SETIAP HARI BERIKAN SESUATU YANG BAIK KEPADA ORANG LAIN

Jangan membandingkan hidup Anda dengan orang lain karena Anda tidak pernah tahu apa yang telah mereka lalui"

Rabu, 02 September 2015

SANG NENEK YANG KAMI CINTAI.

Innalillahi wa innalillahi rojiun, tak ada firasat apapun baik kepada anak-anaknya maupun kepada kami warga RT.08, sampai Allah memanggilnya di hari Selasa sore jam 16:45 wib di RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur, tanggal 01 September 2015. Sejak informasi pagi subuh dini hari kemarin, menyebar soal sakitmya beliau ke telinga para warga Rt.08, yang tiba-tiba saja kepalanya mengalami pusing di bagian kanannya, hingga membuat sang Suami Bpk Drs Abdullah Walli, bergegas mencari tahu dan memberi pertolongan pertama, baik dengan memberi minum air putih maupun memberi pijatan disekitar area tangan Beliau, karena menurut sang Suami, jika kepala mengalami pusing sebaiknnya tidak dipijat dibagian kepala yang sakit, takut memberi effek samping lainnya, Sang suami hanya mengompress dibagian kening untuk mengurangi rasa pusing di kepala. Namun karena tidak berkurangnya rasa sakit hingga Sang istri mengalami penurunan kesadaran sampai benar-benar pingsan, hanya terdengar suara seperti orang tidur setengah “mengorok” hingga akhirnya harus benar-benar dibawa ke Rumah Sakit Mitra keluarga Bekasi Timur. Pagi dini hari jam 4 subuh. Pihak RS Mitra melakukan tindakan Scan, dan hasilnnya mengalami pendarahan di bagian dalam kepala, bukan saja menggumpal di satu titik tapi sudah menyebar pada bagian lain disekitarnnya, tawaran pihak RS Mitra untuk melakukan operasi dibagian kepala kepada pihak keluarga, membuat bingung dan tidak percaya, bahwa penyakit kepala yang hanya diderita selasa subuh tadi, harus dilakukan dengan tindakan operasi besar, dengan status keberhasilan Fifty-fifty. Memutuskan operasi secepat itu dan semahal biaya tindakan di Mitra, apalagi kalau mengingat Sang Suami masih dalam kondisi tidak sehat, dengan diabetes yg tinggi dan bisa mengalami lemas tiba-tiba. Terlebih penuhnya ruang ICU di RS mitra saat itu. Akhirnya ketika Allah sudah berkendak, maka tak ada yang bisa menundanya maupun membatalkannya, hingga Takdir untuk Sang istri menghembuskan nafas terakhir di ruang ICU RS Polri Kramat Jati. Ditemani anak-anaknya yang begitu setia menungguinya sejak subuh tadi, mereka adalah Elly, Rakhmat dan Erni, Beliau Almarhumah dikarunia anak 3 orang, 2 putri dan satu laki-laki. Dan kesemuannya sudah berkeluarga.
           
Informasi kematian beliau benar-benar membuat semua tetangga, Saudara, rekan majelis Taklim ibu-ibu, merasa kaget dan tidak percaya, yang selama ini menjadi perhatian semua warga dan teman adalah bahwa Beliau saat-saat ini sedang merawat sang suami Bapak Abdullah Walli, yang sudah kesekian kali masuk rumah sakit,   karena diabetes dan kondisi lemas, hari ini kami diingatkan kembali oleh Allah SWT, bahwa kullu nafsin dzaikatul maut, sesungguhnya semua yang bernafas dimuka bumi ini akan mengalami kematian, kematian tidak pernah memilih tempat, memilih usia dan memilih waktu, hari ini Allah memanggil sang istri dari bpk Abdullah walli, menunju ke peristirahatannya yang abadi. Kami sadar ada waktunnya bagi semua makluk untuk nanti dipanggil Allah Swt. kembali ke rumah yang sesungguhnya.
            Nenek, demikian sapaan akrab kami kepada beliau, Beliau bernama lengkap Zaenab Binti Mahmud, lahir di kerinci, Jambi pada tanggal 06 Desember 1952, wafat diJakarta, 01 September 2015,  menikah dengan Bpk Drs Abullah Walli, bersuami Guru, yang sama-sama satu kampung dari Kerinci Jambi. Dikarunia-i tiga orang anak, 2 perempuan dan satu Laki-laki, yang kesemuannya telah berkeluarga, yang tertua bernama Elly, kemudian Rakhmat dan Erni, paling bontot dan sekarang menjadi guru tk dan SD. Kenangan bersama Almarhumah tidak hanya ada dikepala kami saja, namun hampir di lingkungan warga RW.018, beliau adalah ketua majelis Taklim ibu-ibu di lingkungan RT.08. keikut-sertaan beliau menghadiri majelis taklim di Lingkungan RW.18, menjadi teladan bagi Ibu-ibu di lingkungan Rt.08. kesabaran dan keikhlasan Beliau membimbing dan membawa kami dalam suasana teduh dan tenang dalam bersosialisasi, baik dalam keseharian maupun pada event-event tertentu, membuat kami semua merasa kehilangan yang dalam, tak ada ungkapan kata-kata yang bisa menggantikan profile Beliau, selain air mata ini yang mengalir turun dari mata hingga kedalam hati kami semua. Kami sedih karena sebelumnnya tak ada tanda-tanda yang tersirat baik diwajah maupun diucapan beliau. Segalanya berlalu dalam 12 jam terakhir, keluar dari rumah jam 4 pagi hingga menghembuskan nafas terakhir jam 4 sore. Hanya keyakinan yang kami istiqomahkan sambil berdoa semoga beliau mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah Swt, dan keluarga yang ditinggalkan terutama kelima cucu-cucu beliau dan anak-anak tersayang, tetap tabah menjalani hidup selanjutnya tanpa kehadiran sang nenek di dekatnnya.
          
  Dikesempatan yang baik ini, untuk semua yang mengenal beliau, Mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya, kami percaya manusia tempatnya salah, hanya dengan memaafkan, maka hati kita saling tenang dan senantiasa dirahmati Allah Swt. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Bapak H.Hartiyo dan Ibu Sundari Hartiyo, selaku Ketua RW 18 dan Ibu penggerak PKK RW.18, kepada ketua Majelis Taklim RW, Para Pengurus DKM dan jamaah Masjid Miftahul Jannah, Para Pengurus DKM dan Jamaah Masjid Abudzar Al Ghiffari At Taqwa, kepada semua warga dari Rt.01 hingga Rt.09, terima kasih untuk takziahnya ke rumah Duka, kepada semua yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu, untuk seluruh waktu dan tenaganya di hari terakhir beliau, telah memberikan perhatian yang dalam kepada keluarga besar Bpk  Drs. Abdullah Walli, kewajiban kita muslim terhadap seorang jenazah adalah memandikan, mengkafankan, memsholatkaan dan memakamkannya, Semoga hari ini menjadikan kita semua berada dijalan yang benar dan dilindungi Allah Swt. Amiin.



0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes