SETIAP HARI BERIKAN SESUATU YANG BAIK KEPADA ORANG LAIN

Jangan membandingkan hidup Anda dengan orang lain karena Anda tidak pernah tahu apa yang telah mereka lalui"

Selasa, 29 September 2015

SYEKH ALI JABBER, Semoga Allah melindungi dan memelihara Dakwah Beliau.

Teringat kembali ketika pertama kali, sekitar bulan 6 September 2009, saya   mendengar beliau ceramah langsung dikantor kami, saat itu, beliau juga mengajak keluarganya, khususnya putra beliau, saat itu 2 putra yang saya lihat, awalnya kaget, karena  saya memang belum pernah tahu profile beliau sebelumnnya, dengan penampilan yang seperti sekarang ini beliau gunakan, berbicara dengan  bahasa indoensia yang  jelas dan mudah dipahami,  . Segala puji bagi Allah yang  sudah menghadirkan Shekh Ali Jaber di Indoensaia,  dengan ilmunya yang sangat berguna meneruskan perjuanga Rasulullah Sallahu Alaihi wassalam,  yang saya ingat lagi adalah setelah beliau selesai ceramah, sempat memberikan beberapa buku karangan beliau, dan saya pun beruntung bisa mendapatlkan buku tersebut yang berjudul “ Cara Mudah menghafal Al-Quran “  khadimul Qu’ran By Ali Saleh Muhammad Bi Ali JAber.  Terlahir dengan nama asli Ali Saleh Muhammad Ali Jeber, lahir di kota MAdinah munawarah Saudi Arabi tanggal 3 Shaffar 1396 H atau bertepatan dengan 3 Februari 1976 M.
            Pada diri manusia pasti memiliki kekurangan, tidak ada manusia sempurna kecuali Nabi Muhammad Saw.. begitupun dengan Beliau  sekarang ini,  beliau saat ini sedang diklaim dan dituduh punya kepentingan lain diluar dakwah yang  beliau sampaikan,  berikut tanggapan surat Beliau terhadap semua kritikan dan ketidak sukaan orang menilai tentang ceramah beliau.   bagi  kami , orang hebat itu adalah  orang yang mampu (berjiwa besar) mengakui kesalahannya.. Hanya orang yang dihatinya ada kesombongan , yg apabila ulamanya melakukan kesalahan lalu menghujatnya.

Dari cara berbicara dan tutur kata Syekh Ali jabber, saya merasa beliau punya sifat tawadhu,  tidak ada unsur kesombongan, riya, dan pamer.. Semoga Allah selalu merahmati kita bersama termasuk kepada guru kita yaitu syeikh Ali jabber Allahu Akbar.  Berikut surat terbuka Beliau yang disampaikan secara terbuka, dan permohonan maaf beliau atas penyampaian dakwahnya di Indonesia selama ini.







Kamis, 24 September 2015

NAMA-NAMA PESERTA YG MENITIPKAN HEWAN QURBANNYA ( Di MAsjid Abudzar Al Ghiffari )

Sapi saat mau dipotong, persiapan
Beruntunglah kepada Saudara-saudara kita semuslim, tetangga, Rekan, serta adik-adik kita yang tahun ini, bisa pergi beribadah menunaikan ibadah haji, Namun kita yang tahun ini belum bisa pergi beribadah ke Baitullah Mekkah, jangan berkecil hati, karena kita di indonesia masih bisa melaksanakan kegiatan-kegiatan ibadah yang berkaitan dengan pelaksanaan hari Raya Idhul Adha, seperti melaksanakan niat berqurban, menyembelih hewan qurban, menjadi panitia kegiatan hari raya idhul Qurban, dan melaksanakan dakwah-dakwah yang relevan dengan hari raya Qurban
Berqurban merupakan amal yang paling dicintai Allah SWT pada saat Idul Adh-ha. Sabda Nabi SAW
                                      مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلًا أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هِرَاقَةِ دَمٍ
“Tidak ada suatu amal anak Adam pada hari raya Qurban yang lebih dicintai Allah selain menyembelih qurban.” (HR. At Tirmidzi) (Abdurrahman, 1990).

Berikut para peserta ibadah hewan Qurban.
Nama-nama yang menitipkan hewan Qurbannya pada panitia penyelenggara hari Raya Idhul Adha, kamis 24 september 2015. di Masjid Jami Abudzar Al Ghiffari At Taqwa, sebagai berikut :

Qurban untuk Hewan Sapi
Hewan Sapi Kelompok Pertama :

1.            Bpk. Drs. Supriyatno MM  u/ Ananda Nindya Anggraeni ( Rt.05 )
2.            Bpk. Edwin dan Kel  ( Rt.05 )
3.            Bpk. Ujang Maezal ( Rt.05 )
4.            Bpk. Sali Hadi Wiyono u/ Desi Liana Sari  ( Rt.05 )
5.            Bpk. Bambang Sasongko u/ Angga Prasetya ( Rt.05 )
6.            Bpk. Lukmanul Hakim ( Rt.05 )
7.            Ibu Oman Suparman u/ Lisa Facrina ( Rt.05 )

Sapi Kelompok kedua:
1.            Bpk Ari Nurwanto dan Kel  ( Rt.08 )
2.            Ibu Susi susilowati u/ Ryandika Rizky Setiawan ( Rt.08 )
3.            Bpk Darmono u/ Khaerunisa pindha binti Darmono ( Rt.08 )
4.            Ibu Titi Rustini Binti Dahlan ( Rt.08 )
5.            Ibu Daryati Nursigit ( Rt.08 )
6.            Ibu Nining Rohaeni  ( Rt.09 )
7.            Alexa Sofia Andriansyah ( Cucu Bpk H. Juhani ) Rt.08

Sedang di kuliti dan diseset dagingnnya

Hewan Kambing :

1.            Bpk. Wawan Sulistya u/ Muhammad Arif Setiawan ( Rt.09 )
2.            Ibu Purwoyo u/ Bayu Ayom Gunthar ( Rt.09 )
3.            Bpk Ferdy Firmasyah Bin Djamiral ( Rt.09 )
4.            Bpk Sugeng Mustopa u/ Putri Amalia ( Rt.05 )
5.            Bpk Rudy Kurniawan u/ M. Rizky Kurniawan ( Rt.08 )
6.            Bayu Adi Prasyad u/ Sri Prabandari  ( Rt.08 )
7.            Bpk. Helly Susetyo u/ Anisa Ayu Rizki ( Rt.05 )
8.            Bpk Ujang Wahyudin  ( Rt. 05 )
9.            Aprilia Widuri u/ Aprilia Widuri Binti Jaheri  ( Rt.08 )
ini dia kaos seragam Panitia
10.        Bpk Dayat Hidayat u/ Adela Fara Dinawati ( Rt.08 )
11.        Bpk Dayat Hidayat u/ Dayat Hidayat ( Rt.08 )
12.        Ibu Suyi Sudirga u/ Ibu Suyi Sudirga dan Kel ( Rt.05 )
13.        Umu Hafiroh  ( Rt. 05 )
14.        Ibu neni Gusteti ( Rt. 05 )
15.        Bpk H. Mustopo u/ Ibu Halimah Mustopo ( Rt. 05 )

16.        Bpk Acu Bin Tarsio ( Rt. 09 )

PENGORBANAN DAN KEIKHLASAN ADALAH INTI DARI IDHUL ADHA ( Syiar itu tdk boleh digantikan )

Walau hari Raya Qurban tahun ini, sempat menjadi kontroversiel karena berbeda penetapan jatuhnya Hari Idhul Qurban 2015, oleh salah satu Komunitas Muslim terbesar di Indonesia yakni Muhammadiyah , mengingat jamaah calon haji   yang berada di Mekkah, belum melaksanakan wukuf di Arafah, namun umat Muslim Muhammadiyah sudah melaksanakan Sholat Iedhul ada pada hari rabu pagi, tanggal 23 September 2015, sementara pihak pemerintah Indonesia, merujuk dengan Penetapan dari Pemerintah Arab Saudi, saat permulaan wukuf haji, jatuh ditanggal 23 Septmebr 2015, maka Sholat idhul Adha, akan dilaksanakan kemudian  pada hari Kamis tanggal 24 September 2015, pagi.
Hal yang sama, pelaksanaan Sholat Idhul Adha, di Masjid Abudzar Al Ghiffari, diselenggarakan juga pada hari kamis tanggal 24 September 2015, pagi hari,  Sebagaimana biasa Pelaksanaan Sholat Idhul Adha dimulai dengan Pembukaan Oleh pembawa Acara, dari kepengurusan masjid Abudzar Al Ghiffari, yang diawal kata pertama dari Mas Eko Sumiyanto, selaku Mc dan secara estafet laporan pelaksanaan Kegiatan penerimaan dan penyaluran hewan Qurban oleh Ketua DKM, Bpk Drs Nursigit Purwanto. Dilanjutkan dengan penyampaian makna peringatan Hari Raya Qurban oleh Bpk. Ustad Anshari Taslim Lc, yang pada kesempatan ini bertindak selaku Imam dan Khotib hari Raya Qurban.
Mengintisarikan ceramah di hari Raya Qurban kali ini, berikut penyampaian petikan ceramah hari raya Qurban, oleh Ust. Anshari Taslim Lc di Masjid Abudzar Al Ghiffari At Taqwa.

ALLAHU AKBAR,,ALLAHU AKBAR...ALLAHU AKBAR LA ILAAHA ILALLAAHU WALLAHU AKBAR ,ALLAHU AKBAR WALILLAAHIL HAMD.

Sesungguhnya betapa Islam memiliki ajaran yang begitu indah, melalui penggambaran kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, kisah penyembelihan ismail oleh Bapaknya Nabi Ibrahim , yg harus dilaksanakan karena  perintah yang didapat dalam mimpi, Ibrahim tidak diperintah Allah untuk membunuh ismail, namun Ibrahim hanya diminta Allah untuk membunuh rasa” kepemilikannya” terhadap ismail, karena hakekatnya semua adalah milik Allah. Yang pada kisah sejatinya penyembelihan Ismail di ganti oleh seekor Domba.  Disinilah Perintah menjalankan ibadah Qurban di  mulai, semoga Kita semua dianugerahkan Allah sifat Kesolihan Nabi Ibrahim dan Keikhlasan Nabi Ismail.


Pengorbanan melalui hewan ternak seperti Domba, kambing, Kerbau dan Sapi, kesemuanya adalah ciptaan Allah, semua dapat dimanfaatkan,  lebih jauh pak Ustad, mengingatkan kepada mereka, penduduk bumi, agar mereka  mengingat apa-apa yg diberikan oleh Allah Swt. Simbol-simbol itu yang dijadikan qorban dalam ibadah haji adalah merupakan syiar-syiar Allah, yang tidak bisa digantikan dengan apapun.
Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist qudsi, Siapa yang mampu melangsung kan syiar Allah, maka sesungguhnya itu merupakan bagian dari ketaqwaan hati.
Sebut saja seseorang yang membeli Kambing atau Sapi dgn niat bersodaqoh, , yang katakan lah harganya lebih 60 kali lipat dari harga yg lainnya,misalnnya, tetap saja pahalanya akan lebih besar orang yang patungan Sapi untuk berqurban pada hari-hari Tasriq, hari Tasriq, makanya syiar itu tidak boleh dirubah.
Mengulang kisah Nabi Ibrahim, Dimana Nabi Ibrahim, ingin punya anak dan berdoa serta meminta kepada Allah SWT, agar diberikan seorang anak. Dan ketika Allah sudah memberikan seorang anak, seorang anak yang penuh kesantunan, anak yang menjadi kebanggan orangtua dan keluarganya. Namum apa kemudian setelah itu ? Kemudian setelah itu, Allah justru memerintahkan dalam mimpinya Ibrahim untuk menyembelih Ismail, putra yang bertahun-tahun ditunggu-tunggunya, namun disaat-saat datang perintah Allah tsb, untuk menyembelih, kita bisa bayangkan bagaimana galaunya seorang Ibrahim. Namun karena Ibarhim adalah juga Nabi yang penuh santun dan taat,maka Ibrahim tetap bijaksana dan meminta kepada putrannya Ismail, sesuai dgn mimpinya, untuk menyembelih Ismail, luar biasa, seorang anak seperti ismail, justru pasrah, “ Wahai Ayahandaku, laksanakanlah jika itu perintah dari Allah kepadamu, “ sungguh ini adalah sebuah godaan dan ujian yang berat, disinilah harus diingat kata kuncinya adalah Pasrah, dan ketika seseorang sudah pasrah dan menyerahkan semuannya kepada Allah, jalan satu-satunnya adalah Tawakal, artinya menyerahkan seluruhnya kepada Allah, Tawakal artinya melimpahkan kepada Allah proses dan hasilnnya. Itulah yang disebut dengan pengorbanan. Dan ujian Allah tidak mungkin melebihi batas kemampuan kita. Bahkan ujian manuisa kepada manusia saja ada batasnya. Kita ambil Contohnya ujian anak SMP, dia sudah pasti , diberi ujian untuk tingkat ujian SMP, tidak mungkin, dia akan dikasih dan di uji dengan ujian pelajaran anak SMA, kalau itu ada dan terjadi  , berarti gurunya Zolim. Bisa dituntut. Begitulah Allah, Allah menguji seseorang sesuai  kesanggupan dan kemampuannya. tidak diberikan ujian diluar batas kemampuannya.
Lalu Kenapa ada yang tidak Lulus,? Kenapa ? siapa yg salah. ? mereka kok tidak lulus ?  sudah pasti mereka sendiri yang salah. Kenapa ? Karena manusia itu sendiri, tidak pernah mempersiapkan dirinya untuk menghadapi ujian  Allah.

Lalu bagaimana caranya  manusia mempersiapkan pada ujian dari Allah , caranya adalah : 
a.             Melaksankan Sholat yang Fardu, kita sebagai muslim harus mengerjakan  sholat yg lima waktu.
b.            Baik yg laki-laki maupun yang perempuan, selain melaksanakan sholat yang wajib, sebaiknnya juga mengerjakan tambahan sholat sunnahnya.
c.             Melakukan ibadah zikir, tilawah Quran.
d.            Dan hadir disetiap Majelis taklim untuk menambah ilmu agama.

Itulah salah satu caranya yang harus kita laksanakan untuk mempersipakan ujian-ujian Allah. Atau selalu mendengarkan Siraman Rohani. Siraman Rohani, berarti bahwa Rohani kita ini, kalau tidak disiram dia akan mengeras, akibatnya tidak ada yg bisa kita lakukan, dan kalau hati sudah mengeras, maka akan sulit bagi kita untuk  menerima ujian-ujian dari Allah.


Allahu akbar5x wa lillahhilhamd
Hadirin, jamaah sholat ied yang dimuliakan oleh Allah Swt.
Beberapa waktu yg lalu, kita sempat terharu , dengan pemberitaan adanya seorang pemulung yang menabung, kemudian bisa membeli dua ekor kambing . suami istri yang niat menabung itu untuk berqurban, kisahnya diabadikan dalam berbagai media masa. Sebuah kisah yang mengharukan dan sangat memberi pelajaran bagi kita, kalau seorang pemulung saja bisa berqurban. Kenapa dengan kita, tidak mau berqurban.
Lalu bagimana dengan kita yang diberikan rezeki lebih dari Allah SWT.
Dan Kenapa mereka-mereka belum mau berqurban. mungkin lebih , karena kekurangpasrahan dan ketidakyakinan kepada Allah Ta’ala. Bahwa apa yang diqurbankan itu , merasa tidak akan diganti oleh Allah.
Sebagaimana penegasan di dalam hadist Qudsi, sesungguhnya Apa yang kamu infaqkan, itu pasti akan diganti oleh Allah  Swt. hingga sempat dibeberapa kisah,  diceritakan bagaimana malaikat mendoakan, “Ya Allah, berikan orang-orang yang berinfaq itu, sebagai ganti, dari harta yg mereka infaqkan. Dan minta kepada orang yang pelit, bahil, labil. Tidak mau berinfaq, kehancuran bagi hartanya.”

Nah keyakinan seperti ini, yang mungkin menjadi cambuk, dengan niat yang semula, hanya sebatas yang sering menerima daging qurban, namun suatu kali dia berniat untuk dilain waktu ingin berqurban, tidak lagi hanya mendapatkan daging qurban, tapi memberi Daging qurban kepada orang lain.
Dan keyakinan seperti ini, yang mungkin menjadi cambuk, dengan menabung sedikit demi sedikit, akhirnya bisa terwujud dan melaksanakan ibadah Qurban.
Masya Allah, Luar biasa, bagaimana dengan kita? titik awalnnya harus dengan keyakinan, siapapun yang bertekad, berniat seperti cerita pemulung diatas, lalu  berikhitiar, niscaya Sampai pada akhirnya nanti ,  Allah akan memberikan, rezeki yang tidak disangka-sangka.

Kita semua juga bisa seperti itu. Allah akan bukakan jalan bagi kita , bagi tekad kita, sepanjang bukan maksiat. Pasti akan di ridhoi oleh Allah Swt, mari kita bertekad dan berdoa kepada Allah SWT.

Audzubillah himinasyaitonirrajim, ALLAHUMMA SHOLLI 'ALA MUHAMMAD WA 'ALA ALI MUHAMMAD KAMA SHOLLAITA 'ALA IBROHIM WA 'ALA ALI IBROHIM INNAKA HAMIDUN MAJID, allahumma fir lil muslimina wal muslimat……….Dstnya.

Lantunan rangkaian Doa dikumandangkan oleh Pak Ustad, yang kemudian menutup seluruh khotbahnya, sambil bersalam-salaman. Selamat Hari Raya Idhul Qurban.


*****ﷲﷲﷲﷲﷲﷲ*****

Rabu, 23 September 2015

SHOLAT IDHUL ADHA DIMANA BESOK ?


LABBAIK ALLAHUMA LABBAIK.
LABBAIK LAA SYARIKA LAKA LABBAIK.
INNAL HAMDA WA NI'MATA LAKA WAL MULK , LAA SYARIKA LAKA.

Hadirilah pelaksanaan Sholat Idhul Adha, Besok , hari Kamis Tanggal 24 September 2015 , Pukul 6:30 WIB.

Di MASJID JAMI MIFTAHUL JANNAH
Halaman Lapangan Serba guna RW.18 Kel. Aren Jaya
Imam & Khotib : KH. UMAR HAMZAH MA.


Di MASJID JAMI ABUDZAR AL-GHIFFARI AT-TAQWA
Halaman masjid Jami Jl. Sangihe 3 Rt.05/18 Perumnas 3
Imam & Khotib : Ust. ANSHARI TASLIM LC

Ikuti pula Penyembelihan hewan Qurban, Sapi dan Kambing serta Domba, di lokasi diatas.




Jumlah Hewan Qurban Masjid Jami Abudzar Al Ghiffari At Taqwa
a. 14 Kambing
b. 2 Sapi

Peserta Qurban dari Rt.05, Rt.08 dan Rt.09.






Sabtu, 19 September 2015

AIRA SAYANG ( Selimut Duka kembali di RT.08 )


Belum genap sebulan, tepatnya tanggal 1 September 2015,  Almarhumah Nenek Zaenab binti Mahmud, meninggalkan kami di lingkungan RT.08, sebagai ketua majelis Taklim ibu-ibu di Rt.08,  tak ada firasat apapun yang hinggap di pikiran maupun hati Rekan-rekan dan jamaah taklim lainnya, ketika sore hari tepatnnya di RS Polri kramat Jati, Jakarta, beliau menghembuskan nafas terkhir, maka seluruh rekan, sahabat, tetangga, menantu, cucu dan suami tercinta beliau, teramat kaget dengan berita alamrhumah telah wafat, hari itu Allah telah memanggil orang-orang yang disayanginnya kembali ke haribaannya.
            Sesungguhnya kematian itu adalah milik Allah, kapanpun dan pada saat apapun , ketika Allah berkendak maka Allah akan mengambilnya.  Begitu pula dengan yang terjadi kepada ananda tersayang, AIRA, anak perempuan paling bontot diantara 3 saudara perempuan lainnya, terlahir dari pasangan muda Lulu dengan Iwan Gustiawan, almarhumah kecil ini adalah cucu tersayang dan termuda dari keluarga Pak Supardi yang bertempat tinggal di Rt.08/ 18, betapa tidak keseharaiannya bermain di rumah kakeknya, dengan profile yang sangat lucu, berpenampilan sehat, montok dan menggemaskan bagi semua kakak-kakaknya serta teman-teman sepermainan di rumah, apalagi lagi saat berdandan dengan pakain gamis kecilnnya, harus menghadap Allah SWT, pada tanggal 16 September 2015, waktu sore hari, di rumah duka Jl.Pulau Sangihe Raya 100 perumnas 3. hanya karena panas biasa yang kemudian semakin tinggi suhu panas badannya hingga  mengejang di seputaran tubuhnnya, tidak sedikit upaya memberi pertolongan pertama, membawannya berobat dan periksa di beberapa rumah sakit, 
         Tepatnya ketika panas tubuhnya mulai terasa, di hari itu, minggu sore tanggal 13 September 2015, upaya dari Bundanya periksa awal di Dr, Iqbal, hingga diberi rujukan ke rumah sakit Sentosa, Perumas 3, analisa di 2 rumah sakit itu, ananda Aira harus dirawat di ruang ICU, agar bisa intensif merawat dengan alat-alat yang ada di ruang ICU.
         Sungguh cerita yanag mengharukan bagaimana sanak kelurganya mengupayakan untuk mendapatkan ruang ICU di Sekitaran Rumah sakit yang ada di Bekasi, mulai dari RS Bela, yang ruang ICUnya penuh, RS mitra, yang kita tahu sendiri, biaya di Ruang ICU sangat tinggi sekali, belum harus deposit, apalagi Ananda Aira ini tidak masuk dalam program BPJS kesehatan, yang notabene, seluruh biaya perawatan dan obat-obatan serta ruang inap di RS harus dibiayai sendiri, sementara Ayahnya, mas Iwan, yang hari kejadian masih ngantor di Jakarta, dijembatan lima ,Kota. Yang dikabarkan dengan berita ini, sang Ayah, sampai menembus jalanan Jakarta yang macet, dari Jembatan lima kota hingga Bekasi Timur, dengan menaiki Ojek, hingga kemudian bertemu dengan Aira dan istrinnya serta neneknya di RS Sentosa,  Yang terpikir disemua benak orang tua, adalah menyelamatkan dan memberi pertolongan agar anaknya bisa segera di rawat di ICU yang ada. Hingga akhirnya, AIRA kecil mendapat pertolongan di ruang ICU RS Adam Thalib, Cibitung, pada jam 10 malam waktu setempat, dalam keadaan kritis dan koma, hembusan napasnya, mulai terasa berat serta kejang yg semakin keras, walau beberapa alat-alat di ruang ICU bekerja, namun Aira kecil ini masih belum memberi kondisi baik, terlihat ditangan ada bilur-bilur lebam, seperti urat peredaraan darahnnya pecah, analisa dokter Adam Thalib , ada virus di di sekitar kepala, terutama virus yang sudah menyerang di bagian otaknnya, yang mengakibatkan pasokan oksigen dan distribusi darah ditubuhnya mulai dirasa kurang lancar, hingga mengakbatkan detak jantung dan kerja jantung menjadi berat. Upaya untuk memudahkan jantungnya bekerja, juga sdh dicoba dengan bantuan obat yang di-infus-kan melalui cara infus tersebut, namun kondisi air yang putih bersih diwajahnya, yg masih terbaring di ruang ICU tersebut, belum menandakan kearah yang lebih baik, 
Aira saat ketika akan disholatkan.

3 hari sudah kondisi Aira sayang masih ada di Rumah sakit, di temani oleh ayah dan Ibunya serta kakak Febi dan adiknya Nayla, 3 hari pula biaya rumah sakit mulai bertambah, kondisi biaya ini, juga dirasakan oleh kedua orangtuannya, keduanya bukan dari golongan yang mampu membayar setinggi biaya perharinya, yang hampir 6 juta perhari,  tangisan dan rasa kepedihan sangat-sangat dirasakan kedua orangtuanya,  kata-kata ikhlas dan pasrah menerima semua kejadian ini adalah yang terbaik untuk mengingat Allah, sesungguhnya anak adalah titipan Allah SWT, ketika “titipan” tersebut diambil oleh pemiliknnya, hanya kerelaan hatilah yang bisa mendekatkan diri dan taqwa kepada Allah, Allah “mewafatkannya” pada hari itu, semoga Aira sayang, menghadap dengan khusnul khotimah kembali ke surganya Allah.

            Aira sayang , lahir dengan nama lengkap Uray Almaira damitsa Gustiawan, lahir di Bekasi tanggal 31 Desember 2013, wafat di Bekasi Rabu, tanggal 16 September 2015, sore hari. Usia yang masih muda 18 bulan, usia-usia yang begitu banyak memberi kebahagian kedua orang tua dan kakak serta adiknya. Selamat jalan Aira sayang, semoga Allah menempatkan yang terbaik dan bisa bertemu kembali dengan kedua orangtuanya kelak. Amin.

Minggu, 13 September 2015

PELAJARAN BERHARGA DARI TRAGEDI MAKKAH ( Tentang Kematian )

Sahabat, berita duka menyelimuti pelaksanaan haji tahun 2015 ini. Tepat hari jumat (11/9) ba'da sholat asar, Allah memberi tadzkiroh kepada kita, ummatnya tentang kematian. Musibah besar pasca tragedi mina yang menyebabkan banyak jamaah haji yang meninggal kini 'terulang' lagi. Tercatat 100 lebih Orang menjadi korban atas jatuhnya sebuah crane pembangunan yang tegak berdiri di samping area Thowaf. Akibat hujan dan badai yang begitu besar akhirnya menyebabkan crane tersebut runtuh dan menimpa jamaah yang Ada dibawahnya. Innalillahi wa innailaihi roji'un. InshaAllah fil jannah.
Bagaimana kita memandang permasalahan tersebut dan sikap yang di ambil? Ada persitiwa penting yang patut di catat dan digarisbawahi atas tragedi tersebut yakni tentang 'kematian'.
Tatkala tragedi tersebut, salah satu jamaah Kota Bogor yang tergabung dlm gelombang 2, kloter 48 menjadi saksi hidup. Sebut saja Pak Heru namanya. Beliau mendapat hikmah hidup yang begitu luar biasa. Tentang hidup, tentang kematian dan yang lebih penting lagi tentang apa yang dipersiapkan setelah kematian pasca tragedi tersebut.
Hal-hal di atas berkecamuk di dalam pikiran dan benaknya, sampai-sampai dalam perjalanan pulang balik dari masjidil harom ke pondokan beliau tersasar kemana-mana. Baru ketika tengah malam menjelang, Pak Heru sampai pondokan seorang diri. Beliau berujar; "Selama ini saya tahu bahwa mati itu Akan menghampiri kita kapan pun. Namun selama ini, saya hanya memahami sebatas itu saja. Namun, setelah tragedi crane ka'bah tersebut saya seolah-olah ditunjukkan oleh Allah bahwa bukan hanya kematian itu yang akan terjadi kapan saja namun lebih dari itu bahwa kematian itu hanya milik Allah. Kapan pun dan pada saat apapun Allah berkehendak maka Allah Akan mengambilnya. Tak peduli kita dalam kondisi senang, sedih, beribadah, bermaksiyat atau yang lain. Dan yang lebih pasti lagi adalah tidak ada seorangpun yang mampu menahan atau menghalangi datangnya kematian."
Masih menurut Pak Heru, pada awalnya saya berpikir bahwa 'mana mungkin' di depan ka'bah Akan terjadi tragedi yang merenggut nyawa. Bukankah itu rumah Allah. Maka Allah pasti Akan 'menjaganya'? Namun ternyata, Allah menunjukkan hal lain. Mati itu bisa kapan saja, dimana saja dan pada saat apapun. Subhanalloh. Baju koko dan celana putih bagian belakang Pak Heru penuh dengan bercak darah dari jamaah yg jadi korban. Bahkan Ada serpihan kecil 'daging manusia' menempel di celana putihnya.
Sungguh kematian sahabat-sahabat jama'ah haji yang mulia, mengingatkan bahwa waktu SANGAT BERHARGA. Ketika seorang manusia melalaikan nilai waktu pada hakekatnya ia sedang menggiring dirinya kepada jurang kebinasaan. Karena tak ada satu detik pun waktu terlewat melainkan ajal kian mendekat. Allah SWT berfirman: “Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya).” (QS. Al-Anbiya :1)
Jama'ah yang menjadi korban tragedi crane, hidupnya berakhir dengan kegembiraan. InshaAllah mereka mati syahid. Meninggal dalam posisi sedang menjadi tamu Allah. Sedangkan kita? Belum ada jaminan untuk meninggal dengan akhir 'bahagia'.
Sudahkah kita telah melaksanakan amal sholih yang banyak selama hidup kita? Ataukah justru sebaliknya, terlena dan melakukan hal-hal sia-sia lagi maksiyat. Padahal Allah akan 'mewafatkan' seseorang sesuai dengan kebiasaan hidupnya. Jika dalam kehidupannya lebih banyak melakukan kebaikan maka inshaAllah akan khusnul khotimah. Demikian juga sebaliknya.
Banyak yang 'menyesal' kemudian setelah kematian menjemput. Ketika jatah waktu terhamburkan sia-sia, dan ajal sudah di depan Mata, lisan mengadu, “Ya ALLAH, mundurkan ajalku sedetik saja. Akan kugunakan itu untuk bertaubat dan mengejar ketinggalan.” Sebagaimana firman Allah ‘Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul….” (QS. Ibrahim :44). Dengan tegas Allah menjawab ; kematian tidak akan Ada yang bisa memajukan dan mengundurkan walau sesaat.
Tragedi Makkah mengingatkan bahwa KITA TAK MEMILIKI APA-APA. Tatkala seseorang meninggal dunia maka tak ada satu benda pun yang ikut masuk ke liang lahat kecuali kain kafan. Siapa pun dia. Kaya atau miskin. Penguasa atau rakyat jelata. Semuanya akan masuk lubang kubur bersama bungkusan kain kafan. Cuma kain kafan itu. Itu pun masih bagus. Karena, kita terlahir dengan tidak membawa apa-apa. Cuma tubuh kecil yang telanjang. Lalu, masih layakkah kita mengatasnamakan kesuksesan diri ketika kita meraih keberhasilan. Masih patutkah kita membangga-banggakan harta dengan sebutan kepemilikan. Kita datang dengan tidak membawa apa-apa dan pergipun bersama sesuatu yang tak berharga. Ternyata, semua hanya 'titipan'. Dan pemilik sebenarnya hanya ALLAH SWT. Masihkah kita 'tidak rela' ketika 'barang titipan' diambil lagi oleh yang punya? Lalu, dengan keadaan seperti itu, masihkah kita menyangkal bahwa kita bukan apa-apa. Dan, bukan siapa-siapa. Kecuali, hanya hamba ALLAH SWT.
Tragedi Makkah menyadarkan bahwa HIDUP BEGITU BERHARGA. Sisa hidup yang kita punya harus benar-benar dimanfaatkan untuk melakukan amal sholih sebanyak-banyaknya. Karena kita tidak tahu kapan kita Akan meninggal. Padahal kita yakin bahwa kematian adalah sesuatu yang pasti adanya.
Imam Ghazali menafsirkan surah Al-Qashash ayat 77, “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) dunia…” dengan menyebut, “Ad-Dun-ya mazra’atul akhirah.” (Dunia adalah ladang buat akhirat). Orang yang mencintai sesuatu takkan melewatkan sedetik pun waktunya untuk mengingat sesuatu itu. Artinya, semua aktivitas kerja akan diorientasikan untuk menabung 'bekal' akhirat. Bukan semata mengejar duniawi.
Allah berfirman: "Katakanlah, 'Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripada-Nya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemuimu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". (QS. Al-Jumu'ah: 8).
Allah juga berfirman; "Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh." (QS. An-Nisa`: 78).
Nabi bersabda; "Telah datang seorang laki-laki kepada Nabi, dia berkata, 'Ya Rasu-lullah, sedekah apakah yang paling besar pahalanya?' Rasulullah menjawab, 'Kamu bersedekah dalam keadaan sehat, mencintai harta, takut miskin, dan berharap kaya, jangan menunda-nunda sehingga ketika nyawa sampai di kerongkongan kamu berkata, 'Untuk fulan ini, untuk fulan ini,' padahal ia telah menjadi miliknya'." (Muttafaq alaihi. Mukhtashar Shahih al-Bukhari, no. 680 dan Mukhtashar Shahih Muslim, no. 538).
Jika demikian adanya, masihkah kita akan menyia-nyiakan hidup? Bukankah kematian akan mencari dan mengejar kita hingga kolong-kolong persembunyian sekalipun? Jika demikian, bukan kematian yang menjadi fokus, tapi bagaimana mempersiapkan kematian yang 'indah' itulah hal yang perlu dipersiapkan dengan baik.
Agar penyesalan tidak terjadi pada kita, maka yang mesti kita lakukan adalah memanfaatkan detik-detik umur dengan mengisinya dengan kebaikan, karena itulah satu-satunya bekal bagi kita di perjalanan panjang, di mana awalnya adalah kematian. Di sinilah letak pentingnya seorang Muslim selalu mengingat kematian. Ya, dengan mengingat kematian, mendorong seorang Muslim untuk berbekal, karena dia menyadari dirinya akan mati. Karena hikmah inilah, maka Rasulullah mengajak kita memperbanyak mengingat kematian.


Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, ia berkata, Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam bersabda : "Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yakni kematian." (HR. at-Tirmidzi, no. 2308 dan Ibnu Majah, no. 4258, dishahihkan oleh Syu'aib al-Arna`uth dalam Tahqiq Riyadh ash-Shalihin, hadits no. 579).
Memperbanyak mengingat mati berarti memperbanyak amal kebaikan. Orang yang tidak beramal baik atau dia berbuat buruk berarti tidak ingat dirinya akan mati. Imam ad-Daqqaq berkata, "Barangsiapa memperbanyak mengingat mati, dia dikaruniai tiga perkara: Menyegerakan taubat, hati yang qana'ah, dan semangat beribadah." (QS. At-Tadzkirah, al-Qurthubi 1/23).

Dengan memaknai KEMATIAN, berarti kita sedang menghargai arti kehidupan. Seorang hamba yg banyak mengingat mati maka ALLAH SWT akan menghidupkan hatinya dan diringankan baginya akan sakitnya KEMATIAN.
Demikianlah pelajaran terbaik dari tragedi makkah. Semoga Allah menjadikan kita manusia-manusia yang cerdas. Orang yang senantiasa mengingat kematian. Menjadikan dunia sebagai ladang meraih pahala untuk bekal akhirat.
Hidup adalah pilihan. Mengakhiri kematian dengan kebaikan adalah pilihan. Dengan su'ul khotimah juga pilihan. Selanjutnya, kita memilih dan melakukan perbuatan harian seperti apa?
Smg kita dapat mengisi hidup kita dg banyak beramal shaleh shg kita mghadap Allah dalam keadaan khusnul khotimah....aamiin .
disarikan dari @Gus Uwik ‪#‎Makkah (12/9/2015) salah seorang calon jamaah haji



Jumat, 11 September 2015

DUKA MUSIBAH CRANE di MASJIDIL HARAM MAKKAH

"INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI ROJIUN",

Segenap Keluarga Besar Pangurus RW.18 dan Masyarakat di Lingkungan RW.18 Kelurahan Aren Jaya Bekasi Timur, Kota Bekasi
            Turut Berduka Cita atas wafatnnya Para Calon Jamaah Haji yang meninggal dan wafat di Masjidil Haram, karena musibah kecelakaan tertimpa Crane/Alat berat yang tumbang disebabkan hujan badai skstrim yang terjadi menjelang waktu Magrib, waktu setempat. pada Jumat Tanggal  11 SEPTEMBER 2015, 
      Semoga segala amal ibadah semua jamaah Haji  yang meninggal dunia diterima dan di maafkan oleh Allah SWT, Allahummaghfir lahum warhamhum wa afifim wa'fu'anhum.
Mereka meningga ditempat yang mulia, diwaktu yang mulia, saat melakukan ibadah  mulia, semoga Khusnul Khotimah.


Sabtu, 05 September 2015

NIAT BERQURBAN SEMATA KARENA ALLAH,Yuk Luruskan niat.

Beruntunglah kepada Saudara-saudara kita semuslim, tetangga, Rekan, serta adik-adik kita yang tahun ini, bisa pergi beribadah menunaikan ibadah haji. Bekal yang sudah lama disiapkan oleh mereka, telah di-ijabah oleh Allah SWT, tentu saja bekal tidak hanya melulu dalam bentuk materi, namun mental, waktu, kesehatan dan niat semata-mata karena Allah dan kewajiban beribadah  kepada Allah, adalah juga yang sesungguhnya kelak yang menjadikan seseorang itu mendapatkan Haji Mabrur, haji yang dirindukan oleh setiap muslim, yang akan membekas direlung hatinya untuk suatu saat bisa mengunjungi rumah Allah kembali. Untuk itu mari sama-sama kita doakan kepada mereka, diberikan kemudahaan dan kelancaran serta kesehatan yang prima selama menjalankan ibadahnya dan dapat kembali pulang ke Indonesia dengan kelurussan hati dan tawadu kepada Allah SWT. 
            Namun kita yang tahun ini belum bisa pergi beribadah ke sana, jangan berkecil hati, karena kita di indonesia masih bisa melaksanakan kegiatan-kegiatan ibadah haji seperti Sholat Idhul Adha, melaksanakan niat berqurban, menyembelih hewan qurban, menjadi panitia kegiatan hari raya idhul Qurban, dan melaksanakan dakwah-dakwah yang relevan dengan hari raya Qurban. Alhamdulillah ditahun ini, seperti ditahun-tahun sebelumnnya, dua masjid besar di lingkungan RW.18, Kelurahan aren Jaya Bekasi Timur,  yakni MASJID JAMI MIFTHAUL JANNAH dan MASJID JAMI ABUDZAR AL GHIFFARI AT TAQWA telah membentuk kepanitian dan telah menginformasikan kegiatan-kegiatan mereka dalam menyambut datangnnya hari Raya Haji yang jatuh pada hari Kamis tanggal 24 September 2015. Beberapa kegiatan yang sudah dalam rencana mereka adalah :

  1. Penerimaan dan pendistribusian hewan Qurban.
  2. Pelaksanaan Sholat hari Raya Indhul Adha.
  3. Pemotongan hewan Qurban.
Termasuk juga paket-paket penawaran untuk membantu para Jamaah Masjid Jami Miftahul Jannah maupun Masjid Jami Al Ghiffari At Taqwa, untuk membantu mencarikan hewan Qurban, membantu paket qurban berkelompok satu sapi untuk tujuh orang, sebagimana di sebutkan didalam hadist nabi Muhammad Saw “ Seekor kambing berlaku untuk satu orang. Tak ada qurban patungan (berserikat) untuk satu ekor kambing. Sedangkan seekor unta atau sapi, boleh patungan untuk tujuh orang (HR. Muslim). Lebih utama, satu orang berqurban satu ekor unta atau sapi.”Perlu ditambahkan, bahwa dalam satu keluarga (rumah), bagaimana pun besarnya keluarga itu, dianjurkan ada seorang yang berkurban dengan seekor kambing. Itu sudah memadai dan syiar Islam telah ditegakkan, meskipun yang mendapat pahala hanya satu orang, yaitu yang berkurban itu sendiri. Hadits Nabi SAW:
                                                  إِنَّ عَلَى كُلِّ أَهْلِ بَيْتٍ فِي كُلِّ عَامٍ أُضْحِيَّةً 
“Dianjurkan bagi setiap keluarga dalam setiap tahun menyembelih qurban.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, An Nasa`i, dan Ibnu Majah)
Qurban hukumnya sunnah, tidak wajib. Imam Malik, Asy Syafi’i, Abu Yusuf, Ishak bin Rahawaih, Ibnul Mundzir, Ibnu Hazm dan lainnya berkata,”Qurban itu hukumnya sunnah bagi orang yang mampu (kaya), bukan wajib, baik orang itu berada di kampung halamannya (muqim), dalam perjalanan (musafir), maupun dalam mengerjakan haji.” (Matdawam, 1984)
Sebagian mujtahidin –seperti Abu Hanifah, Al Laits, Al Auza’i, dan sebagian pengikut Imam Malik– mengatakan qurban hukumnya wajib. Tapi pendapat ini dhaif (lemah) (Matdawam, 1984).  Ukuran “mampu” berqurban, hakikatnya sama dengan ukuran kemampuan shadaqah, yaitu mempunyai kelebihan harta (uang) setelah terpenuhinya kebutuhan pokok (al hajat al asasiyah) –yaitu sandang, pangan, dan papan– dan kebutuhan penyempurna (al hajat al kamaliyah) yang lazim bagi seseorang. Jika seseorang masih membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, maka dia terbebas dari menjalankan sunnah qurban (Al Ja’bari, 1994) .
Namun hukum qurban dapat menjadi wajib, jika menjadi nadzar seseorang, sebab memenuhi nadzar adalah wajib sesuai hadits Nabi SAW :
                                    مَنْ نَذَرَ أَنْ يُطِيعَ اللَّهَ فَلْيُطِعْهُ وَمَنْ نَذَرَ أَنْ يَعْصِيَهُ فَلا يَعْصِهِ
“Barangsiapa yang bernadzar untuk ketaatan kepada Allah, maka hendaklah ia melaksanakannya. Barangsiapa yang bernadzar untuk kemaksiatan kepada Allah, maka janganlah ia melaksanakannya.” (HR al-Bukhari, Abu Dawud, al-Tirmidzi).
Qurban juga menjadi wajib, jika seseorang (ketika membeli kambing, misalnya) berkata,”Ini milik Allah,” atau “Ini binatang qurban.” (Sayyid Sabiq, 1987; Al Jabari, 1994).
Berqurban merupakan amal yang paling dicintai Allah SWT pada saat Idul Adh-ha. Sabda Nabi SAW
                                      مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلًا أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هِرَاقَةِ دَمٍ
“Tidak ada suatu amal anak Adam pada hari raya Qurban yang lebih dicintai Allah selain menyembelih qurban.” (HR. At Tirmidzi) (Abdurrahman, 1990).
Sebagai informasi, bagi mereka yang berniat Qurban tahun ini, agar dapat memperhatikan terhadap hewan yang akan di Qurbankan, Hewan yang dikurbankan haruslah mulus, sehat, dan bagus. Tidak boleh ada cacat atau cedera pada tubuhnya. Sudah dimaklumi, qurban adalah taqarrub kepada Allah. Maka usahakan hewannya berkualitas prima dan top, bukan kualitas sembarangan (Rifa’i et.al, 1978)
Berdasarkan hadits-hadits Nabi SAW, tidak dibenarkan berkurban dengan hewan :
yang nyata-nyata buta sebelah,
yang nyata-nyata menderita penyakit (dalam keadaan sakit),
yang nyata-nyata pincang jalannya,
yang nyata-nyata lemah kakinya serta kurus,
yang tidak ada sebagian tanduknya,
yang tidak ada sebagian kupingnya,
yang terpotong hidungnya,
yang pendek ekornya (karena terpotong/putus),
yang rabun matanya. (Abdurrahman, 1990; Al Jabari, 1994; Sayyid Sabiq. 1987).
          Kalau ada hal yang baik, tentunya datangnya dari Allah SWT, kekeliruan dan kekhilafan tentunnya datang dari kami, untuk itu mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnnya, semoga kita semua dapat berlindung kepada Allah Swt, semoga kita selalu mencintai Allah, Cinta Allah, juga cinta sesama manusia. Amin. Sesungguhnya yang sampai kepada Allah SWT adalah taqwa kita, bukan daging dan darah qurban kita.

Rabu, 02 September 2015

SANG NENEK YANG KAMI CINTAI.

Innalillahi wa innalillahi rojiun, tak ada firasat apapun baik kepada anak-anaknya maupun kepada kami warga RT.08, sampai Allah memanggilnya di hari Selasa sore jam 16:45 wib di RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur, tanggal 01 September 2015. Sejak informasi pagi subuh dini hari kemarin, menyebar soal sakitmya beliau ke telinga para warga Rt.08, yang tiba-tiba saja kepalanya mengalami pusing di bagian kanannya, hingga membuat sang Suami Bpk Drs Abdullah Walli, bergegas mencari tahu dan memberi pertolongan pertama, baik dengan memberi minum air putih maupun memberi pijatan disekitar area tangan Beliau, karena menurut sang Suami, jika kepala mengalami pusing sebaiknnya tidak dipijat dibagian kepala yang sakit, takut memberi effek samping lainnya, Sang suami hanya mengompress dibagian kening untuk mengurangi rasa pusing di kepala. Namun karena tidak berkurangnya rasa sakit hingga Sang istri mengalami penurunan kesadaran sampai benar-benar pingsan, hanya terdengar suara seperti orang tidur setengah “mengorok” hingga akhirnya harus benar-benar dibawa ke Rumah Sakit Mitra keluarga Bekasi Timur. Pagi dini hari jam 4 subuh. Pihak RS Mitra melakukan tindakan Scan, dan hasilnnya mengalami pendarahan di bagian dalam kepala, bukan saja menggumpal di satu titik tapi sudah menyebar pada bagian lain disekitarnnya, tawaran pihak RS Mitra untuk melakukan operasi dibagian kepala kepada pihak keluarga, membuat bingung dan tidak percaya, bahwa penyakit kepala yang hanya diderita selasa subuh tadi, harus dilakukan dengan tindakan operasi besar, dengan status keberhasilan Fifty-fifty. Memutuskan operasi secepat itu dan semahal biaya tindakan di Mitra, apalagi kalau mengingat Sang Suami masih dalam kondisi tidak sehat, dengan diabetes yg tinggi dan bisa mengalami lemas tiba-tiba. Terlebih penuhnya ruang ICU di RS mitra saat itu. Akhirnya ketika Allah sudah berkendak, maka tak ada yang bisa menundanya maupun membatalkannya, hingga Takdir untuk Sang istri menghembuskan nafas terakhir di ruang ICU RS Polri Kramat Jati. Ditemani anak-anaknya yang begitu setia menungguinya sejak subuh tadi, mereka adalah Elly, Rakhmat dan Erni, Beliau Almarhumah dikarunia anak 3 orang, 2 putri dan satu laki-laki. Dan kesemuannya sudah berkeluarga.
           
Informasi kematian beliau benar-benar membuat semua tetangga, Saudara, rekan majelis Taklim ibu-ibu, merasa kaget dan tidak percaya, yang selama ini menjadi perhatian semua warga dan teman adalah bahwa Beliau saat-saat ini sedang merawat sang suami Bapak Abdullah Walli, yang sudah kesekian kali masuk rumah sakit,   karena diabetes dan kondisi lemas, hari ini kami diingatkan kembali oleh Allah SWT, bahwa kullu nafsin dzaikatul maut, sesungguhnya semua yang bernafas dimuka bumi ini akan mengalami kematian, kematian tidak pernah memilih tempat, memilih usia dan memilih waktu, hari ini Allah memanggil sang istri dari bpk Abdullah walli, menunju ke peristirahatannya yang abadi. Kami sadar ada waktunnya bagi semua makluk untuk nanti dipanggil Allah Swt. kembali ke rumah yang sesungguhnya.
            Nenek, demikian sapaan akrab kami kepada beliau, Beliau bernama lengkap Zaenab Binti Mahmud, lahir di kerinci, Jambi pada tanggal 06 Desember 1952, wafat diJakarta, 01 September 2015,  menikah dengan Bpk Drs Abullah Walli, bersuami Guru, yang sama-sama satu kampung dari Kerinci Jambi. Dikarunia-i tiga orang anak, 2 perempuan dan satu Laki-laki, yang kesemuannya telah berkeluarga, yang tertua bernama Elly, kemudian Rakhmat dan Erni, paling bontot dan sekarang menjadi guru tk dan SD. Kenangan bersama Almarhumah tidak hanya ada dikepala kami saja, namun hampir di lingkungan warga RW.018, beliau adalah ketua majelis Taklim ibu-ibu di lingkungan RT.08. keikut-sertaan beliau menghadiri majelis taklim di Lingkungan RW.18, menjadi teladan bagi Ibu-ibu di lingkungan Rt.08. kesabaran dan keikhlasan Beliau membimbing dan membawa kami dalam suasana teduh dan tenang dalam bersosialisasi, baik dalam keseharian maupun pada event-event tertentu, membuat kami semua merasa kehilangan yang dalam, tak ada ungkapan kata-kata yang bisa menggantikan profile Beliau, selain air mata ini yang mengalir turun dari mata hingga kedalam hati kami semua. Kami sedih karena sebelumnnya tak ada tanda-tanda yang tersirat baik diwajah maupun diucapan beliau. Segalanya berlalu dalam 12 jam terakhir, keluar dari rumah jam 4 pagi hingga menghembuskan nafas terakhir jam 4 sore. Hanya keyakinan yang kami istiqomahkan sambil berdoa semoga beliau mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah Swt, dan keluarga yang ditinggalkan terutama kelima cucu-cucu beliau dan anak-anak tersayang, tetap tabah menjalani hidup selanjutnya tanpa kehadiran sang nenek di dekatnnya.
          
  Dikesempatan yang baik ini, untuk semua yang mengenal beliau, Mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya, kami percaya manusia tempatnya salah, hanya dengan memaafkan, maka hati kita saling tenang dan senantiasa dirahmati Allah Swt. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Bapak H.Hartiyo dan Ibu Sundari Hartiyo, selaku Ketua RW 18 dan Ibu penggerak PKK RW.18, kepada ketua Majelis Taklim RW, Para Pengurus DKM dan jamaah Masjid Miftahul Jannah, Para Pengurus DKM dan Jamaah Masjid Abudzar Al Ghiffari At Taqwa, kepada semua warga dari Rt.01 hingga Rt.09, terima kasih untuk takziahnya ke rumah Duka, kepada semua yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu, untuk seluruh waktu dan tenaganya di hari terakhir beliau, telah memberikan perhatian yang dalam kepada keluarga besar Bpk  Drs. Abdullah Walli, kewajiban kita muslim terhadap seorang jenazah adalah memandikan, mengkafankan, memsholatkaan dan memakamkannya, Semoga hari ini menjadikan kita semua berada dijalan yang benar dan dilindungi Allah Swt. Amiin.



 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes