa waktu Subuh dalam bathin yang berbeda.

Kulihat dua bintang dibelahan langit sebelah timur dan bulan yang hampir sempurna bulat di ufuk barat, menyapa kita dg cahayanya yg indah, begitulah ciptaan Allah dalam pengabdiannya di waktu subuh....subhanallah..

 Pagi yang barokah ini kuucapkan salam buat tukang sayur didekat rumahku namanya pak jangkung dan salam buat pak Bunayya Saifuddin sodaraku dan juga tetanggaku Masnetro, semoga semuanya selalu mendapat keberkahan....amin.
Bagi yg peduli kesehatan, mari kita biasakan bangun pagi hari, sholat berjamaah atau berkegiatan lainnya, menatap langit dg bintang yg masih berkilau menjadikan mata sehat dan jasmaniah lainnya pun insya Allah disehatkan oleh yang punya alam semesta...amin.
 
Pagi subuh (4.44) di hari sabtu 11 Muharram, selamat pagi sahabat, semoga sahabatku semua diberikan kemuliaan dan keimanan yang melindungi kesejahteraannya....amin.

Alhamdulillah masih bisa sholat subuh berjamaah di masjid Al Ghifari...semoga sahabatku semua hari ini mendapat berkahnya ...amin.
 
Berzikirlah dari waktu subuhmu hingga terbit matahari niscaya kamu akan selamat dunia & akhirat....selamat pagi sahabat, semoga barokah ...amin

Allhamdulillah sdh tiba ke hari senin lagi, selamat pagi (4.54) sahabat2ku selamat bangun pagi bersiap bekerja agar sll mendapat barokah dari Allah SWT ....amin.

Selamat pagi(05.00) selamat hari minggu mari kita berolahraga setelah itu nikmati serabi sambil ngopi...

Belajar dari kehidupan di pagi hari(04.53), semua semangat utk beri yg terbaik buat alam dan seisinya. Ayam berkokok, burung bersautan, pepohonan keluarkan oksigen, dan azan pun berkumandang dg takbirnya, itu semua sbg tanda bersyukur kpd Allah atas barokahnya, juga diberi kehidupan kembali oleh Allah SWT...subhanallah.

Selamat pagi para sahabatku selamat menikmati pagi hari (4.49) yg selalu membawa kebugaran dan kesegaran baik jiwa maupun raga, dg demikian semoga hari ini lbh baik dr hari kemarin....amin.

Selamat Tahun Baru Hijriyah 1437 Semoga Sehat & Sejahtera Selalu

Subhanallah walhamdulillah walailahailallah , (ketika berada di masjid at taqwa tgl 12/10/2015 )
 
Sesungguhnya sholat subuh berjamah di mesjid itu nikmat dan juga sehat, dan pula Allah memberi jaminan kpd setiap insan muslim yg sll bersemangat utk sholat subuh berjamaah di mesjid yaitu alam dan seisinya tidak akan mengingkari dari hidupnya. Subhanallah....
 
Bersilaturahmilah di mesjidmu pada waktu subuh niscaya kamu selamat dunia akhirat.....amin.

Asholatukhoiruminanaum, Alhamdulillah...semoga hari ini berkah...amin.
#dalam catatanBung Deddy S Mufti,

Kamis, 22 Oktober 2015

KETETAPAN ALLAH

SURATAN ILAHI
Mungkin kau tak tau di mana rizkimu..

Tapi rizkimu tau di mana dirimu..
Dari lautan, bumi, gunung dan laut biru..
Allah memerintahkannya menujumu..
Allah menjamin rizkimu sejak 3 bulan kau dalam kandungan ibumu..

Amatlah keliru bila bertawakal rizki dimaknai dari hasil bekerja...

Karena bekerja adalah ibadah..
Sedang rizki itu urusanNya..

Melalaikan kebenaran demi menghawatirkan apa yang dijaminNya..

Adalah kekeliruan berganda...

Manusia membanting tulang demi angka simpanan gaji...

Yang mungkin esok akan ditinggal mati...
Mereka lupa bahwa hakikat rizki bukan apa yang tertulis dalam angka..
Tapi apa yang 
telah dinikmatinya..

Rizki tak selalu terletak pada pekerjaan kita..

Allah menaruh sekehendakNya..

Siti Hajar bolak balik 7x shafa dan marwa..

Tapi zam zam justru terbit dari kaki bayinya.
Ikhtiar itu perbuatan..
Rizki itu kejutan..

Dan jangan lupa..

Tiap hakikat rizki akan ditanya..
"Dari mana dan untuk apa"
Karena rizki adalah "hak pakai".
Halalnya dihisab..
Haramnya diazab..

Maka jangan kau iri pada rizki orang lainnya.

Bila kau iri pada rizkinya, kau juga harus iri pada takdir matinya..
Karena Allah membagi rizki, jodoh dan usia umatnya...
Tanpa bisa tertukar satu dan lainnya...



Jumat, 16 Oktober 2015

PAK HAJI MIAN, SANG PENGHANTAR SEBUAH KEBAHAGIAAN.

Kalau anda pernah menghadiri sebuah pernikahan, khususnya untuk pernihakah secara islam, maka sudah pasti anda bisa jelas membedakan mana yang Sohibul Hajah, mana yang tamu, mana yang calon penganten dan mana yang menjadi Penghulu, beberapa penampilan seorang penghulu, punya cirri khas, namun secara keseluruhan, penampilan para penghulu tsb, hampir sama, berseragam khas pns departeman agama, sering membawa Tas kerjanya, makanya Penghulu indentik dengan sebuah pernikahan, karena setiap kali ada sebuah pernikahan, berarti ada sang penghulu, padahal seorang penghulu maknanya tidak sesederhana itu, dalam islam Penghulu itu adalah sosok yang mempunyai kelebihan secara keilmuaan dan spritiual, karena biasanya yang menjadi tanggung jawab penghulu bukan sekedar sebagai pencatat sebuah pernikahan, namun seluruh urusan  rukun nikah, adminitrasi dan dakwah agama menjadi bagian kerjanya, terlebih masa sekarang ini, yang sebagian calon penganten, tidak ingin direpotkan dengan urusan-urusan adminitrasi dan acara protokoler, maka seringkali seorang penghulu diminta untuk memandu acara, menyampaikan khutbah nikah, membaca Doa, bahkan terkadang sering menjadi pengatur acara, bahkan ada juga yang bertindak sebagai penerima atau menyerahkan sang calon pengantin, kalau sudah kondisi seperti ini, fungsi penghulu bisa menjadi multifungsi, sesuai dengan permintaan sang sohibul hajjah.    
Dalam kesempatan tulisan kali ini,  saya mencoba menurunkan tulisan Sang Penghulu kami, Beliau adalah Pak H. Mian Akhmad, umur menjalang 75 tahun,  satu-satunnya seorang yang menyandang status penghulu di wilayah Rw.18, beliau adalah asset milik wilayah Rw.18, mengapa ? karena hampir tidak ada yang tidak mengenal Baliau, dari ketua RT, hingga warga biasa, baik orang tua maupun remaja, hampir semua dari kita pernah berhubungan dengan beliau, baik sekali atau bahkan lebih dari sekali , apalagi mereka yang pernah menikah, pernah menikahi putra-putrinya, bahkan yang pernah menikah dua kali. 
Berpenampilan “kinclong”, Rapi, necis, selalu datang lebih awal, waktu setengah jam sebelum acara biasanya beliau sudah mengkhususkan diri untuk bersilahturahmi dengan Sohibul Hajah, Sapaan wajib beliau adalah, Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh, sebagian orang-orang yang berada dan bersebelah dengan beliau, sudah pasti beliau akan ajak bersalaman. Apalagi soal urusan document, sudah pasti menjadi hal yang utama perhatiannya, bagaimana tidak, jika urusan document, kurang satu, betapa galaunnya beliau, beliau paham hal itu, bisa  menggangu proses ijab kabulnya nanti.  Makanya urusan document akan berulang kali menjadi perhatian beliau mulai dari Buku Nikah, surat keterangan untuk nikah, surat keterangan asal-usul, surat keterangan tentang orang tua, yang kesemuannya harus dibuat di kelurahan, tentunya pihak calon pengantin terlebih dahulu lapor ke pengursun Rt dan Rw setempat, sekaligus untuk mendapatkan surat pengantar.
Berpuluh-puluh calon penganten yang sudah beliau nikahkan, karena seingat saya, pertama kali kami tinggal dilingkungan Rw.18 tahun 1993 , beliau sudah menjadi Penghulu, namun banyak yang sudah berbeda, setiap kali ada pelaksanaan pernikahan, dahulu, pelaksanaan nikah dilaksanakan dikantor KUA,calon penganten, mendaftarkan diri terlebih dahulu di kantor KUA, dengan segala persyaratannya, kemudian pihak KUA atau penghulu menerima dan harus melayani untuk masyarakat sesuai dengan keinginan dari masyarakatnnya, banyak dari masyarakat yang ingin mewujudkan pernikahan dengan sebaik-baiknnya,  terlepas pelakasanaannya di rumah Calon penganten, di Gedung, di Hotel atau  dikantor KUA, pihak KUA harus melayani dengan sebaik-baiknnya, sebagaimana sudah diatur dalam aturan Menteri Agama RI No.11 Tahun 2007 pasal 21 ayat 1, : akad nikah dilaksanakan di KUA, ayat 2nya atas permintaan calon penganten dan atas persetujuan PPN (pegawai pencatat nikah ) akad nikah dapat dilaksanakan di luar KUA. Cerita itulah yang sebagian disampaikan Beliau, saat kami asyik mengobrol sambil sesekali menunggu kabar, Sang besan hadir, karena saat beliau tiba, rupanya sang Besannya belum datang, terjebak macet.
Kebahagiaqan tidak hanya dirasakan oleh sohibul hajjah dan kedua mempelai, namun bagi Pak Haji Mian, pun mengaku senang, setiap kali proses nikah selesai dilaksanakan dengan baik dan lancar, karena mengingat sebagian orang menganggap pernikahan itu adalah Sakral, beliau tegaskan karena dalam pernikahan ada sebuah janji dengan Tuhan sang pencipta, yaitu acara ijab Kabul, sesunguhnya ijab Kabul itu bukan janji kepada Sang Penghulu, tapi janji kepada sang pencipta, kita tahu bahwa ijab Kabul adalah sebuah pelimpahan tanggung jawab, ucapan serta realisasi janji pemeliharaan anak dari Orang tua/walinnya kepada suaminya dengan penuh tanggung jawab dunia akhirat.  Sambil menyebutkan sebuah hadist Rasullullah, Beliau membacakan  an- nikahu sunnati, man raghiba ‘an sunnati falaisa minni”, artinya “nikah itu sunnahku, dan yang tidak mau mengikuti sunnahku, tidaklah termasuk umatku” ( HR Ibnu Majjah dari Aisyah ra ). karena dengan menikah kedua mempelai bisa saling memberi perhatian, bisa menjalani kasih sayang, peduli, merasa simpati penuh ketulusan dan saling Cinta. Sesungguhnya hadist ini merupakan kunci dari tentramnya dan langgengnya sebuah perkawinan , karena nikah itu adalah sunnahku, maka mengamalkannya adalah ibadah kepada Allah SWT. Allah akan menolong hambaNya yang menikah karena ingin menjaga diri dari perbuatan zina. Jikalau menikah itu hanya untuk menyalurkan hasrat seksualnya, bukanlah tidak mungkin jika belum terpuaskan hasratnya dia akan mencari pelampiasan lain yang tidak halal. Maka jangan heran kalau kita pernah mendengar seorang aktifis dakwah yang berselingkuh dengan tetangganya, naudzubillah. Sungguh mulia ketika Rasulullah mengatakan menikah itu akan menjaga kehormatan kita, beliau tidak mengatakan bahwa menikah itu akan menjadi tempat menyalurkan hasrat kita. Meskipun pelaksanaannya sama, namun sungguh nilainya sangat jauh berbeda.
Sama dengan profesi lainnya, menjadi penghulu, tidak terlepas juga dari gunjingan orang, manakala muncul sebuah kemauan dari sebagian masyarakat yang ingin serba instant, tidak ingin direpotkan dengan urusan tetekbengek administrasi, dengan berbagai alasan karena mereka sibuk pekerjaan maupun alasan lainnya.  Akibatnnya kondisi ini sering dimanfaatkan untuk bertransaksi jasa, antara calon penganten dengan petugas jasa pengurusan, bisa dari pihak KUA sendiri, bisa juga dari pihak kelurahan, yang biasanya mereka sepakat dengan besaran uang jasa yang sama-sama disepakati. Justru yang menjadi kontroversil adalah bahwa sesuai aturan biaya pencatatan Nikah hanya sebesar Rp. 30.000,- , sementara, setiap peristiwa perkawinan diluar resminya yang dilakukan di luar kantor KUA, bisa lebih dari Rp. 800.000, bahkan ada yang diatas 1 juta rupiah, dengan dalih untuk biaya transportasi menghadiri akad nikah dan biaya lain-lain, mengingat jarak menghadiri akad nikah yang tidak seragam, ada yang sangat jauh dari kantor KUA, bahkan ada yang dekat-dekat saja, biaya-biaya ini yang sering disebutkan dengan biaya pungutan liar atau biaya tarif penghulu, kalau sudah seperti ini, apa yang menjadi kebanggan sebagai seorang pegawai KUA, jika ternyata dicap , dicibir dan digunjing oleh orang lain, sanak keluarga bahkan anak istrinya, sebagai sarang pungutan liar,  rasannya kami yang sudah dekat dan sering bergaul dengan seorang penghulu seperti Pak Haji Mian, menjadi tidak terima dengan stigma tersebut, seorang seperti beliau yang tulus apalagi jasa penghulu sangatlah mulia, seorang penghulu dengan niat dan tujuan mendukung ibadah, sudah mampu menyatukan ijab Kabul, dari kedua belah pihak menjadi satu tujuan, apalagi berdiri diatas aqidah islam dan semata-mata tunduk taat kepada Allah SWT yang maha pengabul dan maha pemberi barokah.
            Memang seorang penghulu datang dalam sebuah pernikahan membawa nama lembaga , mereka para penghulu dilarang untuk menerima gratifikasi, karena gratifikasi termasuk kedalam tindakan korupsi. Apalagi kalau dikaitkabn dengan prosesnnya. Menikah saja dulu, baru kemudian datang ke KUA, untuk mencatatkan pernikahannya, kalau petugas KUA tidak mau mencatat, laporkan saja ke Polisi, menghalang-halangi proses pernikahan sama saja menghalangi-halangi rakyat untuk beragama.
Dalam sebuah kebahagiaan
Padahal kalau dicermati  dimasyarakat, saat sekarang ini, seiring dengan menurunnya tata nilai social islami, dan semakin rendahnya kesadaran masyakarat dalam menjalankan aturan agamanya,  sungguh diperlukan aturan dan management pencatatan yang  baik, dan itu adanya dilembaga pemerintah seperti KUA, tujuannya adalah agar orang-orang tidak dengan mudah mengakui sesuatu yang tidak pernah terjadi atau membantah sesauatu yang benar-benar terjadi. Pencatatan oleh petugas KUA adalah untuk menjaga hak masing-masing suami dan istri serta anak yang mungkin kelak lahir dari sebuah pernikahan itu, mengantisipasi juga jika kelak pasangan suami istri suatu hari terjadi masalah.
Pada Akhirnya, kami harus memahami kembali dan menyimak apa yang disampaikan Pak Haji Mian Akhmad , sang Penghulu dalam sebuah khotbah nikahnya, “laqad kaana lakum fii rasuulillaahi uswatun hasanatun liman kaana yarjuu allaaha waalyawma Al al-aakhira wadzakara allaaha katsiiraan” Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari Kiamat, dan dia banyak menyebut Allah. [ al- Ahzaab 33 : 21].   Al Hafizh Ibnu Katsir mengatakan,”Ayat yang mulia ini sebagai prinsip yang besar untuk mencontoh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, baik perkataan, perbuatan dan segala keadaan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam, baik berupa aqidah, syariah atau ibadah, akhlaq, dakwah, politik atau yang lainnya. Kita wajib berittiba’, tidak hanya dalam hal ibadah atau akhlaq beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam saja, akan tetapi harus menyeluruh.”
Seseorang seperti Sang Penghulu, adalah juga manusia biasa, ada hak dan ada kewajiban pribadi sebagai manusia, sebagai kepala rumah tangga, sebagai seorang ayah, untuk berkumpul dan bercengkerama dengan keluarga, namun disaat beliau dihadapakan dengan sebuah tuntutan tugas, Semoga segalanya mendapat lindungan dari Allah SWT, sekali lagi kami berdoa semoga Pak Haji Mian, selalu diberi kesehatan, diberi kemudahan, dan dilindung dirinya dari kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi, kami yakin Beliau adalah asset yang luar biasa bagi wilayah Rw.18, banyak  dari beliau yang sudah disumbangkan untuk masyarakat umum, terlebih keseharian beliau sangat mumpuni dalam kepengurusan masjid di lingkungan RW.18, banyak lagi talenta lainnya seperti pengetahuan beliau tentang jenazah. Selamat Bekerja Pak Penghulu, selalu yang terbaik buat beliau. sambil menyeruput secangkir kopi masing-masing yang sudah terasa dingin.



 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes